- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
PENGENDALIAN SOSIAL.
PENGERTIAN PENGENDALIAN SOSIAL.
Pengendalian Sosial adalah suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersika sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang / membangkang.
PENGERTIAN PENGENDALIAN SOSIAL MENURUT PARA AHLI.
Ada berbagai macam cara / teknik dalam Pengendalian Sosial, diantaranya :
A. PENGENDALIAN SOSIAL MENURUT TUJUANNYA.
Teguran dilakukan dari orang yang dianggap lebih berwibawa kepada pelaku penyimpangan yang sifatnya ringan. Misalnya Seorang Ibu menegur anaknya yang beajar tapi tak sesuai dengan materi pelajarannya.
1. CONTOH TEGURAN.
2. CONTOH TEGURAN.
3. CONTOH TEGURAN.
B. FRAUNDULENS.
Fraunduleuns adalah meminta bantuan kepada pihak lain yang dianggap dapat mengatasi masalah.
1. CONTOH FRAUNDULENS.
2. CONTOH FRAUNDULENS.
C. INTIMIDASI.
Intimidasi adalah bentuk Pengendalian dengan disertai tekanan, ancaman, dan menakut - nakuti.
1. CONTOH INTIMIDASI.
2. CONTOH INTIMIDASI.
3. CONTOH INTIMIDASI.
D. OSTRASISME ATAU PENGUCILAN.
Tindakan Pengucilan bagi pelaku penyimpangan sosial seringkali dilakukan pada masyarakat tradisional yang masih memegang teguh tradisi. Meski demikian bukan berarti di era modern ini pengucilan tidak terjadi. Khususnya bagi penderita HIV / AIDS meski tidak secara terang - terangan sebagian besar besar masyarakat cenderung menghindari mereka dengan alasan takut tertular. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penularan virus HIV/AIDS membuat masyarakat menjaga jarak dengan para penderita. Apalagi pandangan Umum sering mengaitkan penderita HIV/AIDS sebagai pelaku seks bebas dan pemakai narkoba.
1. CONTOH OSTRASISME ATAU PENGUCILAN.
2. CONTOH OSTRASISME ATAU PENGUCILAN
3. CONTOH OSTRASISME ATAU PENGUCILAN
E. KEKERASAN FISIK.
Kekerasan Fisik berarti segala bentuk perbuatan atau tindakan yang meliputi pemukulan dengan bend keras, penyiksaan, menjewer, menendang, menyundut dengan ai rokok, menyiramkan air panas dan segala perbuatan yang mengakibatkan memar, lecet, luka, luka bakar, cacat fisik bahkan meninggal. atau singkatnya Bentuk Pengendalian Sosial dengan memberikan tekanan dan kekerasan fisik terhadap pihak lain seperti pemukulan, menendang, merusak, dll.
1. CONTOH KEKERASAN FISIK
2. CONTOH KEKERASAN FISIK
3. CONTOH KEKERASAN FISIK.
4. CONTOH KEKERASAN FISIK.
5. CONTOH KEKERASAN FISIK.
F. HUKUMAN ATAU SANKSI.
Hal yang lazim dilakukan untuk mengatasi penyimpangan sosial adalah pengenaan hukuman atau sanksi. Pemberian Hukuman / Sanksi dilakukan melalui proses peradilan yang didukung berbagai saksi serta pembelaan, sehingga hukumn / sanksi yang dijatuhkan benar - benar memenuhi asas keadilan dan kepatutan.
1. CONTOH HUKUMAN ATAU SANKSI.
2. CONTOH HUKUMAN ATAU SANKSI.
3. CONTOH HUKUMAN ATAU SANKSI.
G. GOSIP ATAU DESAS - DESUS.
Dikalangan masyarakat, gosip atau desas - desus merupakan bentuk pengendalian sosial yang cukup efektif. Banyak orang yang mengurungkan niatnya untuk melakukan sesuatu karena takut digosipkan. Apalagi hidup di kalangan masyarakat yang masih memiliki keedulian tinggi terhadap lingkungan sosialnya. Jika ada perilaku yang aneh sedikit saja, akan mengundang perbincangan umum.
1. CONTOH GOSIP ATAU DESAS - DESUS
2. CONTOH GOSIP ATAU DESAS - DESUS.
3. CONTOH GOSIP ATAU DESAS - DESUS.
JENIS - JENIS LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL.
Keluarga merupakan lembaga pengendalian sosial Primer (Utama) yang merupakan tempat pertama membentengi anggota keluarga / anggota masyarakat untuk tidak melakukan penyimpangan sosial.
1. CONTOH KELUARGA
2. CONTOH KELUARGA
3. CONTOH KELUARGA
B. KEPOLISIAN.
Kepolisian bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum dan mengambil tindakan terhadap orang - orang yang melanggar aturan dan undang - undang yang berlaku.
1. KEPOLISIAN.
2. KEPOLISIAN
3. KEPOLISIAN
C. PENGADILAN.
Pengadilan menangani, menyelesaikan dan mengadili dengan memberikan sanksi yang tegas terhadap perselisihan atau tindakan yang melanggar aturan dan undang - undang yang berlaku.
1. CONTOH PENGADILAN.
2. CONTOH PENGADILAN.
D. ADAT.
Adat Istiadat berisi nilai - nilai, norma - norma, kaidah - kaidah sosial yang dipahami, diakui, dijalankan dan dipelihara secara terus - menerus. Maka istilah adat istiadat sama artinya dengan sistem nilai budaya. Adat sebagai alat pengendalian sosial memiliki tingkatan, sebagai berikut :
E. TOKOH MASYARAKAT.
Tokoh Masyarakat adalah warga masyarakat yang memiliki kemampuan, pengetahuan, perilaku, usia ataupun kedudukan yang oleh anggota masyarakat lainnya dianggap sebagai tokoh atau pemimpin masyarakat. Jika terjadi penyimpangan atau perselisihan antar warga dapat diselesaikan oleh tokoh masyarakat.
1. CONTOH TOKOH MASYARAKAT
2. CONTOH TOKOH MASYARAKAT
AKIBAT TIDAK BERFUNGSINYA LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL.
Pada Pengendalian Sosial Preventif, usaha dilakukan sebelum terjadi pelanggaran. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang.
Pengendalian Sosial Persuasif dilakukan melalui pendekatan dan sosialisasi agar masyarakat mematuhi norma - norma yang ada. Pengendalian sosial ini dilakukan tanpa ada kekerasan.
Pengendalian Sosial Koersif bersifat memaksa agar anggota masyarakat berperilaku sesuai dengan norma - norma yang ada dalam masyarakat. Jika di suatu masyarakat terdapat banyak pelanggaran, maka pengendalian sosial Koersif akan dilakukan.
4. PENGENDALIAN SOSIAL REFRESIF.
Pengendalian Sosial Refresif dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran dan supaya keadaan pulih seperti sediakala.
PENGERTIAN PENGENDALIAN SOSIAL.
Pengendalian Sosial adalah suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersika sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang / membangkang.
PENGERTIAN PENGENDALIAN SOSIAL MENURUT PARA AHLI.
- Bruce J. Cohen. Pengendalian Sosial adalah cara - cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar bererilaku selaras dengan kehendak kelomok atau masyarakat luas tertentu.
- Peter Berger. Pengendalian Sosial adalah cara yang dipergunakan masyarakat untuk menertibkan anggota yang menyimpang.
- Joseph S. Roucek. Pengendalian Sosial adalah proses terencana maupun tidak dimana individu dibujuk, diajarkan dan dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.
- Agar masyarakat mau mematuhi norma - norma sosial yang berlaku, baik dengan kesadaran sendiri maupun karena paksaan.
- Agar dapat mewujudkan keserasian dan ketentraman dalam masyarakat.
- Bagi orang yang melakukan penyimpangan diusahakan agar kembali mematuhi norma - norma yang berlaku.
Ada berbagai macam cara / teknik dalam Pengendalian Sosial, diantaranya :
- Pengendalian Sosial menurut Tujuannya.
- Pengendalian Sosial menurut Pelaksanaannya.
- Pengendalian Sosial menurut Jumlah yang Terlibat.
- Pengendalian Sosial menurut Sifatnya.
A. PENGENDALIAN SOSIAL MENURUT TUJUANNYA.
- Tujuan Kreatif atau Konstruktif. Suatu bentuk Pengendalian Sosial yang diarahkan pada perubahan sosial yang dianggap bermanfaat. Penerapan wajib belajar 9 Tahun yang dicanangkan pemerintah merupakan salah satu contoh bentuk pengendalian sosial yang bertujuan kreatif atau konstruktif.
- Tujuan Regulatif. Pengendalian Sosial tersebut dilandaskan pada kebiasaan atau adat istiadat. Misalnya pemerintah kabupaten mencanangkan wajib jam belajar dari jam 18.00 s/d 21.00 WIB bagi setiap penduduk.
- Tujuan Eksploratif. Pengendalian Sosial tersebut dimotivasikan oleh kepentingan diri baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya Penerapan Tata Tertib di Sekolah.
- Cara Kompulsi (Compultion). Dilakukan dengan menciptakan suatu situasi yang dapat mengubah sikap atau perilaku yang negatif. Misalnya jika ada siswa yang enggan memakai dasi, maka setiap menemui siswa yang tidak berdasi ditegur dan dijelaskan pentingnya berdasi.
- Cara Pervasi (Pervation). Dilakukan dengan menyampaikan norma / nilai secara berulang - ulang dan terus - menerus dengan harapan norma / nilai tersebut melekat dalam jiwa seseorang, sehingga akan terbentuk sikap seperti apa yang diharapkan.
- Cara Persuasif / Tanpa Kekerasan. Lebih menekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing berupa anjuran agar berperilaku sesuai norma yang ada.
- Cara Coersive / cara kekerasan / cara paksaan. Dilakukan dengan cara kekerasan jika cara persuasif tidak berhasil.
- Pengawasan dari individu terhadap individu lainnya. Contohnya : Seorang ayah yang menasehati anaknya, Seorang teman yang menegur temannya yang telah berbuat salah, dll.
- Pengawasan dari Individu terhadap Kelompok. Contohnya : Seorang Pelatih sepakbola yang mengarahkan timnya, Seorang Guru yang menjelaskan materi kepada murid - muridnya, dll.
- Pengawasan dari Kelompok terhadap Kelompok. Contohnya : Sekelompok mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) sedang memberikan penyuluhan pada masyarakat.
- Pengawasan dari Kelompok terhadap Individu. Contohnya : warga masyarakat yang mengucilkan seorang warganya yang telah melanggar norma.
- Pengendalian Sosial Preventif yaitu usaha yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran atau bertujuan mencegah terjadinya pelanggaran lalu lintas.
- Pengendalian Sosial Represif yaitu usaha yang dilakukan setelah pelanggaran terjadi, ditujukan untuk memulihkan keadaan kepada situasi seperti sebelum terjadinya pelanggaran. Misalnya hukuman penjara bagi pelaku kejahatan merupakan salah satu bentuk pengendalian sosial Represif. Dengan tertangkapnya pelaku kejahatan ini situasi lingkungan masyarakat menjadi aman dan membuat pelakunya jera.
- Pengendalian Sosial Gabungan antara Preventif dan Represif. Pelaksanaan Operasi Tertib Lalu Lintas yang dilaksanakan oleh Jajaran Kepolisian merupakan salah satu bentuk Pengendalian Sosial bersifat Preventif sekaligus Represif.
- Teguran.
- Fraundulens.
- Intimidasi.
- Ostrasisme atau Pengucilan.
- Kekerasan fisik.
- Hukuman atau Sanksi.
- Gosip atau Desas - Desus.
Teguran dilakukan dari orang yang dianggap lebih berwibawa kepada pelaku penyimpangan yang sifatnya ringan. Misalnya Seorang Ibu menegur anaknya yang beajar tapi tak sesuai dengan materi pelajarannya.
1. CONTOH TEGURAN.
2. CONTOH TEGURAN.
3. CONTOH TEGURAN.
B. FRAUNDULENS.
Fraunduleuns adalah meminta bantuan kepada pihak lain yang dianggap dapat mengatasi masalah.
1. CONTOH FRAUNDULENS.
2. CONTOH FRAUNDULENS.
C. INTIMIDASI.
Intimidasi adalah bentuk Pengendalian dengan disertai tekanan, ancaman, dan menakut - nakuti.
1. CONTOH INTIMIDASI.
2. CONTOH INTIMIDASI.
3. CONTOH INTIMIDASI.
D. OSTRASISME ATAU PENGUCILAN.
Tindakan Pengucilan bagi pelaku penyimpangan sosial seringkali dilakukan pada masyarakat tradisional yang masih memegang teguh tradisi. Meski demikian bukan berarti di era modern ini pengucilan tidak terjadi. Khususnya bagi penderita HIV / AIDS meski tidak secara terang - terangan sebagian besar besar masyarakat cenderung menghindari mereka dengan alasan takut tertular. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penularan virus HIV/AIDS membuat masyarakat menjaga jarak dengan para penderita. Apalagi pandangan Umum sering mengaitkan penderita HIV/AIDS sebagai pelaku seks bebas dan pemakai narkoba.
1. CONTOH OSTRASISME ATAU PENGUCILAN.
2. CONTOH OSTRASISME ATAU PENGUCILAN
3. CONTOH OSTRASISME ATAU PENGUCILAN
E. KEKERASAN FISIK.
Kekerasan Fisik berarti segala bentuk perbuatan atau tindakan yang meliputi pemukulan dengan bend keras, penyiksaan, menjewer, menendang, menyundut dengan ai rokok, menyiramkan air panas dan segala perbuatan yang mengakibatkan memar, lecet, luka, luka bakar, cacat fisik bahkan meninggal. atau singkatnya Bentuk Pengendalian Sosial dengan memberikan tekanan dan kekerasan fisik terhadap pihak lain seperti pemukulan, menendang, merusak, dll.
1. CONTOH KEKERASAN FISIK
2. CONTOH KEKERASAN FISIK
3. CONTOH KEKERASAN FISIK.
4. CONTOH KEKERASAN FISIK.
5. CONTOH KEKERASAN FISIK.
F. HUKUMAN ATAU SANKSI.
Hal yang lazim dilakukan untuk mengatasi penyimpangan sosial adalah pengenaan hukuman atau sanksi. Pemberian Hukuman / Sanksi dilakukan melalui proses peradilan yang didukung berbagai saksi serta pembelaan, sehingga hukumn / sanksi yang dijatuhkan benar - benar memenuhi asas keadilan dan kepatutan.
1. CONTOH HUKUMAN ATAU SANKSI.
2. CONTOH HUKUMAN ATAU SANKSI.
3. CONTOH HUKUMAN ATAU SANKSI.
G. GOSIP ATAU DESAS - DESUS.
Dikalangan masyarakat, gosip atau desas - desus merupakan bentuk pengendalian sosial yang cukup efektif. Banyak orang yang mengurungkan niatnya untuk melakukan sesuatu karena takut digosipkan. Apalagi hidup di kalangan masyarakat yang masih memiliki keedulian tinggi terhadap lingkungan sosialnya. Jika ada perilaku yang aneh sedikit saja, akan mengundang perbincangan umum.
1. CONTOH GOSIP ATAU DESAS - DESUS
2. CONTOH GOSIP ATAU DESAS - DESUS.
3. CONTOH GOSIP ATAU DESAS - DESUS.
JENIS - JENIS LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL.
- Keluarga.
- Kepolisian.
- Pengadilan.
- Adat.
- Tokoh Masyarakat.
Keluarga merupakan lembaga pengendalian sosial Primer (Utama) yang merupakan tempat pertama membentengi anggota keluarga / anggota masyarakat untuk tidak melakukan penyimpangan sosial.
1. CONTOH KELUARGA
2. CONTOH KELUARGA
3. CONTOH KELUARGA
B. KEPOLISIAN.
Kepolisian bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum dan mengambil tindakan terhadap orang - orang yang melanggar aturan dan undang - undang yang berlaku.
1. KEPOLISIAN.
2. KEPOLISIAN
3. KEPOLISIAN
C. PENGADILAN.
Pengadilan menangani, menyelesaikan dan mengadili dengan memberikan sanksi yang tegas terhadap perselisihan atau tindakan yang melanggar aturan dan undang - undang yang berlaku.
1. CONTOH PENGADILAN.
2. CONTOH PENGADILAN.
D. ADAT.
Adat Istiadat berisi nilai - nilai, norma - norma, kaidah - kaidah sosial yang dipahami, diakui, dijalankan dan dipelihara secara terus - menerus. Maka istilah adat istiadat sama artinya dengan sistem nilai budaya. Adat sebagai alat pengendalian sosial memiliki tingkatan, sebagai berikut :
- Tradisi : adat yang melembaga dan sudah berjalan lama secara turun - temurun.
- Upacara : Adat Istiadat yang dipakai dalam merayakan hal - hal yang resmi.
- Etiket : Tata Cara dalam masyarakat dan meruakan bentuk sopan santun dalam upaya memelihara hubungan baik antara sesama manusia.
- Folkways : Adat kebiasaan yang dijalankan dalam masyarakat sehari - hari karena dianggap baik dan menyenangkan.
- Mode : Adat yang lazim berisi kebiasaan - kebiasaan dan bersifat hanya sementara.
E. TOKOH MASYARAKAT.
Tokoh Masyarakat adalah warga masyarakat yang memiliki kemampuan, pengetahuan, perilaku, usia ataupun kedudukan yang oleh anggota masyarakat lainnya dianggap sebagai tokoh atau pemimpin masyarakat. Jika terjadi penyimpangan atau perselisihan antar warga dapat diselesaikan oleh tokoh masyarakat.
1. CONTOH TOKOH MASYARAKAT
2. CONTOH TOKOH MASYARAKAT
AKIBAT TIDAK BERFUNGSINYA LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL.
- Tidak adanya kepastian hukum.
- Kepentingan masyarakat sulit terpenuhi.
- Sering terjadi konflik, terutama konflik - konflik kepentingan yang berlatar belakang pada hakikat hidup manusia, perbedaan ideologi, perbedaan budaya serta perbedaan Ras.
- Munculnya komersialisasi hukum, jabatan dan kekuasaan.
- Munculnya sindikat - sindikat kejahatan yang mempunyai kepentingan Khusus.
Pada Pengendalian Sosial Preventif, usaha dilakukan sebelum terjadi pelanggaran. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang.
- Contoh : Memberikan nasehat kepada anak agar tidak mengebut di jalan.
Pengendalian Sosial Persuasif dilakukan melalui pendekatan dan sosialisasi agar masyarakat mematuhi norma - norma yang ada. Pengendalian sosial ini dilakukan tanpa ada kekerasan.
- Contohnya : Pihak kepolisian melakukan sosialisasi rambu lalu lintas kepada siswa - siswi Sekolah Dasar.
Pengendalian Sosial Koersif bersifat memaksa agar anggota masyarakat berperilaku sesuai dengan norma - norma yang ada dalam masyarakat. Jika di suatu masyarakat terdapat banyak pelanggaran, maka pengendalian sosial Koersif akan dilakukan.
4. PENGENDALIAN SOSIAL REFRESIF.
Pengendalian Sosial Refresif dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran dan supaya keadaan pulih seperti sediakala.
- Contoh : Seseorang yang lalai untuk membayar hutang, kemudian diadukan ke Pengadilan. Selanjutnya Pengadilan menjatuhkan hukuman supaya ia membayar kembali hutang tersebut disertai dengan dendanya.
Adat
Eksploratif
Fraundulens
Gosip
Hukuman
Intimidasi
Keluarga
Kepolisian
Koersif
Kompulsi
Kreatif
Ostrasisme
Pengadilan
Pengucilan
Persuasif
Pervasi
Preventif
Refresif
Regulatif
Teguran
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment