- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
Pengertian Perdagangan Internasional.
Perdagangan Internasional adalah Suatu Proses Jual Beli barang dan jasa yang terjadi antara Dua (2) negara atau lebih.Dalam melakukan Perdagangan Internasional, kita mengenal Ekspor dan Impor. Ekspor berarti menjual barang dan jasa dari Dalam Negeri ke Luar Negeri. Pelakunya disebut Eksportir. Impor berarti membeli barang dan jasa dari luar negeri. Pelakunya disebut Importir.
- Contohnya : Indonesia Mengekspor cengkeh ke Negara Amerika Serikat.
- Contohnya : Indonesia Mengimpor daging sapi dari Amerika Serikat.
FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
FAKTOR PENDORONG PERDAGANGAN INTERNASIONAL, diantaranya :
- Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
- Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
- Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi.
- Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
- Adanya perbedaan keadaan seperti SDA (Sumber Daya Alam), Iklim, Tenaga Kerja, Budaya dan Jumlah Penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
- Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
- Keinginan membuka kerja Sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
- Terjadinya Era Globalisasi sehingga tidak ada satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
FAKTOR PENGHAMBAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL, diantaranya :
- Penghambat alami yaitu jarak antar negara.
- Penghambat yang dibuat sendiri yaitu Tarif dan Non Tarif.
- Penghambat Non Tarif bisa berupa : Kuota, Embargo, Kebijakan pengadaan Pemerintah, Standarisasi pemerintah, Prosedur Bea masuk dan keluar.
BAGAN DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DAMPAK POSITIF PERDAGANGAN INTERNASIONAL
- Meningkatnya Devisa.
- Terpenuhinya kebutuhan.
- Memberikan peluang pada produk dalam negeri untuk Go Internasional.
- Spesialisasi.
- Produk Budaya Indonesia semakin dikenal.
- Kualitas produk dalam negeri meningkat (Inovasi Produksi).
- Mendorong kemajuan IPTEK.
- Memperluas lapangan kerja.
- Menjalin hubungan kerjasama yang baik.
DAMPAK NEGATIF PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
- Hancurnya industri dalam negeri.
- Pengangguran.
- Menyempitnya pasar hasil produksi.
- Ketergantungan pada negara maju.
BAGAN MACAM - MACAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
MACAM - MACAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL, diantaranya :
- Perdagangan Bilateral : Perdagangan yang dilakukan antar dua negara.
- Perdagangan Regional : Perdagangan yang dilakukan oleh negara - negara yang berada dalam satu kawasan tertentu, misalnya negara - negara ASEAN.
- Perdagangan antar Regional : Perdagangan antar Kawasan tertentu, misalnya ASEAN dengan NAFTA.
- Perdagangan Multilateral : Perdagangan yang dilakukan oleh lebih dua negara yang tidak terbatas pada kawasan tertentu.
BAGAN PERBEDAAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI DAN LUAR NEGERI.
TEORI - TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
Teori Perdagangan Internasional adalah teori yang mencoba memahami mengapa sebuah negara (Perekonomian) mau melakukan kerjasama perdagangan dengan negara - negara lain.
1. TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
- Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith.
- Teori ini mengatakan bahwa negara - negara yang berbeda dapat memproduksi beberapa jenis barang secara efisien dari pada negara lainnya sehingga efisiensi global dapat ditingkatkan melalui perdagangan bebas.
- Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan komparatif terhadap negara lainnya apabila dalam memproduksi suatu komoditi bisa mengerjakannya dengan biaya oportunitas (Opportunity Cost) yang lebih rendah dibandingkan dengan komoditi alternatif yang tidak diproduksi.
- Setiap negara memiliki keunggulan komparatifnya masing - masing, keunggulan tersebut tergantung pada sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara. Dengan demikian setiap negara akan berspesialisasi dalam produksi dan mengeksor barang dan jasa yang biayanya relatif lebih rendah (artinya lebih efisien dibanding negara lain).
- Sebaliknya setiap negara akan mengimpor barang dan jasa yang biaya produksinya relatif lebih tinggi (artinya kurang efisien dibandingkan negara lain).
- Tenaga Kerja menjadi lebih cakap karena melaksanakan pekerjaan yang sama secara berulang - ulang.
- Efisiensi waktu bagi tenaga kerja karena tidak berpindah - pindah produksi.
- Dalam jangka panjang, produksi akan memberikan insentif unuk pembuatan metode kerja yang lebih efektif.
- Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo.
- Teori ini mengatakan bahwa meskipun sebuah negara sanggup menghasilkan semua barang pada harga - harga yang lebih rendah dari pada negara lain, perdagangan masih tetap akan menguntungkan kedua negara tersebut berdasarkan biaya komparatif.
- Dengan demikian, negara harus berkonsentrasi pada produk dengan keunggulan komparatif paling tinggi atau produk dengan kerugian komparatif paling rendah. Sebaliknya, Pengimor Produk dengan keunggulan komparatif paling rendah atau produk dengan kerugian komparatif paling tinggi.
- Keunggulan Komparatif adalah keunggulan relatif suatu barang dengan perdagangan internasional yang diukur berdasarkan rasio nilai tukar suatu barang terhadap barang lain yang diproduksi suatu negara dibandingkan dengan nilai tukar barang - barang yang sama yang di produksi negara lainnya.
3. TEORI FAKTOR KOMPOSISI PRODUKSI DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
- Teori ini dikemukakan oleh Heckscher - ohin.
- Menurutnya perdagangan internasional terjadi disebabkan perbedaan "Opportunity Cost" suatu produksi antar satu negara dengan negara lain. Pertukaran dapat terjadi karena adanya perbedaan dalam jumlah proporsi faktor produksi yang dimiliki (Factor Endowment) masing - masing negara.
- Negara - negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak / murah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi dan mengeksor barangnya.
- Sebaliknya negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif langka / mahal.
- Misalnya Negara Indonesia memiliki "Tenaga kerja yang relatif besar", maka Indonesia akan berspesialisasi pada produksi barang - barang yang relatif "Padat Kerja" (Labor Intensive) dan mengeksornya.
- Jepang memiliki relatif "Banyak Kapital", maka negara Jepang akan berspesialisasi menghasilkan barang yang "Padat Kapital" (Capital Intensive) dan kemudian mengeksornya ke negara lain.
4. TEORI SIKLUS HIDUP PRODUK INTERNASIONAL DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
- Teori ini dikemukakan oleh Raymond Vernon.
- Teori ini memusatkan diri pada Ekspansi / perluasan Pusat dan Inovasi Teknologi yang relatif kurang diperhatikan dalam "Teori Keunggulan Komparatif".
- Teori ini bermanfaat dalam menjelaskan pola - pola perdagangan dari kalangan Manufaktur, serta Ekspansi penjualan dan produksi dari anak perusahaan Multinasional.
- Teori ini memiliki 2 (dua) prinsip penting, yaitu :
- Teknologi merupakan faktor kritis dalam menciptakan dan membuat produk baru.
- Ukuran dan Struktur pasar penting dalam menentukan pola perdagangan.
- Siklus hidup Produk Internasional, meliputi tahap - tahap sebagai berikut :
- Pengenalan.
- Pertumbuhan.
- Kedewasaan.
- Penurunan.
- Teori ini dikemukakan oleh Steffan Linder.
- Menurut Teori ini, "Sebagian besar perdagangan barang - barang pabrikan sebaiknya dilakukan diantara negara - negara dengan pendapatan perkapita serupa dan perdagangan intra Industri dalam barang - barang pabrikan sebaiknya sama. Perusahaan - perusahaan pada mulanya memproduksi barang untuk melayani pasar domestik mereka. Pada saat mereka mengeksplorasi peluang ekspor, mereka menemukan bahwa pasar asing yang paling menjanjikan di negara - negara yang didalamnya preferensi konsumen mirip dengan yang ada di Pasar Domestik mereka.
- Kebijakan Perdagangan Internasional adalah Tindakan dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah untuk mempengaruhi struktur, komposisi, dan arah Perdagangan Internasional.
- Jadi dapat dikatakan arah Kebijakan Perdagangan Internasional itu untuk mengatur perdagangan Internasional agar sesuai dengan yang dikehendaki pemerintah.
Kebijakan Perdagangan Internasional adalah suatu tindakan yang diambil pemerintah untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi kepentingan nasional.
Kebijakan Perdagangan Internasional, diantaranya :
- Kebijakan Impor : Kuota, Tarif, Subsidi, Larangan Impor.
- Kebijakan Ekspor : Diskriminasi Harga, Premi / Subsidi, Dumping, Politik Dagang Bebas, Larangan Ekspor
KEBIJAKAN IMPOR PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
- Kebijakan impor di satu pihak sangat dibutuhkan oleh suatu negara untuk memenuhi kebutuhannya, tapi di lain pihak dapat merugikan perkembangan industri dalam negeri.
- Agar tidak merugikan produk dalam negeri dierlukan adanya Kebijakan Impor untuk melindungi produk dalam negeri (Proteksi) dengan cara : Tarif Impor, Larangan Impor, Kuota Impor.
A. TARIF IMPOR DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
- Tarif Impor yaitu kebijakan dengan cara mengenakan Tarif / Bea Impor yang tinggi terhadap barang yang datang dari luar negeri sehingga harga barang impor menjadi lebih mahal.
- Hal itu akan membuat barang sejenis yang diproduksi di dalam negeri akan memiliki daya saing sehingga di beli konsumen.
B. LARANGAN IMPOR DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
- Larangan Impor adalah kebijakan pemerintah yang melarang masuknya barang - barang tertentu ke dalam Negeri.
- Kebijakan Larangan Impor dilakukan untuk menghindari barang - barang yang dapat merugikan masyarakat.
- Larangan impor bisa jadi dilakukan untuk membalas tindakan negara lain yang telah terlebih dahulu melarang Impor barang suatu negara.
- Selain itu, Larangan Impor dapat juga dilakukan untuk menghemat devisa.
C. KUOTA IMPOR DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
- Kuota Impor adalah kebijakan yang menentukan jumlah maksimu suatu jenis barang yang dapat di impor pada suatu periode tertentu.
- Kebijakan ini dapat memberikan proteksi kepada produsen dan produk dalam negeri.
- Subsidi Impor adalah pembayaran oleh pemerintah dalam jumlah tertentu terhadap suatu produk yang masuk ke dalam negeri.
- Contohnya : Harga Pupuk Impor $10, agar terjangkau oleh petani, maka pemerintah memberikan bantuan berupa subsidi terhadap pupuk sebesar $5, sehingga harga jual pupuk di Pasar $5.
- Ekspor suatu negara harus lebih besar daripada imor agar tidak terjadi defisit dalam neraca pembayaran.
- Oleh sebab itu, Pemerintah selalu berusaha mendorong Ekspor melalui Kebijakan Ekspor dengan cara : Subsidi Ekspor, Dumping, Larangan Ekspor, Diskriminasi Harga, Premi.
- Subsidi Ekspor (Premi) adalah kebijakan pemerintah dengan cara memberikan bantuan kepada Eksportir.
- Tujuannya agar produsen dalam negeri bisa menjual barangnya lebih murah, sehingga lebih bisa bersaing dengan barang - barang dari negara lain di Pasar Dunia.
- Pemerintah dapat memberikan subsidi dalam berbagai bentuk, seperti Bantuan Kredit yang mudah dan berbunga rendah, Keringanan Pajak, Kemudahan dalam mengutus Ekspor dan kemudahan dalam memperoleh kredit dengan bunga yang rendah.
- Dumping adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan menetapkan harga barang yang di ekspor ke luar negeri lebih murah dari pada harga di dalam negeri.
- Cara Dumping dapat dilakukan jika pasar dalam negeri dapat dikendalikan atau dikontrol oleh pemerintah.
- Pelaksanaan Dumping dalam Perdagangan Internasional dianggap sebagai tindakan yang tidak terpuji karena dapat merugikan negara lain.
- Larangan Ekspor yaitu Kebijakan Larangan untuk mengekspor jenis barang - barang tertentu berdasarkan pertimbangan ekonomi, politik, dan sosial budaya.
- Larangan Ekspor bertujuan agar industri di dalam negeri dapat tumbuh, membuka kesempatan kerja baru dan memberantas penyelundupan.
- Contohnya : Larangan Eksor Minyak Sawit Mentah (Crude Palm Oil = CPO) oleh pemerintah, karena CPO merupakan bahan mentah untuk industri minyak goreng yang sangat dibutuhkan di dalam negeri.
- Diskriminasi Harga adalah suatu kebijakan penetapan harga yang berbeda uuntuk barang yang sama, jika dijual di negara yang berbeda.
- Hal tersebut dilakukan atas dasar perjanjian atau dalam rangka "Perang Tarif".
- Melindungi kepentingan ekonomi nasional dari berbagai kemungkinan pengaruh buruk / negatif dari berbagai negara lain.
- Melindungi kepentingan industri di dalam negeri dari berbagai kemungkinan persaingan yang tidak sehat maupun kondisi yang kurang menguntungkan.
- Melindungi Lapangan Kerja agar bisa tetap tersedia.
- Menjaga Keseimbangan dan stabilitas neraca pembayaran internasional.
- Mampu mendorong laju ekspor.
- Menjaga tingkat pertumbuhan konomi yang tinggi dan stabil.
- Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.
Disriminasi harga
Dumping
Kebijakan Perdagangan Internasional
Kuota Impor
Larangan Impor
Premi
Subsidi Impor
Subsisi Ekspor
Tarif Impor
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment