- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Introfeksi diri adalah jalan terbaik untuk memperbaiki diri sehingga tidak menuduh orang lain salah, jahat, iri hati, dsb. Harta dan kekuasaan adalah sumber utama yang membuat manusia serakah, lupa diri dan terlena. Orang lain yang mempertanyakan harta nya akan dianggap iri hati. Mereka menganggap harta nya yang berlimpah itu diperoleh dengan jalan yang wajar dan halal. Sementara orang lain menganggapnya tidak wajar dan haram.
Harta yang wajar dan halal banyak macam dan kriteria nya. Begitu pula dengan harta yang haram, subhat dan tidak wajar. Selanjutnya, untuk harta yang tidak wajar, saya golongkan kedalam "Harta Haram". Sedangkan Harta yang Wajar, saya golongkan kepada "Harta Halal". Semua orang sudah bisa mengetahui dan membedakan, mana Harta Halal dan mana Harta Haram. Harta Haram (tidak wajar) diperoleh dari hasil mencuri, korupsi, menipu, memeras, Pungutan Liar (Pungli), sogokan dan gratifikasi, rangkap jabatan haram. Sebagian masyarakat Indonesia, menganggap Harta Gratifikasi Sogokan dan Rangkap Jabatan seringkali dianggap harta yang Halal dan wajar. Sebagian besar masyarakat Indonesia melakukannya, sadar ataupun tidak, dari mulai rakyat kecil sampai pejabat negara sering melakukannya. Terjebak dengan situasi yang dikondisikan dan kebutuhan yang sangat terdesak. Penikmatnya seringkali Terlena oleh kemewahan dan keenakan.
Menurut pendapat saya, Jabatan dianggap tidak wajar (Haram) jika :
- Rangkap Jabatan dalam Satu Instansi Tertentu.
- Memegang jabatan yang banyak diberbagai Instansi adalah wajar dan sah menurut hukum. Tapi jika memegang jabatan lebih dari satu di satu Institusi, itulah yang dianggap tidak wajar (Haram) dan melanggar Hukum Positif. Apalagi ada orang yang tidak diberi kesempatan memegang jabatan apapun, sementara dia memiliki lebih dari satu jabatan dalam satu instansi. Ini yang disebut Jabatan Haram, Harta Haram, Jabatan yang membuat orang lain iri hati. Menurut saya, orang yang iri hati hanya sebatas dosa iri hati saja. Tapi orang serakah yang memegang rangkap jabatan itu, maka dosanya akan terus - menerus mengalir seiring dengan bertambahnya harta benda dan makanan yang dia peroleh dari hasil keserakahannya. Orang itu sudah memberikan tanda bahwa dia adalah manusia serakah dan haus jabatan. selain itu, membuktikan dirinya tidak percaya kepada orang dan Psikopat. Kenapa yang mengkritiknya disebut (Dituduh) dengan haus jabatan ?. Padahal dialah yang "sudah terbukti haus" akan jabatan dan kekuasaan.
- Menurut saya, Nepotisme itu banyak bentuknya. Diindonesia, yang paling sering terjadi adalah Nepotisme Kekeluargaan, Nepotisme Kelompok Kepentingan.
3. Tidak ada Pembatasan Akhir Jabatan.
- Memegang jabatan tertentu yang bersifat penting yang berlangsung terus - menerus akan menyebabkan ketakutan bawahan karena takut dipecat atau dihukum sehingga muncul para ABS (Asal Bapak Senang) dan muncul nya para Penjilat yang ingin dipuji & disayang pemimpin. Selain itu, jabatan yang terlalu lama akan menimbulkan kesewenang - wenangan pemimpin terhadap bawahan nya.
Saya akan menekankan 2 hal yang perlu anda pikirkan dengan hati nurani, akhlak dan akal sehat, yaitu :
- Setiap harta yang kita makan yang bisa membuat orang lain iri hati, karena memang harta itu diperoleh dengan tidak wajar, maka akan dipertanggungjawabkan secara Hukum Positip atau Hukum Allah (di Akhirat).
- Setiap jabatan yang kita pegang (kita miliki) yang bisa membuat orang lain iri hati, karena memang jabatan itu diperoleh dengan tidak wajar, maka akan dipertanggungjawabkan secara Hukum Positif atau Hukum Allah (di akhirat).
Benarkah pernyataan ini ?. Tergantung anda yang menilai nya & posisi anda sedang dalam situasi ini atau itu. Pernyataan tersebut adalah "Lebih Baik Jadi Orang Kritis (Pengkritik / Kritikus) dari pada Jadi Penjilat".
"Orang yang mengkritik (Kritikus)" ada karena memang dia "Sadar Hukum" ada ketimpangan dan penyelewengan. Selain itu, Kritikus muncul karena "Sakit Hati" dan "Iri Hati". "Penjilat" ada karena "Motif untuk memperoleh keuntungan tertentu", "Mengamankan posisi nya", dan "Licik"
BERSAMBUNG..... (PERLU PERBAIKAN & RUJUKAN)
Gratifikasi
Harta
Harta Halal
Harta Haram
Hukuk Positif
Hukum Allah
Iri Hati
Kekuasaan
Korupsi
Nepotisme
Pungutan Liar
Rangkap Jabatan
Serakah
Sogokan
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment