Anakku Buah Hatiku
Meninggalnya bapak membawa duka yang mendalam bagi keluarga kami. Salah satunya diriku. Aku begitu terpukul. Membuatku sedih berkepanjangan. Seandainya bisa memilih, mungkin lebih baik dimarahi setiap hari oleh bapakku hanya untuk mendengar suaranya dari pada harus kehilangan untuk selama - lamanya. Tapi takdir berkata lain. Takdir Allah tak bisa diubah sesuai keinginan manusia. Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Manusia, hewan, tumbuhan, dan yang lainnya akan mengalami kematian dan kepunahan. Saya teringat dengan perkataan Mantan Kepala Sekolah SMP PGRI Kadungora yang mengatakan, "Umur teu bisa diukur. Nyawa teu bisa dipenta. Napas teu bisa dialas" (Usia tak bisa diukur, Nyawa tak bisa diminta, Napas tak bisa dijatah). Semua makhluk hidup akan mati, hanya waktu dan tempatnya saja yang berbeda - beda. Semua sudah ada ketentuannya masing - masing.
Photo 1 : Almarhum Bapak ku
Ternyata Allah tidak tinggal diam. Allah tidak membiarkan hambanya terus berduka. "Duka diganti Suka". Kematian bapakku digantikan dengan kelahiran anakku. Kelahiran anakku membuatku sangat bahagia. Kedukaan itu telah digantikan dengan kebahagiaan. Di saat bapakku meninggal, aku menangis karena sedih ditinggalkan olehnya untuk selama - lamanya. Di saat anakku dilahirkan, aku menangis karena bahagia menyambut kehadirannya kedunia ini. "Blessing in The Sky", Semua ada hikmahnya.
Kudampingi proses kelahiran istriku hingga selesai. Kuabadikan moment indah itu dalam bentuk video. Saat anakku lahir, aku tak kuasa menangis bahagia menyambut kehadirannya. Dalam sujudku kutumpahkan semua rasa syukurku kepada Allah SWT. Kini, setiap hari aku akan ditemani oleh anakku, buah hatiku. Betapa indah dan nikmatnya memiliki seorang anak. Tak bisa digambarkan dengan kata - kata, hanya para orang tua lah yang bisa merasakannya.
Alhamdulillah anakku dilahirkan dengan normal. Berat badannya 3,3 Kg. Berjenis kelamin laki - laki. Dia dilahirkan hari Jum'at, 03 Oktober 2014, Pukul 08.11 Wib Pagi, di Kadungora - Garut. Kuberi nama "Muhammad Yunus Alfarisi". Sejak lahir rambutnya hitam dan tebal. Sampai sekarang pun rambutnya hitam dan tebal, sehingga rambutnya sering dipangkas karena cepat tumbuh. Ada kemungkinan karena kebiasaan dari ibunya yang suka makan sayur - sayuran.
Photo 2 : Anakku, Yunus di usia sekitar 2 Minggu.
Photo 3 : Anakku, Yunus di usia sekitar 2 Minggu.
Ada keanehan sekaligus rasa syukur kepada Allah SWT yaitu anakku sudah disunat sejak lahir. Entah bagaimana proses dalam kandungannya. Kemungkinan besar karena keturunan dari ibuku. Semua anak Ibuku, ada saja cucu nya yang akan mengalami dua hal ini yaitu melahirkan kembar atau anak nya sudah di sunat sejak dalam kandungan. Hal ini terjadi terhadap Ketiga anak nya. Tiga orang cucunya mengalami hal yang sama.
Photo 4 : Alat Kelamin Anakku yang sudah disunat sejak lahir (dalam kandungan).
Aku menikah di usia 38 tahun, terpaut jauh dengan usia istriku yang masih 19 tahun.. Hampir setengahnya dari usiaku. Faktor ekonomi yang menjadi penyebab aku menikah di usia tua. Walaupun begitu, aku bersyukur telah mempunyai istri dan seorang anak. Apalagi sekarang istriku hamil lagi anak yang kedua. Usia kehamilannya sekitar 5 bulan. Untuk itu, di usiaku yang semakin senja ini akan kumanfaatkan sebaik mungkin untuk menjadi suami dan bapak yang baik bagi keluargaku. Aku tak mau menyia - nyiakan nikmat Allah SWT ini. Adanya buah hatiku semakin menambah semangat hidupku untuk terus mengoptimalkan diri mencintai anakku.
Salah satu bentuk rasa syukurku yang sangat sederhana adalah Video. Kuabadikan semua moment kebersamaan dengan anakku tersebut dalam bentuk video. Kupantau semua perkembangan nya melalui media video. Saat lahir hingga sekarang usianya 2,5 tahun, ada videonya. Koleksi videoku hampir 4 ribu lebih. Supaya arsip videonya tidak hilang, maka videonya diupload ke Channel Youtube. Alhamdulillah ada 3.400 Subscriber lebih dan telah 3 kali menghasilkan uang dari monetasi videonya. Ini Chanel Youtube saya, Erwin Edwar
Sejak kecil anakku selalu tertarik terhadap sesuatu yang berhubungan dengan Mesin. Di antaranya ; mesin traktor, kereta api, mesin pemotong rumput, mesin pemipil jagung, motor, mobil dan sebagainya. Pokoknya sesuatu yang bersuara mesin, dia suka. Di antara mesin yang paling banyak dia sukai adalah motor. Jadilah anakku adalah salah seorang penggemar motor. Saya akui, sebenarnya hobi anak diarahkan dan dibentuk oleh orang tuanya sendiri. Begitu pula dengan hobi anakku. Tanpa sadar, karakter hobinya dibentuk oleh diriku sejak dini. Hal ini terjadi pada saat usianya 6 Bulan. Anakku selalu diajak nongkrong di Pos Ronda yang berada di pinggir jalan desa. Mulanya hanya untuk mengalihkan perhatiannya saja supaya tidak rewel dan mau makan dengan melihat kendaraan yang melintas di jalan. Ternyata tanpa sadar, itulah awal dari pembentukan hobinya. Diantara berbagai kendaraan yang lewat, anakku ternyata jatuh hati pada motor.
Photo 5 : Nongkrong di Pos Ronda melihat kendaraan yang melintas (Usia 2,5 Tahun).
Hobinya terhadap motor semakin menggila setelah aku membeli Laptop dan menyimpan berbagai koleksi video motor yang kudapat dari Channel Youtube. Untuk menunjang hobinya terhadap motor, maka setiap punya uang lebih, secara rutin kubelikan motor mainan kecil yang harganya murah meriah. Bahagia rasanya ketika kubelikan motor, dia tertawa riang menerima motornya. Rasa sayangku terhadap anakku begitu besar, sehingga di ulang tahunnya yang ke - 1 Tahun, kuberikan dia hadiah "Motor Vespa Mainan". Saat itu harganya sekitar Rp. 200 ribu.
Photo 5 : Nongkrong di Pos Ronda melihat kendaraan yang melintas (Usia 2,5 Tahun).
Hobinya terhadap motor semakin menggila setelah aku membeli Laptop dan menyimpan berbagai koleksi video motor yang kudapat dari Channel Youtube. Untuk menunjang hobinya terhadap motor, maka setiap punya uang lebih, secara rutin kubelikan motor mainan kecil yang harganya murah meriah. Bahagia rasanya ketika kubelikan motor, dia tertawa riang menerima motornya. Rasa sayangku terhadap anakku begitu besar, sehingga di ulang tahunnya yang ke - 1 Tahun, kuberikan dia hadiah "Motor Vespa Mainan". Saat itu harganya sekitar Rp. 200 ribu.
Dia menyukai semua jenis kendaraan roda dua (motor). Motor yang paling dia sukai adalah Motor Vespa. Mungkin karena suaranya yang unik dan jenis kendaraannya yang langka. Jika ada Motor Vespa di jalan atau sedang parkir, dia selalu gaduh berteriak dan menunjuk dengan jarinya, "Pak Vespa.. Pak".. Saya jawab, "Muhun Sayang (ya, sayang)". Seringkali ketika jalan - jalan dan mampir di Warung atau di toko, jika ada Vespa sedang parkir, maka dia akan memaksa untuk naik Vespa.
Photo 6 : Ini adalah salah satu photo saat Yunus sedang naik kendaraan Motor Vespa milik orang lain yang sedang parkir.
Hobi anakku berbeda dengan anak lainnya di daerah saya. Dia selalu fokus terhadap motor. Ketika di rumah mendengar suara motor yang lewat gang disamping rumah, maka dia akan berlari terbirit - birit menghampiri jendela atau pintu hanya untuk melihat motor sambil berteriak dan tertawa "Toto...Toto... Toto.. Pak.. aya Toto...". (Pak, Ada Motor). Di kampung saya, ada tempat olah raga Tenis Meja. Setiap hari minggu banyak motor yang parkir di halaman Gedung Olahraga Tenis Meja, maka otomatis anak saya riang gembira ingin mencoba menaiki motor satu - persatu sambil dielus - elus.
Photo 7 : Naik Motor Orang Lain Yang Lagi Parkir di Halaman GOR Tenis Meja.
Photo 8 : Naik Motor Orang Lain Yang Lagi Parkir di Halaman GOR Tenis Meja.
Photo 9 : Menirukan Suara Motor sesuai dengan Fantasinya.
Seiring bertambahnya usia, hobi lainnya pun bartambah yaitu "Mengoperasikan Laptop". Namun demikian, Laptop digunakan hanya sebagai media penunjang (perantara) untuk menyalurkan hobi utamanya. Laptop digunakan untuk melihat gambar motor dan video motor. Entah bagaimana caranya dia bisa mengetahui secara tepat dimana letak folder gambar dan video motor. Padahal dia belum bisa membaca, karena usianya masih 2,5 tahun. Folder yang lainnya hanya sesekali saja dibukanya ketika ingin mendengarkan Musik MP3, Permainan atau membuka Video Keluarga. Ketepatan dalam membuka setiap folder tersebut kemungkinan besar karena sudah terbiasa memakai laptop yang sama secara berulang - ulang. Entah bagaimana jika Laptop yang dipakainya diganti dengan Laptop yang berbeda. Seringnya memakai laptop, jadilah dia penggemar laptop. Satu lagi hobinya bertambah. Laptop satupun jadi rebutan antara bapak dan anak. Terpaksa bapaknya mengalah, sehingga pekerjaan mengetik tugas sekolah pun jadi sering terganggu. Supaya laptopnya tidak jadi rebutan, maka di ulang tahunnya yang ke - 2, kubelikan laptop. Aku membeli laptop bekas dari salah satu Media Penjualan Online. Sayang sekali, baru dipakai 1 hari, laptopnya sudah rusak lagi. Rusak Chipset VGA nya. Tak bisa dikembalikan karena segelnya rusak. Kembali laptop pun jadi obyek rebutan.
Photo 8 : Naik Motor Orang Lain Yang Lagi Parkir di Halaman GOR Tenis Meja.
Photo 9 : Menirukan Suara Motor sesuai dengan Fantasinya.
Seiring bertambahnya usia, hobi lainnya pun bartambah yaitu "Mengoperasikan Laptop". Namun demikian, Laptop digunakan hanya sebagai media penunjang (perantara) untuk menyalurkan hobi utamanya. Laptop digunakan untuk melihat gambar motor dan video motor. Entah bagaimana caranya dia bisa mengetahui secara tepat dimana letak folder gambar dan video motor. Padahal dia belum bisa membaca, karena usianya masih 2,5 tahun. Folder yang lainnya hanya sesekali saja dibukanya ketika ingin mendengarkan Musik MP3, Permainan atau membuka Video Keluarga. Ketepatan dalam membuka setiap folder tersebut kemungkinan besar karena sudah terbiasa memakai laptop yang sama secara berulang - ulang. Entah bagaimana jika Laptop yang dipakainya diganti dengan Laptop yang berbeda. Seringnya memakai laptop, jadilah dia penggemar laptop. Satu lagi hobinya bertambah. Laptop satupun jadi rebutan antara bapak dan anak. Terpaksa bapaknya mengalah, sehingga pekerjaan mengetik tugas sekolah pun jadi sering terganggu. Supaya laptopnya tidak jadi rebutan, maka di ulang tahunnya yang ke - 2, kubelikan laptop. Aku membeli laptop bekas dari salah satu Media Penjualan Online. Sayang sekali, baru dipakai 1 hari, laptopnya sudah rusak lagi. Rusak Chipset VGA nya. Tak bisa dikembalikan karena segelnya rusak. Kembali laptop pun jadi obyek rebutan.
Photo 10 : Melihat Koleksi Motor Kesayangan nya.
Photo 11 : Mengoperasikan Laptop.
Anakku termasuk tipe anak pemalu. Jarang bergaul dengan anak kecil lainnya, kecuali dengan saudaranya, yaitu anak dari kakakku. Sehari - hari waktunya lebih banyak dihabiskan didalam rumah. Di rumah dia selalu melihat gambar dan video motor di laptop. Apabila bermain dengan anak kakakku, seringkali ia memaksakan hobinya untuk disukai anak lain. Dipaksa untuk melihat motor di Laptop. Dia memaksakan hobinya untuk dilihat, disukai dan ditiru oleh anak lainnya. Jika tidak mau, dia akan menangis. Tak bisa kompromi. Ini yang sering menjelkelkan sekaligus membuat lucu dan aneh. Mana mungkin sama. Anak dari Keluarga yang sama saja akan memiliki hobi dan karakter yang berbeda, apalagi berbeda keluarga, berbeda pengasuhan dan berbeda lingkungan bermain, maka akan berbeda pula hobinya. Dasar anak - anak, ada - ada saja tingkahnya.
Bosan dengan Laptop, dia akan bermain dengan motor mainannya. Dia berusaha untuk mengatur koleksi mainannya supaya rapih seperti di tempat parkir disertai dengan berbagai fantasi dan suara motor yang ditirukannya. Jika sedang bermain, lalu tersenggol susunan motornya, pasti marah dan menangis. Motornya harus dirapikan kembali. Begitu juga, kalo tak ada atau hilang 1 buah saja, dia tahu. Dia rewel dan menangis. Motornya harus dicari sampai ketemu. Bagaimana aku tahu mana motor yang hilang. Bahasanya saja kurang dimengerti dan kurang jelas. Ribet banget. Aku terpaksa menggantinya dengan yang baru. Untung saja harganya murah, cuma Rp. 1000 atau Rp. 5000. Koleksi motor mainannya ada 100 motor lebih.
Photo 12 : Sebagian Koleksi Motor Mainannya.
Photo 13 : Sebagian Koleksi Motor Mainannya.
Diluar Rumah, dia akan mengendarai motor Vespa. Motor mainan kesayangannya.
Photo 14 : Motor Vespa mainan kesayangan nya.
Photo 15 : Motor Vespa mainan kesayangan nya.
Setiap hari kutatap wajahnya. Kupeluk badannya. Tak pernah jemu, Kutemani waktu bermainnya dan ku nina bobokan saat mau tidur. Ciumannya, candaannya, nakalnya & tangisannya kusyukuri sebagai nikmat Allah. Tangisannya tak membuatku marah karena lebih baik ada tangisan anakku di rumah dari pada di rumah sepi tanpa tangisan. Aku selalu berdoa kepada Allah, "Panjangkanlah usiaku Ya Allah, agar aku bisa menyaksikan buah hatiku dewasa hingga tugasku berakhir sebagai orang tua seperti ayahku sampai dapat menikahkannya".
Tulisan ini aku persembahkan sebagai cinta kasih orang tua kepada anaknya. Cintaku kepada buah hatiku, Yunus. Terima Kasih. Wassalam.
Comments
Post a Comment