Penyakit Cacar Air

Penyakit Cacar Air 

A.    Pendahuluan.
1.      Pengertian Cacar Air.
Cacar air atau varicella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster. Anak-anak memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk terjangkit penyakit ini. Cacar air ditandai dengan kulit yang melepuh disertai gatal-gatal di sekujur tubuh. Seseorang yang pernah terjangkit cacar air dan telah sembuh, jarang sekali akan mengalaminya kembali. Meski begitu, virus tetap berdiam di dalam diri seseorang yang telah sembuh dari cacar air. Biasanya saat usia telah menginjak dewasa disertai kekebalan tubuh yang menurun, virus tersebut akan aktif kembali dan akhirnya menyebabkan penyakit cacar api atau shingles yang terasa menyakitkan pada kulit. Orang tua tidak perlu mengkhawatirkan anak yang menderita cacar air sebagaimana penyakit ini bukanlah penyakit ganas. Namun, orang tua disarankan untuk tetap menjaga kondisi kesehatan anak dan senantiasa memenuhi asupan gizi anak. Anak dengan cacar air diwajibkan untuk beristirahat di rumah untuk sementara waktu dan menghindari berada di tempat umum, seperti sekolah, perpustakaan, atau pasar, demi menghindari terjadinya penularan kepada orang lain.
2.      Gejala - gejala Cacar Air . 

Kemunculan ruam merupakan gejala utama seseorang yang menderita cacar air. Perkembangannya terjadi dalam tiga fase, yaitu :
a.       Perkembangan pertama, muncul bintik-bintik.
Sebelum cacar air menyebar ke seluruh tubuh, bintik-bintik merah muncul di wajah dan sekitar dada.
b.      Perkembangan kedua, kulit melepuh.
Kumpulan cairan akan muncul di ujung tiap bintik-bintik pada beberapa jam atau sehari setelah kemunculan bintik-bintik awal. Kulit terlihat melepuh.
c.       Perkembangan ketiga, cairan di dalam lepuhan mongering.
Seluruh lepuhan pada kulit akan mengering dan membentuk koreng dan kerak di sekitar area kulit yang sebelumnya melepuh. Mengeringnya lepuhan terjadi beberapa setelah kemunculan cairan di dalam bintik-bintik. Pada 1-2 minggu setelahnya, koreng akan rontok dengan sendirinya.
Fase awal dari gejala cacar air pada umumnya muncul pada kisaran 1-3 minggu setelah tubuh terinfeksi virus. Penyakit ini masih dinilai menular sebelum lepuhan pada kulit mengering dan rontok secara alami.
3.      Cara Menangani Cacar Air di Rumah. 

Cacar air pada umumnya akan sembuh dengan sendirinya. Penderita cacar air membutuhkan asupan nutrisi dan menjaga kondisi agar cacar air dapat sembuh lebih cepat. Meski begitu, cacar air akan sangat mengganggu kenyamanan penderita. Penanganan cacar air ditujukan untuk mengurangi ketidaknyamanan dan bisa dilakukan selama penderita beristirahat di rumah. Obat-obatan bebas yang mengandung paracetamol dapat digunakan untuk meredakan demam akibat cacar air. Sebagai tambahan, pasien bisa mengoleskan losion calamine atau krim pelembap untuk meredakan rasa gatal-gatal pada kulit. Hindari menggaruk cacar air, tapi cobalah untuk menepuk-nepuk dengan ringan untuk mengurangi gatal. Potonglah kuku anak agar tidak ada resiko cacar air tergaruk. Terakhir, senantiasa penuhi kebutuhan cairan untuk mencegah tubuh mengalami dehidrasi.
4.      Penyebab Terkena Penyakit Cacar Air.  

Cairan di dalam kulit yang melepuh mengandung virus varicella zoster yang jika terpapar pada kulit orang lain, maka dia bisa tertular penyakit cacar air. Selain itu, hindari terkena percikan ludah atau menghirup udara bersin dari seseorang yang menderita cacar air sebagaimana dua faktor diatas adalah penyebab penularan cacar air juga. Selain itu, waspadai :
a.       Menyentuh permukaan benda atau mainan yang sebelumnya dipegang seseorang yang menderita cacar air.
b.      Menyentuh atau tersentuh cairan dari kulit seorang penderita cacar air.
c.       Berbincang secara langsung dengan penderita cacar air di dalam ruangan yang sama selama 15 menit.
5.      Resiko Komplikasi yang Dihadapi Penderita Cacar Air. 

Meski cacar air dapat sembuh dengan sendirinya, namun ada beberapa kriteria penderita yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi cacar air, yaitu :
a.       Cacar air pada orang dewasa.
b.      Cacar air pada wanita hamil.
c.       Cacar air pada bayi baru lahir.
d.      Cacar air pada seseorang yang mengalami gangguan kekebalan tubuh.
6.      Komplikasi cacar air. Komplikasi Cacar air akan terlihat seperti  :
a.       Kulit menjadi kemerahan, membengkak, dan sakit akibat infeksi bakteri pada kulit.
b.      Batuk parah, sakit dada, gangguan pernapasan akibat infeksi paru-paru (pneumonia).
c.       Infeksi pada janin.
B.     Gejala Cacar Air.  

Masa inkubasi cacar air adalah sekitar 1-3 minggu setelah terjadinya infeksi virus varicella zoster. Inkubasi adalah masa perkembangan suatu virus penyakit di dalam diri seseorang sebelum kemunculan gejala. Gejala utama cacar air adalah bintik-bintik kemerahan berisi cairan atau lepuhan pada kulit. Terlepas dari kemunculan gejala utama, infeksi cacar air bisa terlihat dari adanya gejala-gejala awal. Gejala-gejala awal ini bisa disalahpahami sebagai gangguan kesehatan ringan. Waspadai jika gejala-gejala awal ini disertai dengan serangan demam hingga 38 derajat Celcius.
Gejala - gejala awal yang dimaksud adalah :
1.      Mual.
2.      Merasa lelah berlebihan.
3.      Nyeri otot.
4.      Sakit kepala.
5.      Kehilangan selera makan.
Tingkatan gejala-gejala awal ini dinilai lebih berat pada kasus cacar air yang menimpa usia anak-anak hingga remaja dan orang dewasa yang terkena cacar air.
Ruam cacar air akan mengalami tiga perkembangan hingga akhirnya sembuh, antara lain : 

1.      Bintik - bintik.
Awal kemunculannya bisa terlihat di area badan dan wajah. Bermula dari bintik-bintik kecil kemudian melebar dan berwarna kemerahan. Seiring melebar, bintik-bintik akan menyebar ke bagian tubuh lain, misalnya di dalam telinga, di dalam mulut, telapak tangan, telapak kaki, atau di sekitar selangkangan.
2.      Kulit melepuh.
Lambat-laun, bintik-bintik akan terisi oleh cairan hingga akhirnya menjadi lepuhan. Perkembangan kedua ini terjadi beberapa jam atau sehari setelah muncul bintik-bintik awal. Jangan menggaruk lepuhan ini meski terasa sangat gatal karena berisiko menyebarluaskan infeksi pada bagian tubuh lain.
3.      Koreng.
Mengeringnya bintik-bintik berisi cairan (kulit melepuh) menjadi koreng menandai perkembangan akhir dari gejala cacar air. Meski begitu, kemunculan bintik-bintik lepuhan baru tetap bisa muncul pada masa-masa ini dan dianggap normal. Koreng sebagai mengeringnya lepuhan akan disertai juga dengan kerak yang mengelilingi bintik-bintik. Pada akhirnya, kerak ini akan rontok dengan sendirinya, yaitu sekitar beberapa hari setelah kemunculan lepuhan pada kulit (perkembangan gejala kedua). Sangat disarankan bagi penderita cacar air untuk tidak berbaur dengan orang lain selama cacar air masih terlihat basah. Dengan kata lain, sebelum koreng dan kerak rontok dengan sendirinya, cacar air masih dinilai menular. Tunggulah hingga 1-2 minggu untuk memastikan ruam kering cacar air telah rontok semua dari tubuh.
C.    Penyebab Cacar Air.  

Cacar air adalah penyakit dengan risiko penularan yang sangat tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster.
Berikut cara penularan cacar air : 

1.      Menyentuh kulit penderita cacar air yang telah timbul ruam atau bintik-bintik. Termasuk terpapar oleh koreng cacar air yang belum kering atau rontok.
2.      Menghirup udara yang mengandung percikan ludah akibat batuk atau bersin dari penderita.
3.      Menyentuh permukaan benda atau mainan yang sebelumnya dipegang seseorang yang menderita cacar air.
4.      Menyentuh atau tersentuh cairan dari kulit seorang penderita cacar air. Termasuk berbincang secara langsung dengan penderita cacar air di dalam ruangan yang sama selama 15 menit.  
Seseorang yang belum pernah menderita cacar air, berkemungkinan lebih tinggi untuk mengalami atau tertular cacar air. Orang dewasa yang bekerja di tempat penampungan anak atau sering berinteraksi dengan anak-anak turut berisiko tinggi terkena cacar air. Vaksinasi cacar air adalah cara terbaik untuk menghindari risiko tertular cacar air dan vaksinasi cacar air pada umumnya memang dapat melindungi diri dari infeksi virus varicella zoster. Meski seseorang yang sudah pernah divaksinasi cacar air tetap tidak menutup kemungkinan tertular cacar air, sebagaimana halnya seseorang yang pernah menderita cacar air akan bisa tertular kembali, namun gejala yang dialami lebih ringan, tidak mengalami demam, dan kulit melepuh yang tidak terlalu parah bagi kedua kelompok ini dibandingkan seseorang yang pertama kali menderita cacar air.
D.    Pengobatan Cacar Air.  

Cacar air dianggap sebagai penyakit yang secara alami akan sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, serangan cacar air akibat virus varicella zoster pada anak tetap harus dikonsultasikan kepada dokter anak.
1.      Memberikan Obat - obatan Pereda Sakit dan Pereda Gatal.
Demam pada anak yang ditimbulkan akibat cacar air dapat diredakan dengan penggunaan obat yang mengandung paracetamol. Hindari pemberian ibuprofen karena dapat memperparah kondisi penderita cacar air dan hindari memberikan aspirin pada anak yang berusia di bawah 16 tahun. Penderita cacar air bisa mempertimbangkan penggunaan obat oles calamine atau pelembap kulit untuk meredakan rasa gatal dan menghaluskan kulit. Rasa gatal akibat cacar air juga dapat diredakan dengan penggunaan obat-obatan antihistamin melalui resep dokter.
2.      Apabila Kondisi yang Dinilai Berisiko Tinggi Mengalami Komplikasi Cacar Air. 

Dokter akan memberikan obat-obatan tertentu untuk mengobati pasien cacar air yang berisiko tinggi mengalami komplikasi. Langkah ini untuk mengurangi durasi infeksi sekaligus menurunkan risiko mengalami komplikasi. Tujuan dari pengobatan ini adalah meringankan tingkat keparahan penyakit jika diberikan dalam 24 jam sejak kemunculan bintik-bintik pertama kali. Dalam hal ini, dokter dapat memberikan obat antivirus acyclovir atau terapi imunoglobulin intravena. Selain acyclovir, dokter dapat meresepkan valacyclovir atau famciclovir. Selain dari itu, berikan asupan cairan secukupnya kepada penderita untuk mencegah terjadi dehidrasi.
Perhatian keras, jangan berikan obat-obatan yang mengandung aspirin kepada penderita cacar air berusia berapa pun karena adanya risiko tinggi mengalami penyakit sindrom Reye. Jika kondisi penderita cacar air tidak membaik atau justru memburuk, segera periksakan kondisi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter.
E.     Komplikasi Cacar Air.  

Cacar air pada anak dinilai sebagai penyakit yang tidak perlu dikhawatirkan karena pada akhirnya akan sembuh dengan sendirinya. Namun, cacar air pada bayi baru lahir dan cacar air pada usia dewasa menyimpan risiko komplikasi.
Komplikasi cacar air pada orang dewasa yang perlu diwaspadai dapat terjadi pada :
1.      Orang dewasa yang merokok.
2.      Wanita yang sedang hamil.
3.      Seseorang dengan kekebalan tubuh yang sedang menurun.
Komplikasi yang bisa ditimbulkan dari cacar air tergantung kepada kondisi masing-masing orang dewasa saat sedang menderita cacar air.
1.      Infeksi Paru-paru.  
Seseorang yang memiliki kebiasaan merokok berisiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi paru-paru sebagai komplikasi dari cacar air. Wanita yang sedang hamil dan seseorang yang kekebalan tubuhnya sedang lemah dapat mengalami infeksi paru-paru juga. Infeksi paru-paru disebabkan oleh menyebarnya virus ke paru-paru dan akhirnya menyebabkan pneumonia. Waspadai jika seorang penderita cacar air terlihat mengalami batuk-batuk parah disertai kesulitan bernapas, berkeringat berlebihan, menggigil, dan sakit dada. Penyakit pneumonia adalah penyakit medis darurat yang harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit.
2.      Infeksi Kulit. 

Infeksi kulit disebabkan oleh permukaan kulit yang mengalami ruam atau bintik-bintik cacar air digaruk sehingga menjadikannya terlihat kemerahan, bengkak, dan perih. Jika sudah demikian, risiko kulit terpapar bakteri menjadi lebih tinggi sehingga lebih mungkin terserang infeksi bakteri. Periksakan kondisi infeksi kulit yang diderita kepada dokter. Dokter bisa memberikan antibiotik untuk mengobatinya.
3.      Infeksi Saraf dan Otak.
Seseorang yang kekebalan tubuhnya sedang lemah, wanita hamil, dan anak-anak yang menderita cacar air berkemungkinan lebih tinggi untuk mengalami komplikasi, seperti :
1.      Muntah.
2.      Rasa ngantuk.
3.      Ling lung.
4.      Kejang.
5.      Sakit kepala berlebihan.
6.      Perubahan perilaku.
7.      Gangguan berjalan atau berbicara.
8.      Kesulitan berbicara.
9.      Kurang bertenaga.
Disarankan bagi penderita cacar air yang disertai dengan kondisi-kondisi demikian untuk mendapatkan pemeriksaan di rumah sakit untuk mengetahui penyebab mendasar dan mendapatkan penanganan yang tepat.
4.      Gangguan Kehamilan.
Komplikasi cacar air pada ibu hamil ditentukan oleh kapan infeksi cacar air terjadi.
a.       Infeksi cacar air terjadi pada 28 minggu masa awal kehamilan. Bayi berisiko mengalami kondisi sindrom varicella kongenital. Kondisi ini dinilai jarang terjadi, namun dinilai sebagai kondisi yang parah.
b.      Infeksi cacar air terjadi di antara minggu 28-37 masa kehamilan. Bayi berisiko mengalami cacar api (shingles) setelah lahir.
c.       Infeksi terjadi seminggu sebelum atau sesudah kehamilan. Bayi berisiko mengalami infeksi cacar air yang dapat mengancam keselamatan.  
Catatan : 

Meski seseorang telah dinyatakan sembuh dari cacar air, namun virus tetap berada di dalam tubuh. Saat sudah berusia dewasa, terutama ketika kekebalan tubuh sedang lemah, virus aktif kembali dan menyebabkan terjadinya cacar api. Cacar api atau shingles (herpes zoster) ditandai permukaan kulit yang perih, kemudian berkembang menjadi lepuhan yang disertai gatal, serupa dengan cacar air.

Cacar air adalah penyakit kulit yang berisiko tinggi menulari orang lain. Seorang penderita cacar air sebaiknya berdiam diri di rumah atau menghindari berbaur dengan orang-orang di tempat umum, seperti di sekolah, kantor, atau pasar. Waspadai juga jika serumah dengan seseorang yang menderita cacar air. Hindari berbagi alat mandi dan pakaian dengan penderita. Sangat disarankan juga untuk membersihkan barang-barang yang disentuh penderita cacar air.  

Comments

Popular posts from this blog

Soal dan Jawaban Pkn Kelas 7 Semester 2 – Halaman 150 dan 151

Soal dan Jawaban IPA Kelas VII Semester 2 – Halaman 81 - 82

6 Agama Di Indonesia disertai dengan Kitab Suci, Tempat Ibadah, Hari Besar Keagamaan