Penyakit Kanker Otak

Penyakit Kanker Otak 

A.    Pengertian Kanker Otak.
Kanker otak adalah pertumbuhan tumor ganas pada otak. Tumor otak juga ada yang jinak. Keduanya tetap ditangani karena berpotensi mengganggu fungsi otak. Ruang dalam tengkorak sangat terbatas dan tidak elastis. Karena itu, adanya pertambahan volume dan ukuran sel-sel tumor yang terus berkembang akan menekan otak sehingga bisa berakibat fatal.
Penyakit langka ini dapat dikelompokkan dalam 2 jenis, berdasarkan pada asal kemunculannya, yaitu : 

1.      Tumor otak primer.
Pertumbuhan sel-sel kanker yang bermula pada otak.
2.      Tumor otak sekunder atau metastatis.
Pertumbuhan sel-sel kanker bermula dari bagian tubuh lain dan menyebar ke otak.
B.     Gejala Kanker Otak. 

Tiap penderita akan memiliki bentuk dan tingkat keparahan gejala yang berlainan. Kondisi ini ditentukan oleh lokasi dan ukuran dari tumor ganas yang tumbuh pada otak. Indikasi akan muncul ketika tumor terus tumbuh dan menekan jaringan otak.
Secara garis besar, berikut gejalanya yang bisa dirasakan oleh pengidap :
1.      Sakit kepala.
Ini merupakan gejala utama dari kanker otak. Rasa sakit akan memburuk pada pagi hari dan muncul saat tidur. Tingkat keparahannya bisa meningkat ketika Anda batuk, bersin, atau sedang berolahraga.
2.      Muntah.
3.      Pandangan yang kabur atau ganda.
4.      Kejang-kejang.
5.      Linglung. 

6.      Gangguan pada kemampuan konsentrasi, ingatan, atau kewaspadaan.
7.      Perubahan pada kemampuan intelektual.
8.      Mual.
9.      Perubahan pada respons emosional, kepribadian, maupun perilaku.
10.  Penurunan kemampuan koordinasi tubuh, seperti sulit berjalan, kehilangan keseimbangan.
11.  Ceroboh.
12.  Kesulitan menelan.
13.  Sulit berbicara atau memahami kata-kata orang lain.
14.  Otot yang lemah pada bagian wajah, lengan atau kaki. 

Beragamnya gejala yang terkadang terasa sepele membuat penyakit ini sulit terdeteksi. Jangan meremehkan indikasi yang Anda rasakan dan jalanilah pemeriksaan ke dokter jika dibutuhkan.
C.    Penyebab Kanker Otak. 

Hingga saat ini, semua kanker belum diketahui penyebabnya secara pasti. Demikian pula dengan kanker otak. Para pakar menganggap bahwa kanker disebabkan oleh mutasi DNA pada sel-sel normal. Akibatnya, pertumbuhan sel menjadi tidak terkendali sehingga jumlahnya tidak terhingga.
Terdapat sejumlah faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan di balik mutasi tersebut. Beberapa di antaranya adalah :
1.      Memiliki anggota keluarga yang mengalami kanker yang sama.
2.      Pertambahan usia. Seiring bertambahnya usia, risiko kanker ini akan turut meningkat.
3.      Terpapar radiasi berlebihan pada area kepala.
D.    Cara Mendiagnosis Kanker Otak. 

Pemeriksaan secara saksama sangat penting untuk bisa mendeteksi kanker pada otak ini.
Metode pemeriksaan yang akan digunakan oleh dokter dalam memastikan diagnosis, yaitu :
1.      Tes neurologi guna memeriksa dampak tumor pada fungsi saraf otak, bisa melalui pengecekan kemampuan penglihatan, pendengaran, koordinasi tubuh, refleks, serta keseimbangan. Jenis gangguan yang dialami akan membantu dokter untuk mendeteksi bagian otak yang ditumbuhi tumor.
2.      Tes pencitraan dengan pindai MRI, CT, atau PET scan untuk mengetahui keberadaan dan lokasi tumor. Jika mencurigai tumor otak muncul akibat penyebaran kanker dari bagian tubuh lain, tes-tes ini akan membantu pendeteksian asal kanker.
3.      Biopsi, yaitu mengambil sebagian kecil dari jaringan tumor untuk melihat apakah tumor bersifat ganas atau jinak.
E.     Cara Mengobati Kanker Otak.  

Metode pengobatan bagi tiap pasien tentu berbeda. Proses ini perlu disesuaikan dengan jenis, ukuran, dan lokasi tumbuh tumor. Usia dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan juga menjadi bahan pertimbangan. 

1.      Sebagian besar kasus kanker pada otak ditangani melalui pembedahan untuk mengangkat tumor. Namun langkah ini tetap berisiko, terutama jika letak tumor sulit dijangkau dan tumbuh pada bagian otak yang dinilai terlalu sensitif.
2.      Radioterapi dan kemoterapi juga akan dianjurkan sebagai pelengkap dalam prosedur penanganan. Keduanya berfungsi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Radioterapi akan menggunakan sinar berenergi tinggi. Sedangkan kemoterapi biasa diberikan melalui obat-obatan. 


Setelah menjalani prosedur pengobatan, pasien umumnya membutuhkan rehabilitasi karena tumor memengaruhi fungsi otak. Misalnya, terapi fisik, okupasi, maupun bicara.

Comments