- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Penyakit Kanker Otak
A. Pengertian Kanker Otak.
Kanker
otak adalah pertumbuhan tumor ganas pada otak. Tumor otak juga ada yang jinak.
Keduanya tetap ditangani karena berpotensi mengganggu fungsi otak. Ruang dalam
tengkorak sangat terbatas dan tidak elastis. Karena itu, adanya pertambahan
volume dan ukuran sel-sel tumor yang terus berkembang akan menekan otak
sehingga bisa berakibat fatal.
Penyakit langka ini dapat
dikelompokkan dalam 2 jenis, berdasarkan pada asal kemunculannya, yaitu :
1. Tumor otak primer.
Pertumbuhan sel-sel kanker yang bermula
pada otak.
2.
Tumor
otak sekunder atau metastatis.
Pertumbuhan sel-sel kanker bermula dari
bagian tubuh lain dan menyebar ke otak.
B. Gejala Kanker Otak.
Tiap
penderita akan memiliki bentuk dan tingkat keparahan gejala yang berlainan.
Kondisi ini ditentukan oleh lokasi dan ukuran dari tumor ganas yang tumbuh pada
otak. Indikasi akan muncul ketika tumor terus tumbuh dan menekan jaringan otak.
Secara garis besar, berikut
gejalanya yang bisa dirasakan oleh pengidap :
1.
Sakit
kepala.
Ini merupakan gejala utama dari kanker
otak. Rasa sakit akan memburuk pada pagi hari dan muncul saat tidur. Tingkat
keparahannya bisa meningkat ketika Anda batuk, bersin, atau sedang berolahraga.
2. Muntah.
3. Pandangan
yang kabur atau ganda.
4. Kejang-kejang.
5. Linglung.
6. Gangguan
pada kemampuan konsentrasi, ingatan, atau kewaspadaan.
7. Perubahan
pada kemampuan intelektual.
8. Mual.
9. Perubahan
pada respons emosional, kepribadian, maupun perilaku.
10. Penurunan
kemampuan koordinasi tubuh, seperti sulit berjalan, kehilangan keseimbangan.
11. Ceroboh.
12. Kesulitan
menelan.
13. Sulit
berbicara atau memahami kata-kata orang lain.
14. Otot
yang lemah pada bagian wajah, lengan atau kaki.
Beragamnya
gejala yang terkadang terasa sepele membuat penyakit ini sulit terdeteksi.
Jangan meremehkan indikasi yang Anda rasakan dan jalanilah pemeriksaan ke
dokter jika dibutuhkan.
C. Penyebab Kanker Otak.
Hingga
saat ini, semua kanker belum diketahui penyebabnya secara pasti. Demikian pula
dengan kanker otak. Para pakar menganggap bahwa kanker disebabkan oleh mutasi
DNA pada sel-sel normal. Akibatnya, pertumbuhan sel menjadi tidak terkendali
sehingga jumlahnya tidak terhingga.
Terdapat sejumlah faktor yang bisa
meningkatkan kemungkinan di balik mutasi tersebut. Beberapa di antaranya adalah
:
1.
Memiliki anggota keluarga yang
mengalami kanker yang sama.
2.
Pertambahan usia. Seiring
bertambahnya usia, risiko kanker ini akan turut meningkat.
3.
Terpapar radiasi berlebihan pada
area kepala.
D. Cara Mendiagnosis Kanker Otak.
Pemeriksaan
secara saksama sangat penting untuk bisa mendeteksi kanker pada otak ini.
Metode pemeriksaan yang akan
digunakan oleh dokter dalam memastikan diagnosis, yaitu :
1. Tes
neurologi guna memeriksa dampak tumor pada fungsi saraf otak, bisa melalui
pengecekan kemampuan penglihatan, pendengaran, koordinasi tubuh, refleks, serta
keseimbangan. Jenis gangguan yang dialami akan membantu dokter untuk mendeteksi
bagian otak yang ditumbuhi tumor.
2. Tes
pencitraan dengan pindai MRI, CT, atau PET scan untuk mengetahui keberadaan dan
lokasi tumor. Jika mencurigai tumor otak muncul akibat penyebaran kanker dari
bagian tubuh lain, tes-tes ini akan membantu pendeteksian asal kanker.
3. Biopsi,
yaitu mengambil sebagian kecil dari jaringan tumor untuk melihat apakah tumor
bersifat ganas atau jinak.
E. Cara Mengobati Kanker Otak.
Metode
pengobatan bagi tiap pasien tentu berbeda. Proses ini perlu disesuaikan dengan
jenis, ukuran, dan lokasi tumbuh tumor. Usia dan kondisi kesehatan pasien
secara keseluruhan juga menjadi bahan pertimbangan.
1. Sebagian
besar kasus kanker pada otak ditangani melalui pembedahan untuk mengangkat
tumor. Namun langkah ini tetap berisiko, terutama jika letak tumor sulit
dijangkau dan tumbuh pada bagian otak yang dinilai terlalu sensitif.
2. Radioterapi
dan kemoterapi juga akan dianjurkan sebagai pelengkap dalam prosedur
penanganan. Keduanya berfungsi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Radioterapi
akan menggunakan sinar berenergi tinggi. Sedangkan kemoterapi biasa diberikan
melalui obat-obatan.
Setelah
menjalani prosedur pengobatan, pasien umumnya membutuhkan rehabilitasi karena
tumor memengaruhi fungsi otak. Misalnya, terapi fisik, okupasi, maupun bicara.
Comments
Post a Comment