Alat Musik Tradisional (Materi Seni Budaya SMP Kelas 8 – Halaman 148 s/d 155)
Alat Musik Tradisional (Materi Seni
Budaya SMP Kelas 8 – Halaman 148 s/d 155)
A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu
Daerah.
Setiap
suku di Indonesia memiliki lagu – lagu daerah. Lagu – lagu ini menggunakan
bahasa daerah setempat. Lagu – lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat
alat music daerah yang sering disebut dengan karawitan. Istilah karawitan untuk
menunjuk pada seperangkat alat music tradisional secara lengkap.
Kebanyakan
karya – karya seni music (Karawitan) yang dimainkan dengan berbagai ansambel gamelan
ataupun pertunjukan lain biasanya bersifat tradisional dan anonimus. Oleh
karena itu, usia sebuah komposisi karawitan sangat sulit untuk ditentukan.
Seringkali seorang pemain / seniman ahli karawitan menambah atau mengurangi
komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga beberapa gaya. Pada music
karawitan Betawi Gaya dalam gambang kromong disebut liaw sangat lazim pada
periode tertentu dan wilayah yang tertentu.
Komposisi
karawitan dapat mengembangkan perbedaan – perbedaan dari sebuah wilayah dengan
wilayah lainnya sepanjang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang
berbeda – beda. Gaya musical adalah ciri khas atau karakteristik musical yang
dihasilkan dari beberapa kondisi.
1.
Gaya
Lokal.
Adalah karakteristik cara menyanyikan
lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu globalisasi, disebut
sebagai entitas local genius.
2.
Gaya
Individual.
Adalah tipologi karakteristik seorang
tokoh pencipta lagu – lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
3. Gaya Periodikal.
Adalah tipologi karakteristik zaman
tertentu yang menghasilkan gaya musical tertentu. Misalnya gaya dalam bentuk
musical adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk
karya musical yang ada, misalnya pada berbagai karya music Betawi. Musik Betawi
diantaranya dalam gambang kromong lagu sayur, dengan lagu phobin atau dalam
kroncong tugu antara kroncong asli, langgam da stambul. Dalam Karawitan Betawi
gaya atau Musical style dikenal dengan istilah Liaw.
Pada
pertunjukan lagu – lagu daerah sering dibawakan oleh seorang penyanyi. Penyanyi
lagu daerah yang diiringi music tradisional di jawa disebut dengan Sinden,
demikian juga di Sunda dan juga bali. Di daerah Sumatera Utara sering disebut
dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun – pantun dengan diiringi tabuhan
gendang. Setiap daerah memiliki nama tersendiri bagi seorang penyanyi yang
diiringi dengan orkestrasi music tradisional.
B. Menyanyi Secara Unisono.
Menyanyikan
lagu – lagu daerah ada yang dilakukan secara seorang diri tetapi ada juga yang
dilakukan secara berkelompok. Madihin misalnya yang menyanyikan pantun seorang
diri sekaligus sebagai pemusiknya. Sinden dapat dilakukan secara berkelompok
tetapi dapat juga dilakukan seorang diri. Mereka menyanyi dalam satu suara atau
sering disebut dengan menyanyi secara unison. Menyanyi secara unison
membutuhkan kerjasama antar anggota kelompok karena jika berbeda sendiri
suaranya akan terlihat tidak bagus.
Menyanyi
pada masyarakat sering dilakukan sesuai dengan kebuthan. Ada lagu – lagu yang
dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti pernikahan, kelahiran, kematian
atau permainan. Ada juga lagu – lagu yang berisi nasihat atau sanjungan
terhadap makhluk sesame. Ibu – ibu di daerah masih sering menyanyikan lagu
nasihat saat menidurkan anaknya. Demikian juga anak – anak dan remaja masih
sering menyanyi sambil melakukan permainan. Hal ini membuktikan bahwa menyanyi
secara unison maupun perseorangan sering dilakukan oleh masyarakat.
Setiap
daerah tentu memiliki lagu – lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu degan
bahasa daerah. Lagu – lagu ini merupakan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai
salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan remaja.
nasihat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima.
C. Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi
Lagu daerah.
Setelah
kamu mengetahui tentang teknik dan gaya menyanyi lagu – lagu daerah.
Nyanyikanlah lagu – lagu berikut ini :
1. Mak
Inang.
2. Lir
– ilir.
3. Jali
– Jali.
4. Sinom.
I like it
ReplyDelete