Tari Kreasi (Materi Pelajaran Seni Budaya - SMP Kelas IX (9) – Halaman 75 s/d 82)
Tari Kreasi (Materi Pelajaran Seni
Budaya - SMP Kelas IX (9) – Halaman 75 s/d 82)
Seni tari dalam
perkembangannya terus mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman dan
terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang sangat signifikan, tidak terputus
satu sama lain, saling berkesinambungan dan dinamis. Tari kreasi baru memiliki
kebebasan dalam penciptaan. Beberapa koreografer yang memiliki inspirasi dari
daerah – daerah lain, sehingga tarian tersebut sering disebut dengan tari
kreasi baru.
A. Pengertian Tari Kreasi.
Pada
awalnya, tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari
klasik.tari kreasi baru muncul karena adanya panduan gerak dari berbagai daerah
atau dengan masukna gerak tari dari Negara lain, dikembangkan dengan unsur tradisi
yang ada dan iringan music yang bervariasi sehingga menjadikan tari di
Indonesia semakin beragam. Tari kreasi mempunyai bentuk mengekspresikan
artistic yang bersifat individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan
estetika dari pertunjukannya.
Pengertian
tari kreasi adalah jenis tari yang koreografinya masih bertolak pada tari
tradisional atau pengembangan dari pola – pola tari yang sudah ada.
Terbentuknya tari kreasi karena dipengaruhi oleh gaya tari daerah lain atau
Negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya. Sebagai contoh, Tari gebyar
Trompong, Tari Oleg Tambulilingan, Tari manuk rawa (Bali), tari karonsih (Jawa
Tengah), Tari Kipas dan tari Mainang Pulo Kampu (Sumatra).
B. Jenis Tari Kreasi.
Tari
Kreasi memiliki keragaman dan keunikan yang tentu berbeda dengan kawasan Asia.
Perkembangan seni termasuk seni tari terjadi secara alami dan sesuai dengan
tuntutan zaman. Oleh karena itu, muncul keragaman seni tari, baik di Nusantara
maupun di luar Nusantara (Mancanegara). Jenis
Tari Kreasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1.
Tari
kreasi berpolakan Tradisi.
Tari kreasi yang garapannya dilandasi
oleh kaidah – kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, music / karawitan,
tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi
tradisinya. Salah satu contoh tari kreasi baru, yaitu Tari Nandak Gojek dari
Betawi, yang ditarikan oleh siswi SMK Negeri di Jakarta Jurusan Seni Tari.
Tarian ini diciptakan pada tahun 2014 oleh siswi SMK dengan bimbingan guru
kesenian dan tarian ini berangkat dari pengembangan gerak tari Topeng Betawi
dengan iringan music gamelan topeng dan property tari, yaitu payung.
2.
Tari
kreasi baru tidak berpolakan tradisi (Non Tradisi).
Tari kreasi yang garapannya melepaskan
diri dari pola – pola tradisi, baik dalam hal koreografi, music, rias dan
buasana maupun tata teknik pentasnya.
Salah satu tari kreasi baru non tradisi yaitu tari kontemporer.
C. Keunikan Gerak Tari Kreasi.
Tari
kreasi mengalami perkembangan dari pola – pola tarian nusantara yang telah ada.
Susunan tari kreasi tidak terikat pada
pola
gerak dan aturan yang berlaku. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat
menyesuaikan pada keadaan yang saat ini sedang trend.
1.
Tari
Gegot.
Tari gegot merupakan tari Betawi yang
diciptakan oleh Entong Sukirman dan Kartini Kisam pada tahun 1976. Tari gegot
merupakan tarian yang menggambarkan kehidupan para remaja putri Betawi yang
sedang bersenda gurau dalam menjalankan masa remajanya, canda dan tawa mewarnai
kehidupannya. Ide garapan tarian ini berangkat dari karakter topeng, panji dan
jingga, dimana dua karakter tersebut mewakili kehidupan keseharian manusia. Dari
dua karakter tersebut dapat disimpulkan menjadi bentuk tari pergaulan dan gerak
canda yang dapat diartikan sebagai kebersamaan. Iringan Tari gegot adalah music
Topeng Betawi, yaitu kendang, gong, kempul, kenong tiga, kenceng, kecrek serta
rebab. Tari Gegeot adalah salah satu Tari sebagai pertunjukan (theatrical
dance). Tari jenis ini adalah tari yang disusun sengaja untuk dipertontonkan.
Oleh karena itu, dalam penyajiannya mengutamakan segi artistiknya, penggarapan
koreografi yang baik, serta tema dan tujuan yang jelas.
2.
Tari
Ronggeng Blantek.
Tari Ronggeng Blantek diciptakan pada
tahun 1985 oleh Wiwiek Widyastuti. Tari Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi
baru yang diangkat dari teater Betawi, yaitu Topeng Blantek, dimana dalam
memulai sebuah pertunjukkan topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan
sebuah pertunjukkan tari yang disebut Ronggeng Blantek. Dalam perkembangannya,
tarian ini menjadi tarian lepas dan banyak diminati oleh masyarakat sebagai
tari bentuk dan pertunjukan pada acara dalam penyambutan tamu.
3.
Tari
Loliyana.
Tari Loliyana adalah tari kreasi yang
berasal dari Maluk. Pertunjukan tari Loliyana berdasarkan pada tradisi masyarakat
Kepulauan Teon Nila Serua. Tari Loliyana berasal dari Upacara Panen Lola
sehingga disebut tari Panen Lola. Tari Loliyana berasal dari kata Lola, yaitu
pekerjaan mengumpulkan hasil laut. Proses panen lola diawali dengan pesta
rakyat mengelilingi api unggun dari malam hingga subuh, dilanjutkan dengan
syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi keberhasilan panen yang akan
dilaksanakan.
4.
Tari
Saman.
Tari Saman adalah sebuah tarian suku
Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa – peristiwa penting dalam
adatnya. Syair dalam tarian saman menggunakan bahasa Gayo. Selain itu, biasanya
tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam beberapa literature menyebutkan tari Saman di
Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal
dari Gayo Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai daftar
representative budaya warisan manusia dalam siding ke 6 komite antar pemerintah
untuk perlindungan warisan budaya Unesco di Bali, 24 November 2013.
terima kasih
ReplyDeleteterima kasih
ReplyDelete