- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Kondisi Alam Negara – Negara di
Dunia
(IPS SMP Kelas IX – Halaman 22 s/d
54)
Setiap Negara di dunia
memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan negara lainnya, baik keadaan
alamnya maupun keadaan penduduknya. Keadaan alam yang dimaksud adalah lokasi,
iklim, bentuk muka bumi, geologi, flora dan fauna.
1. Jepang.
a.
Lokasi.
Jepang merupakan salah satu Negara
industry yang produknya merambah ke berbagai belahan dunia. Setiap hari kita
pasti melihat kendaraan bermotor produksi Jepang lalu lalang di jalan – jalan
kita sampai ke pelosok negeri.
Jepang terletak di barat laut Samudra
Pasifik. Negara ini berbatasan di sebelah barat dengan Korea Utara. Korea
Selatan dan Rusia. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Okhstosk. Di sebelah
timur dengan Samudra Pasifik dan disebelah selatan berbatasan dengan Laut China
Timur dan Laut Filipina. Secara Astronomis Jepang berada pada 30 derajat LU –
47 derajat LU dan 128 derajat BT – 146 derajat BT.
b.
Iklim.
Karena bentuk wilayah Jepang membujur
dari utara hingga selatan, kondisi iklim Jepang bervariasi sesuai dengan
lintangnya. Dilihat dari suhunya, pada musim dingin, suhu udara di Jepang
antara -7 derajat Celdius sampai dengan 7 derajat Cercius. Pada musim panas,
suhu udara antara 21 derajat C sampai dengan 27 derajat Celcius. Curah hujan di
Jepang berkisar antara 840 – 3.050 mm per tahun.
Jepang memiliki iklim sedang dengan 4
(empat) musim, yaitu Musim Semi, Panas, Gugur dan Dingin. Musim Semi dimulai
sekitar bulan Maret dan ditandai dengan munculnya kuncup bunga Plum. Setelah
Bunga Plum berakhir, kemudian muncul kuncup Bunga Sakura.
Musim Panas di Jepang dimulai sekitar
Bulan Juni. Suhu pada Musim Panas bisa mencapai 35 derajat Celcius dengan
kelembapan lebih dari 90%. Pada bulan tersebut, ditandai dengan pohon – pohon
hijau dan suara serangga yang rebut. Sekolah di Jepang libur selama satu bulan
atau libur musim panas dan biasanya penduduk Jepang pergi ke pantai.
Hari yang panas dan lembab pada musim
panas berakhir di musim gugur. Sesuai dengan namanya, musim gugur di Jepang
ditandai dengan mulai gugur atau rontoknya daun – daun di pohon. Peristiwa
tersebut berawal sekitar bulan September. Sejauh mata memandang, daun – daun
tampak berwarna merah, oranye dan kuning. Banyak binatang yang mengumpulkan
makanan untuk ditimbun sebagai persediaan menghadapi musim dingin.
Musim dingin ditandai dengan turunnya
butiran salju yang berawal sekitar bulan Desember. Pada musim dingin, suhu
udara sangat rendah, bahkan dapat mencapai -20 derajat seperti yang terjadi di
Hokkaido.
c.
Bentuk
Muka Bumi.
Jepang memiliki wilayah daratan yang
kecil yaitu sekitar 30% dari luas wilayahnya. Sebagian besar atau 70 – 80%
wilayahnya terdiri atas pegunungan. Wilayah daratan terletak di sepanjang
pantai. Daratan terbesar dapat dijumpai di Dataran Kanto (Wilayah Tokyo), Kinai
Plain (Osaka – Kyoto), Nobi (Nagoya), Echigo (Honshu), Sendai (Honshu Timur
Laut). Selain itu, ada pula dataran yang relative kecil luasnya di Hokkaido dan
menjadi pusat aktivitas penduduk.
d.
Geologi.
Jepang terletak di tepi barat dari
Samudra Pasifik. Daerah ini merupakan bagian dari Cincin api (Ring Of Fire)
yang terdiri atas banyak gunung api. Setidaknya terdapat 192 gunung api
tersebar di Negara ini. Salah satu diantaranya merupakan yang tertinggi di
Jepang yaitu Gunung Fuji (3.776 m). karena banyaknya gunung api, maka sekitar
25% wilayah Negara ini tertutup lapisan Vulkanik.
Selain memiliki banyak gunung api,
Jepang juga dikenal sebagai Negara yang sering mengalami bencana gempa bumi.
Mengapa demikian ?. karena Jepang terletak pada daerah perbatasan antara
lempeng Benua Asia dan Lempeng Samudra Pasifik. Lempeng Benua Asia terangkat
karena berat jenisnya lebih ringan sehingga membentuk kepulauan Jepang.
Pertemuan atau tumbukan kedua lempeng tersebut juga menimbulkan gejala gempa
dan gunung api. Fenomena tersebut mirip dengan Indonesia yang juga berada pada
perbatasan zona tumbukan lempeng Benua Asia dengan Lempeng Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik.
Jepang memiliki sumber daya mineral yang
sangat terbatas. Karena itu Jepang sangat tergantung pada bahan mentah dan
bahan bakar hasil impor dari Negara lain. Hasil tambang dari dalam negeri
sangat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industrinya. Beberapa hasil tambang
tersebut adalah batu bara (kualitas rendah), timah, seng, mangan, tungsten,
antimony dank rom. Minyak bumi ditemukan di Honshu Utara tetapi produksinya
sangat jauh dari kebutuhan. Sumber daya mineral yang cukup terpenuhi adalah
belerang.
e.
Flora
dan Fauna.
67% wilayah Jepang masih merupakan
hutan. Beberapa jenis tumbuhan yang dapat dijumpai diantaranya adalah Pohon
Eks, Bambu, Mapel, Birch, Beech dan Poplar. Hewan di Jepang telah banyak
berkurang. Dulu di Negara ini dapat ditemukan babi hutan, monyet, serigala dan
rusa. Namun kini jumlahnya terus berkurang.
f.
Kondisi
Penduduk.
Jepang memiliki penduduk sebesar 126,9
Juta Jiwa (WPDS, 2015). Walaupun jumlah penduduknya besar, tetapi ada
kecenderungan terus mengalami penurunan. Angka kelahiran di Jepang relative rendah,
sehingga terjadi penurunan jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk Jepang – 0,1%,
berarti setiap tahun terjadi penurunan jumlah penduduk sebesar 0,1%. Sementara
itu, jumlah penduduk lanjut usia semakin besar jumlahnya karena keadaan
kesehatan yang lebih baik.
Sebagian besar penduduk Jepang bekerja
di luar sector pertanian. Perkembangan industry yang pesat membuat sebagian
besar penduduknya bekerja di sector industry.
Penduduk Jepang terdiri atas beberapa
etnik, tetapi yang dominan adalah etnik Jepang yang mencapai 98,5%, Korea
(0,5%), China (0,4%) dan lainnya 0,6%. Agama yang dianut terdiri atas Shinto
(83,9%), Buddha (71,4%), Kristen (2%) dan lainnya (7,8%). Prosentase totalnya
mencapai lebih dari 100% karena banyak penduduk Jepang yang menganut agama
Shinto dan juga Buddha.
Pada tahun 2013, usia harapan hidup
penduduk Jepang mencapai 86 tahun untuk wanita dan 79 tahun untuk pria atau
jika keduanya digabung mencapai 83 tahun (WPDS, 2015). Angka tersebut merupakan
yang tertinggi di dunia. Ini menandakan bahwa kebiasaan hidup sehat dan
pelayanan kesehatan di Jepang sangat baik.
2. Amerika Serikat.
a.
Lokasi.
Amerika Serikat terletak pada 24derajat
33 LU – 70 derajat 23 LU dan 172 derajat 27 BB – 66 derajat 51 BB. Negara ini
berbatasan dengan Kanada di sebelah utara, Samudra Pasifik di sebelah barat,
Samudra Atlantik di sebelah timur, serta Meksiko, Teluk Meksiko dan Kuba di
sebelah selatan. Amerika Serikat juga memiliki Negara bagian yang terpisah dari
daratan utamanya yaitu Alaska yang terletak di barat laut Kanada.
b.
Iklim.
Wilayah Amerika Serikat sangat luas dan
memiliki beberapa jenis iklim. Iklim yang ada di Negara tersebut terdiri atas
iklim continental, iklim sedang, iklim mediteran, iklim subtropik dan iklim
dingin / kutub (Alaska). Secara umum, Amerika Serikat mengalami 4 (empat)
musim, yaitu Musim Semi, Panas, Gugur dan Dingin.
Suhu udara pada musim dingin dapat
mencapai -30 derajat Celcius dan suhu pada musim panas dapat mencapai 27
derajat Celcius di kebanyakan wilayahnya. Pada bagian gurun bisa mencapai 43
derajat Celcius. Di Alaska, suhu udara lebih rendah karena letaknya dengan
kutub. Suhu di wilayah ini bisa mencapai -21 derajat Celcius sampai -30 derajat
Celcius pada musim dingin.
Curah hujan di wilayah Amerika juga
sangat bervariasi. Di pantai barat curah hujan bisa mencapai 2500 mm/ tahun,
namun di wilayah gurun dan dataran rendah pedalaman curah hujannya lebih
rendah.
c.
Bentuk
Muka Bumi.
Secara fisik, wilayah Amerika Serikat
terdiri atas dua rangkaian pegunungan besar yaitu Pegunungan Rocky (Rocky
Mountain) di bagian barat dan Pegunungan Appalachia di bagian timur. Pegunungan
Rocky memiliki beberapa puncak yang umumnya tidak terlalu tinggi. Pegunungan
Appalachia di bagian timur membentang hamper sejajar Samudra Atlantik sejauh
2.400 km.
Diantara kedua pegunungan tersebut
terletak dataran sangat luas yang disebut Great Plains. Sejumlah sungai
mengalir melewati dataran tersebut dengan sungai terbesarnya adalah Sungai
Missisippi. Sungai Missisippi (3.734 km) merupakan yang terpanjang kedua di
Amerika Serikat setelah Sungai Missouri (3.768 km).
Di bagian utara yang berbatasan dengan
Kanada, terdapat sejumlah danau besar atau dikenal Great Lakes. Danau besar
tersebut adalah Danau Michigan, Danau Huron, Danau Superior, Danau Erie dan
Danau Ontario.
d.
Geologi.
Amerika Serikat (AS) merupakan negara
yang kaya akan sumber daya geologi. Beberapa kekayaan alam tersebut adalah batu
bara, minyak bumi, tembaga, posfat, timah dan besi. Kekayaan batu bara Amerika
Serikat bahkan mencapai seperlima atau 27 persen dari cadangan batu bara dunia.
Beberapa bahan tambang yang dihasilkan Amerika Serikat adalah Uranium, bauksit,
emas, perak, merkuri, nikel, potash, besi dan gas alam. Amerika Serikat juga
memiliki dataran yang sangat luas dan cukup subur. Dataran tersebut banyak
ditanami tanaman sereal, terutama jagung dan dijadikan daerah peternakan.
e.
Flora
dan Fauna.
Pada saat bangsa Eropa datang ke Amerika
Serikat, bagian timur Negara tersebut masih berupa hutan lebat. Di bagian utara
atau di daerah pegunungan banyak ditumbuhi pohon pinus. Di bagian tengah
Amerika Serikat (Great Plains) terdapat padang rumput (Prairie / Steppa) yang
sangat luas dari perbatasan dengan Kanada di utara sampai sekitar teluk Meksiko
di selatan. Padang rumput tersebut berbatasan dengan gurun di bagian barat
Amerika Serikat. Di bagian tenggara dapat dijumpai hutan yang menggugurkan
daunnya setiap tahun (Deciduous Forest). Biasanya terdapat pohon Mapel, Elm dan
Ek (Oak). Pohon – pohon Konifer yang tinggi dan besar – besar (Redwood) banyak
tumbuh di daerah pegunungan California.
Jenis fauna yang hidup di Amerika
Serikat antara lain Bison, Antelop dan Beruang di kawasan Midwest, Domba dan
Rusa di kawasan pegunungan, Puma di pesisir pasifik, Armadilo, Selot dan Jaguar
di kawasan barat daya, Opossum, Aligator, Buaya Kardinal di kawasan selatan dan
Karibu, Bruang Kutub, Anjing Laut, serta Paus di kawasan Alaska.
f.
Keadaan
Penduduk.
Amerika serikat merupakan Negara dengan
jumlah penduduk terbesar ketiga di dunia setelah China dan India yaitu mencapai
321,2 juta jiwa (WPDS, 2015). Penduduk aslinya adalah suku Indian yang menurut
beberapa ahli sejarah berasal dari Eurasia yang bermigrasi antara 65.000 –
25.000 tahun yang lalu. Migrasi terakhir terjadi sekitar 12.000 tahun yang
lalu.
Jumlah penduduk Indian sebelum
kedatangan bangsa Eropa diperkirakan berkisar 2 – 8 juta jiwa. Pada tahun 1890.
Diperkirakan jumlahnya tinggal 250 ribu jiwa. Kedatangan bangsa Eropa membuat
suku Indian semakin terpinggirkan secara jumlah dan social ekonomi. Selain
Indian terdapat orang Eskimo di Alaska yang jumlahnya relative kecil.
Pada saat ini, penduduk Amerika Serikat
terdiri atas orang – orang kulit putih yang sebagian besar berasal dari Inggris
dan Irlandia dan orang – orang kulit hitam atau negro yang berasal dari Afrika.
Selain itu, ada pula orang – orang Asia, seperti China, India, Jepang dan
Vietnam serta penduduk asli yaitu Indian.
Sebagaimana Negara maju lainnya,
sebagian besar penduduk Amerika bekerja di luar sector pertanian atau yang
mengandalkan sumber daya alam. Komposisi penduduk berdasarkan sector
pekerjaannya yaitu sector manajerial, professional dan teknik (34,9%),
penjualan dan perkantoran (25%), manufaktur, transportasi dan keahlian (22,9%),
sector jasa lainnya (16,5%). Sector pertanian, kehutanan dan perikanan hanya
digeluti oleh sebagian kecil (0,7%) penduduknya (Nation Master,2006).
3. Inggris.
a.
Lokasi.
Inggris terletak pada 50 derajat LU – 60
derajat LU dan 8 derajat BB – 2 derajat BT. Posisinya berada di Benua Eropa
yang secara geografis berbatasan di utara dengan Samudra Atlantik, di sebelah
barat dengan Irlandia dan Samudra atlantik, di sebelah timur dengan Laut Utara
dan di sebelah selatan dengan Selat English Channel. Luas wilayah Inggris
mencapai 244.110 km persepi meliputi wilayah England, Skotlandia, Wales,
Irlandia Utara dan sejumlah pulau kecil di sekitarnya. Jarak dari utara sampai
selatan wilayah Inggris mencapai 965 km dan jarak dari timur ke barat mencapai
515 km.
b.
Iklim.
Karena posisi lintangnya, Inggris
memiliki iklim sedang. Negara ini juga dikelilingi lautan, sehingga memiliki
iklim laut dengan ciri sejuk dan basah. Karena itu, hamper sepanjang tahun
Inggris mengalami hari – hari yang sejuk dan dingin. Suhu udara tertinggi yang
pernah tercatat mencapai 38,50 derajat Celcius pada musim panas dan -26,10
derajat Celcius pada musim dingin. Walaupun demikian, rata – rata suhu pada
musim dingin antara 4 derajat Celcius – 5 derajat Celcius dan pada musim panas
antara 12 derajat Celcius – 16 derajat Celcius. Pantai barat bagian utara
Inggris lebih hangat dibanding dengan wilayah lainnya.
Curah hujan di Inggris relative merata
sepanjang tahun dengan rata – rata tahunan mencapai 1.000 mm / tahun. Pantai
barat memperoleh curah hujan lebih tinggi dari pantai timurnya, namun curah
hujan paling tinggi berada di pegunungan. Posisinya yang berada dekat Samudra
Atlantik dan adanya arus Atlantik Utara membuat pesisir barat Inggris lebih
sejuk dan lebih basah dibanding pesisir timurnya.
c.
Bentuk
Muka Bumi.
Jika dilihat dari reliefnya, wilayah
Inggris terbagi menjadi dua bagian, yaitu wilayah yang bergunung – gunung di
bagian utara dan dataran rendah yang bergelombang di timur dan selatan.
Perbedaan relief ini menunjukkan adanya perbedaan usia batuan. Batuan berusia
lebih tua berada di barat dan utara, sedangkan batuan yang lebih muda berada di
timur dan selatan.
d.
Geologi.
Inggris memiliki sumber daya geologi
yang beragam, termasuk batu bara yang sangat mendukung Revolusi Industri di
Inggris. Selain itu, Inggris memiliki sumber daya minyak bumi dan gas yang
memasok kebutuhan energinya selama abad XX. Energy panas bumi juga dimiliki
Inggris dalam jumlah terbatas. Beberapa sumber daya mineral yang tersedia di
Negara ini adalah pasir dan kerikil untuk bangunan, logam dan lempung.
e.
Flora
dan Fauna.
Kegiatan pertanian dan industry di
Inggris telah mengurangi luas area hutan alaminya. Akibatnya, sebagian flora
dan fauna di Inggris telah berkurang populasinya dan bahkan beberapa
diantaranya punah. Flora yang dapat dijumpai di Inggris adalah Pohon Ek dan
Elm, Horse Chestnut, Spruce Norwegia, Larch Jepang dan Fir Douglas. Fauna yang
masih banyak dijumpai adalah Rusa Merah Skotlandia dan sekitar 400 Burung
termasuk Rajawali Emas dari Skotlandia dan Belibis Merah yang khas dari
Inggris.
f.
Kondisi
Penduduk.
Pada tahun 2015, penduduk Inggris
mencapai 65,1 juta jiwa (WPDS, 2015). Angka pertumbuhan penduduknya hanya 0,4%
atau tergolong rendah. Sebagian besar tinggal di daerah perkotaan yang mencapai
angka 80% dari jumlah penduduknya. Kota London sebagai ibukota Negara dihuni
oleh sekitar 12% penduduk inggris, sementara daerah bagian utara seperti
Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara penduduknya jarang.
Penduduk asli Inggris terdiri atas dua
kelompok, yaitu Bangsa Kelt (Skotlandia, Irlandia dan Wales) dan Bangsa Jerman
(Anglo, Saxon, Jute, Denmark dan Norman). Sebagian besar (87,2%) penduduknya berkulit
putih, sisanya berkulit hitam dan Asia.
Bahasa yang digunakan secara resmi oleh
penduduk Inggris tentu saja Bahasa Inggris. Sebagian besar (86,9%) penduduknya
beragama Kristen. Sisanya adalah pemeluk agama Islam, Yahudi, Hindu, Sikh,
serta tidak beragama (Ateis).
4. Australia.
a.
Lokasi.
Lokasi Australia dapat kalian lihat pada
pembahasan tentang Benua Australia.
b.
Iklim.
Iklim di Australia bervariasi karena
wilayahnya yang sangat luas. Australia berada pada tiga wilayah lintang, yaitu
awilayah Lintang Tropis, Subtropis dan Sedang. Wilayah Australia yang masuk
Lintang Tropis berada pada 11 derajat LS – 23,5 derajat LS, Lintang Subtropis
pada 23,5 derajat LS – 35 derajat LS dan Wilayah Lintang Sedang pada 35 derajat
LS – 44 derajat LS. Dari arah Tropis ke Lintang Sedang suhuhu udaranya terus
menurun.
Wilayah Australia yang berada pada
Lintang Tropis, suhu udaranya berkisar antara 21 derajat Celcius – 27 derajat
Celcius. Curah hujan di wilayah tropis, khususnya yang dekat dengan pantai,
jauh lebih besar dibandingkan daerah pedalamannya, paling sedikit 1.000 – 1.500
mm.
Di kawasan iklim Lembab Subtropis, suhu
rata – rata tahunan antara 16 derajat Celcius dan 21 derajat Celcius. Rata –
rata curah hujannya antara 500 – 1500 mm / tahun. Di kawasan iklim sedang dan
lembab, suhu tahunan berkisar antara 10 derajat Celcius – 16 derajat Celcius.
Curah hujan bervariasi umumnya antara 250 – 1.000 mm / tahun.
Di samping iklim tersebut, terdapat
iklim padang pasir. Sebagian pedalaman Australia memiliki curah hujan yang
sangat rendah, sehingga terdapat gurun atau padang pasir yang sangat luas.
Curah hujannya kurang dari 250 mm / tahun, bahkan ada yang tidak hujan selama
beberapa tahun. Suhu berkisar antara 16 derajat Celcius – 27 derajat Celcius.
c.
Bentuk
Muka Bumi.
Setidaknya terdapat 4 (Empat) bentuk
muka bumi di Australia, yaitu Dataran Pantai (Coastal Plains), Dataran Tinggi
Timur (Eastern Highlands), Dataran rendah Tengah (Central Lowlands) dan Plato.
Dataran pantai terdapat di bagian timur Australia yang memanjang dari
Queensland sampai Victoria. Wilayah ini merupakan wilayah terpadat di
Australia.
Dataran Tinggi Timur atau disebut juga
The Great Dividing Range terletak di bagian timur Australia. Wilayahnya
memanjang sejauh 3.500 km dari Cape York Peninsula sampai Tasmania. Wilayah ini
terdiri atas lembah atau jurang yang curam, namun merupakan yang tersubur di
Australia.
Dataran Rendah Tengah memiliki ciri
sangat datar, ketinggian sekitar 200 m di atas permukaan laut, tersusun atas
batuan berusia tua, sangat kering dan panas (memiliki gurun dan semi gurun).
Dataran Rendah Tengah meliputi ¼ bagian dari Benua Australia.
Plato Bagian barat mencakup 1/3 luas
Benua Australia. Kondisi iklimnya sangat kering dan semi kering serta tersusun
oleh batuan beku purbai dan batuan metamorf.
d.
Kondisi
Geologi.
Australia memiliki sejumlah potensi
sumber daya alam seperti minyak dan gas, bauksit, batu bara, bijih besi, intan,
alumunium, tembaga, emas, mangan, lithium, bijih mangan, posfat, nikel,
vanadium, zinc, perak dan uranium. Produksi batu bara Australia merupakan yang
terbesar kedua setelah Republik Guinea dan urutan kelima di dunia sebagai
produsen alumunium. Batu bara hitam Australia menempati peringkat kelima dunia
setelah Amerika Serikat, Rusia, China dan India. Australia juga memiliki sumber
daya emas terbesar dunia, berikutnya Afrika Selatan dan Rusia.
e.
Flora
dan Fauna.
Posisi geografis Australia yang
terisolasi membuat Negara ini memiliki keunikan flora dan faunanya. Sekitar 80%
dari tanaman bunga, mamalia, reptile dan katak adalah khas Australia.
Vegetasi yang umumnya ditemui di
Australia adalah vegetasi yang telah beradaptasi dengan kondisi kering.
Vegetasi yang dominan adalah rumput Hummock yang umumnya berada di Australia
barat, Australia Selatan, Australia Utara. Pada wilayah Australia Timur, hutan
Eukaliptus lebih umum dijumpai. Di barat dapat dijumpai hutan akasia dan semak
belukar.
Australia memiliki lebih dari 378
spesies mamalia, 828 spesies burung, 300 spesies kadal, 140 spesies ular dan
dua spesies buaya. Beberapa yang sangat terkenal dan menjadi symbol atau ikon
Australia adalah Kanguru, Walabi, Koala dan Setan Tasmania (Tasmanian Devil).
Selain itu, Australia memiliki beberapa fauna asli seperti dingo, platypus,
currawong, angsa hitam, kookaburra dan lybird. Fauna lainnya adalah ular yang
banyak ditemukan di Australia. Australia memiliki banyak ular berbisa. Bahkan,
21 dari 25 ular paling mematikan ada di Australia.
Selain keragaman hayati di daratan,
Australia memiliki keanekaragaman hayati lautan. Australia memiliki 4000 jenis
ikan. Australia juga memiliki system terumbu karang terbesar di dunia yang
bernama Great Barrier Reef. Beberapa spesies di lautan Australia antara lain
Hiu Putih besar, Hiu Paus raksasa, dan Ubur – ubur Kotak (The Box Jellyfish)
yang merupakan binatang paling berbisa di dunia.
f.
Kondisi
Penduduk.
Jumlah penduduk Australia mencapai 23,9 juta
(WPDS,2015) dengan angka pertumbuhan mencapai 1,15%. Jumlah penduduk Australia
tersebut relative kecil jika dibandingkan luas Australia yang sangat besar.
Kepadatan penduduk Australia hanya 3,1 orang / km. sekitar 89% penduduknya
tinggal di daerah perkotaan.
Penduduk asli Australia adalah Suku
Aborigin. Penduduk lainnya adalah pendatang dari berbagai Negara dan benua.
Rata – rata ada 393 pendatang atau imigran per hari ke Australia. Struktur
penduduk Australia berdasarkan usia menunjukkan bahwa 18,3% penduduknya berada
di bawah usia 15 tahun. 67,7% berusia 15 – 64 tahun dan 14% berusia 65 tahun
atau lebih. Ini menunjukkan angka ketergantungan sebesar 20,7%.
5. Mesir.
a.
Lokasi.
Mesir terletak pada 25 derajat BT – 36
derajat BT dan 22 derajat LU – 32 derajat LU. Secara geografis, Mesir terletak
di Afrika Utara dengan posisi sebagian negaranya menghadap laut Mediterania dan
Laut Merah. Negara ini berbatasan di utara dengan Laut Mediterania, di sebelah
barat dengan Libya, di sebelah selatan berbatasan dengan Sudan dan di sebelah
timur dengan Laut Merah. Luas Wilayah mencapai 1.500.000 km persegi.
Posisi Mesir menjadi sangat penting
karena adanya sebuah terusan yaitu Terusan Suez. Terusan tersebut memperpendek
jarak dari Eropa ke Negara – Negara Asia dan Australia atau sebaliknya. Sebelum
adanya terusan tersebut, perjalanan laut dari Eropa ke Negara – Negara Asia dan
Australia atau sebaliknya harus mengelilingi Afrika melewati pantai barat
Afrika dan lautan di selatan Afrika. Jarak tersebut tentu sangat jauh dan
memerlukan waktu yang lama.
b.
Iklim.
Mesir memiliki iklim subtropics dan
gurun. Hanya ada dua musim utama di Mesir yaitu musim panas yang sangat panas
(Hot Summer) dan Musim dingin yang ringan (Mild Winter). Musim panas
berlangsung dari Mei sampai Oktober, sedangkan musim dingin berlangsung dari
November sampai April.
Suhu udara di Mesir dapat dibedakan
antara wilayah utama yaitu pantai laut Mediterania dan daerah pedalaman Mesir.
Di wilayah pantai laut Mediterania, suhu udara tidak sebesar di daerah
pedalamannya. Di wilayah ini, pada musim dingin, suhu udara berkisar antara 9,5
derajat Celcius sampai 23 derajat Celcius, sedangkan pada musim panas antara 17
derajat Celcius sampai 32 derajat Celcius. Di daerah pedalaman Mesir, suhu
udara dapat mencapai lebih dari 40 derajat Celcius pada siang hari. Seperti di
daerah gurun lainnya, suhu udara dapat berbeda jauh antara siang dan malam. Di
wilayah gurun, siang hari di musim panas, suhunya dapat mencapai 43 derajat
Celcius dan malam hari mencapai 7 derajat Celcius, sedangkan pada musim dingin,
suhu siang hari mencapai sekitar 18 derajat Celcius dan malam hari dapat
mencapai 0 derajat Celcius.
Curah hujan di Mesir sikitar 20 – 200
mm/ tahun. Wilayah yang kering berada di bagian tengah dan selatan, sedangkan
wilayah utara yang menghadap kearah Laut Mediterania curah hujan lebih tinggi.
Namun, secara umum, curah hujan di Mesir sekitar 80 mm / tahun.
Setiap tahun antara Maret dengan Mei
terdapat angina yang berhembus dari selatan atau barat daya. Angina tersebut
panas, kering dan berdebu yang oleh penduduk local disebut Sirocco dan Khamsin.
Angina yang kering dan panas tersebut jika melewati gurun akan membawa debu dan
pasir. Suhu angina tersebut dapat mencapai 45 derajat Celcius dan dengan
kecepatan 140 km/jam dapat merusak tanaman yang dilewatinya.
c.
Bentuk
Muka Bumi.
Sebagian besar wilayah Mesir merupakan
Gumuk pasir (sand Dunes) yang terletak pada wilayah yang rendah antara gurun
Bagian Barat dan Gurun Lybia. Walaupun demikian, ada beberapa bentuk muka bumi
utama yang dapat di jumpai di wilayah Mesir, yaitu :
1.
Semenanjung
Sinai.
Semenanjung Sinai terletak di sebelah
timur Terusan Suez dan berbatasan dengan Israel. Semenanjung Sinai terdiri atas
dataran tinggi dan pegunungan.
2.
Gurun
Arabia.
Daerah ini merupakan pegunungan yang
kasar, sangat tandus dan bergelombang. Posisinya terletak antara Sungai Nil dan
Pegunungan di tepi Laut Merah. Puncak tertingginya adalah Jabel Hemada (1977
m).
3.
Gurun
Lybia.
Gurun Lybia merupakan sebuah permukaan
daratan yang letaknya lebih rendah dari permukaan laut (Depresi Kontinental).
Posisi Gurun Lybia berada di sebelah barat dari Sungai Nil.
4.
Lembah
Sungai Nil.
Lembah Sungai Nil merupakan dataran
rendah yang sangat subur. Karena itu, lembah Sungai Nil menjadi pusat aktivitas
pertanian, penduduk, sumber air bersih dan irigasi. Sekitar 98% penduduk Mesir
tinggal di Lembah Sungai Nil. Sungai Nil memiliki panjang 5.600 km dan
menjadikannya sebagai sungai terpanjang di dunia.
d.
Geologi.
Mesir memiliki sumber daya alam berupa
minyak dan gas, bijih besi, posfat, mangan, lempung, gypsum, talk, asbes,
timah, emas dan zinc. Gurun Mesir menyediakan pasokan garam yang berlimpah.
e.
Flora
dan Fauna.
Mesir tidak memiliki hutan. Flora yang
umumnya tumbuh di Mesir merupakan pohon daerah kering tropis dan subtropics
seperti pohon lontar (papyrus), Palma, Kayu Putih (Eucalyptus), Akasia dan
semacam pohon cemara (Cypress). Fauna yang umum dijumpai adalah domba, onta dan
keledai. Selain itu, Mesir memiliki sekitar 300 jenis burung. Hanya sedikit
ditemui binatang liar seperti Hiena, Jakal, Lynx, Luwak dan babi Liar. Sejenis
kambing hutan dapat dijumpai di Sinai. Reptile berupa buaya dan ular juga dapat
dijumpai di lembah Sungai Nil. Selain itu, berbagai jenis ikan dapat dijumpai
di Sungai Nil.
f.
Penduduk.
Jumlah penduduk Mesir mencapai 89,1 juta
jiwa (WPDS, 2015). Sekitar 43% penduduknya tinggal di daerah perkotaan dan
sekitar 2/3 dari penduduk tinggal di daerah delta dan lembah sungai yang subur.
Para petani tradisional Mesir disebut Fellahin. Penduduk Mesir dapat dibedakan menjadi 3 (Tiga) kelompok utama, yaitu :
1. Orang
Nubian dengan ciri kulit hitam, umumnya ada di selatan.
2. Orang
Hamit dengan ciri kulit putih dan merupakan pendiri Mesir Kuno.
3. Orang
Arab.
Sebagian besar (90%) penduduk Mesir
beragama Islam, sisanya sekitar 10% beragama Kristen. Karena itu, Konstitusi
Mesir berdasarkan pada Hukum Islam.
Jangan
Lupa untuk Meng Klik Iklannya (X), supaya saya bersemangat menulis di blog ini.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment