Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi – Globalisasi (Materi IPS Terpadu SMP / MTS Kelas IX – Halaman 115 s/d 146)

 

Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi – Globalisasi (Materi IPS Terpadu SMP / MTS Kelas IX – Halaman 115 s/d 146) 

Proses perubahan social budaya di era modern berkaitan erat dengan globalisasi. Globalisasi menciptakan masyarakat dunia saling bergantung dalam berbagai bidang kehidupan. Ketergantungan antara satu Negara terhadap Negara lain, misalnya dalam hal sumber pangan. Ada Negara yang mengalami kelebihan bahan pangan, namun ada juga Negara yang kekurangan bahan pangan. Kenyataan ini mengakibatkan Negara yang kekurangan membutuhkan pasokan bahan makanan dari Negara yang kelebihan bahan pangan. Indonesia mengimpor beras dari Negara lain adalah salah satu contohnya. Hal ini menunjukkan bahwa Negara Indonesia masih membutuhkan Negara lain untuk membantu memenuhi kebutuhan warganya.

Globalisasi diambil dari kata Global (universal). Orang yang pertama kali menggunakan istilah globalisasi adalah Theodore Levitte pada tahun 1985. Menurut Waters dalam Kamanto Sunarto (2004), Globalisasi adalah suatu proses social yang didalamnya kendala geografi terhadap pengaturan social dan budaya menjadi surut dan manusia menjadi semakin sadar bahwa pengaturan tersebut menjadi semakin surut. Globalisasi menjadikan seluruh bangsa dan Negara di dunia semakin terkait, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru dengan meniadakan batas geografis, ekonomi, social dan budaya. Selain itu, globalisasi mengubah dunia menjadi satu kesatuan yang terwujud dalam bentuk keterkaitan antar bangsa dan antar manusia. Keterkaitan itu dapat melalui berbagai macam kontak seperti perdagangan, komunikasi, investasi, perjalanan dan budaya.

Keadaan saling bergantung dan membutuhkan itu tidak hanya terjadi di bidang industry saja, melainkan hamper di semua bidang kehidupan baik iptek, komunikasi, ekonomi, transportasi ataupun budaya. Untuk mengetahui bentuk globalisasi, dampak positif dan negative globalisasi serta upaya dalam menghadapi globalisasi, marilah kita ikuti pembahasan berikut ini.

1.      Bentuk Globalisasi.

Globalisasi telah melanda berbagai bidang kehidupan. Globalisasi ditandai dengan persamaan dalam berbagai bidang kehidupan di semua Negara di dunia. Adapun bentuk – bentuk globalisasi terjadi dalam bidang – bidang berikut :

a.      Globalisasi Bidang Budaya.

Mencium tangan kedua orang tua adalah salah satu tradisi khas yang dimiliki bangsa Indonesia. Tradisi semacam ini ditemukan di hamper sebagian besar daerah di Indonesia. Tradisi ini belum tentu dapat ditemukan di Negara atau wilayah lain di dunia. Di luar negeri kita akan menemukan laki – laki mencium tangan perempuan sebagai bentuk penghormatan atau tradisi mencium pipi kiri dan kanan ketika bertemu. Globalisasi dalam bidang budaya memberikan manfaat misalnya memperkaya budaya bangsa. Namun di sisi lai9n memberikan ancaman terhadap keberadaan budaya local bangsa.

Globalisasi budaya dalam hal bahasa misalnya, bahasa Inggris merupakan salah satu contoh bahasa dunia. Semua orang belajar bahasa Inggris undak dapat berkomunikasi dengan masyarakat dunia.

Dalam globalisasi budaya disebarkanlah kesamaan semua kebudayaan di dunia. Di zaman sekarang budaya local dan tradisional terkadang muncul dalam komunitas kecil saja, terpaku pada ruang dan waktu serta biasanya diperagakan, diciptakan ulang secara tatap muka. Namun budaya global sudah pasti akan melintasi ruang dan waktu melalui teknologi komunikasi dan transportasi. Budaya global akan masuk ke Negara mana saja yang mengikuti arus globalisasi. Dengan globalisasi budaya semacam ini pelan – pelan budaya local dapat tergeser. Namun saat ini banyak yang sudah mulai menggabungkan budaya local dan budaya global yang mereka sebut Glokalisasi. Misalnya saja, di beberapa kafe berkelas saat ini ditemukan budaya – budaya local khas setempat seperti becak, dokar kecil, sepeda ontel dan sebagainya.         

b.      Globalisasi Bidang Komunikasi.

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lain. Globalisasi dalam bidang komunikasi dapat dilihat dari kemajuan teknologi komunikasi. Awalnya masyarakat Indonesia berkomunikasi dengan cara tradisional. Kemudian mulai mengalami perkembangan dalam teknologi telepon, handphone, internet serta media social yang ada sekarang ini.

Perkembangan teknologi komunikasi mampu mendekatkan yang jauh. Interaksi antara satu orang dengan orang lain saat ini tidak harus dilakukan secara tatap muka karena banyak media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Selain untuk berkomunikasi media – media tersebut dapat digunakan untuk mengakses informasi dengan cepat dan mudah sehingga lebih efektif dan efisien.

c.       Globalisasi Bidang Ekonomi. 

Globalisasi di bidang ekonomi merupakan suatu aktivitas ekonomi dan perdagangan secara global dan terbuka. Dalam globalisasi ekonomi berbagai Negara di dunia menjadi pasar yang satu dan semakin terintegrasi tanpa mengenal batasan territorial atau kewilayahan antar Negara. Globalisasi ekonomi memang berkaitan erat dengan perdagangan bebas (Free Trade). Perdagangan bebas adalah system perdagangan yang makin luas dan menghilangkan hambatan – hambatan tidak lancarnya perdagangan internasional. Kerjasama di bidang ekonomi antar Negara telah menyatukan Negara yang terlibat dalam organisasi internasional. Di Eropa terdapat European Free trade association (EFTA) dan European Community (EC). Di kalangan Negara – Negara pengekspor minyak terdapat Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), sedangkan Negara – Negara lain juga membentuk organisasi kerja sama ekonomi.

Selain dibentuknya organisasi internasional yang menandai globalisasi ekonomi masih ada perusahaan berskala internasional seperti Pepsi, Cola, McDonald, KFC, dsb. Semua itu merupakan perusahaan tertentu di bidang ekonomi dunia. Pemasaran mereka tidak lagi di satu Negara, tetapi di seluruh dunia. Seolah dunia telah menjadi satu pasar, tidak ada lagi batas – batas yang menghambat operasi mereka. Adapun ciri – ciri yang menandai globalisasi ekonomi sebagai berikut :

1.      Beroperasinya suatu perusahaan di lebih dari suatu Negara. Perusahaan ini memproduksi dan menjual hasil produksinya secara internasional.

2.      Perubahan dalam mencari keuntungan yang kompetitif dan memaksimalkan laba dengan terus – menerus mencari lokasi produksi paling efisien dan murah.

3.      Memiliki kemudahan jangkauan geografis yang membuat perusahaan dengan cepat memindahkan berbagai sumber dan operasi di seluruh dunia.

4.      Menguasai tiga perempat perdagangan dan sekitar sepertiga dari seluruh output perekonomian global.

5.      Adanya penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.

6.      Batas suatu Negara akan menjadi kabur.

7.      Keterkaitan antara ekonomi nasional dan internasional semakin erat.

8.      Membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif.

9.      Membuka peluang bagi masuknya produk global ke pasar domestic.

Globalisasi ekonomi diakui telah mampu meningkatkan produksi global. Tidak dimungkiri suatu Negara akan mengalami peningkatan kemakmuran. Perdagangan bebas memungkinkan masyarakat berbagai Negara lebih banyak mengimpor barang dari luar negeri sehingga konsumen lebih variatif dalam menikmati barang dengan harga yang lebih rendah dan lebih baik. Namun begitu globalisasi ekonomi dapat menyebabkan sector keuangan semakin tidak stabil dalam suatu Negara.

Tekanan dalam globalisasi ekonomi adalah terletak pada pernyataan bahwa perekonomian nasional suatu Negara menjadi bagian dari perekonomian global. Hal ini ditandai dengan adanya kekuatan pasar dunia. Globalisasi dalam bidang ekonomi merupakan tanda utama dari gejala proses terjadinya globalisasi. Perdagangan dan kegiatan ekonomi yang menandai globalisasi dalam bidang ini diantaranya terlihat pada aspek produktif, pembiayaan, tenaga kerja, jaringan informasi dan perdagangan.

d.      Globalisasi Bidang IPTEK.

Mobil internet keliling yang diperuntukkan bagi para pengguna internet tentu memberikan manfaat. Biasanya anak – anak akan senang dengan kehadiran mobil internet keliling semacam ini. Anak – anak sekarang sudah terampil dalam mengoperasikan berbagai teknologi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong semakin cepatnya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan kekuatan utama dalam meningkatkan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban suatu bangsa. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ?. Ilmu Pengetahuan merupakan upaya mencari pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan serta dilakukan secara sistematis menurut tahapan yang teratur dan berdasarkan prinsip serta prosedur tertentu. Sementara teknologi merupakan seluruh perangkat, ide, metode, teknik atau benda – benda material yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pada dasarnya ilmu pengetahuan merupakan teori – teori yang dirumuskan secara tetap, sementara teknologi adalah praktik atau ilmu terapan dari teori yang berasal dari ilmu pengetahuan.

Jenis – jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan cukup besar, kini relative sudah tergantikan oleh perangkat mesin. Kemajuan Iptek yang telah kita capai memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan manusia. Perkembangan Iptek tidak bisa dihindarkan oleh sebagian besar lapisan masyarakat dunia. Penggunaan teknologi computer, facsimile, handphone, siaran televise, serta satelit telah mempercepat aliran informasi menembus batas dunia.

Tujuan utama perkembangan globalisasi Iptek adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Dengan teknologi yang berkembang, kita dapat melakukan segala sesuatu dalam waktu yang singkat secara cepat. Globalisasi Iptek sendiri membawa pengaruh besar dalam berbagai bidang kehidupan. Kemajuan di bidang Iptek menjadikan interaksi manusia dengan manusia seakan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Kapan dan dimana saja manusia dengan berbagai perangkat dan pengetahuannya dapat dengan mudah menjalin hubungan, mendapatkan informasi ataupun menyebarkan informasi ke orang lain. Iptek telah memberikan kemudahan dalam pergaulan hidup manusia.

e.       Globalisasi Bidang Transportasi.

Salah satu contoh globalisasi di bidang transportasi adalah Kereta cepat di Jepang yang dikenal dengan nama Shinkansen. Dengan kecepatan melaju hingga 300 km/jam, Shinkansen menjadi pilihan utama warga Negara Jepang dalam menempuh perjalanan antar kota. Sebagai contoh, perjalanan antar Tokyo – Kyoto yang berjarak lebih dari 700 km bisa ditempuh dalam waktu 2,5 jam. Perkembangan alat transportasi merupakan salah satu ukuran dari globalisasi. Transportasi adalah pemindahan barang atau manusia dari tempat satu ke tempat yang lain. Peranan transportasi sangatlah penting dalam suatu Negara. Produsen, distributor ataupun konsumen membutuhkan transportasi dalam melakukan aktivitasnya.

Setelah berlangsungnya industrialisasi, bermunculan berbagai penemuan baru, inovasi dan pembaharuan terhadap berbagai alat transportasi. Batas – batas wilayah dunia semakin tidak tampak lagi dengan kecanggihan alat transportasi. Mobilitas manusia juga semakin banyak karena semakin beragamnya alat transportasi yang dapat digunakan. Kemajuan teknologi menyebabkan perkembangan transportasi semakin canggih. Dengan teknologi yang semakin canggih, manusia dapat mengangkut manusia atau barang dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Misalnya pada masa lalu, untuk menjual berbagai hasil hutan dari Sumatra ke Jawa, masyarakat menggunakan kapal besar, kemudian singgah di berbagai pelabuhan untuk beristirahat atau melakukan jual beli dengan penduduk. Manusia memerlukan waktu berhari – hari bahkan berbulan – bulan untuk memperoleh barang yang dibutuhkan dari daerah lain.

Pada masa sekarang, manusia dapat memperoleh barang dan jasa dalam waktu yang singkat. Kebutuhan hasil kerajinan seperti sepatu dari Bandung Jawa Barat, dapat di pesan langsung dari Sulawesi melalui komunikasi internet dan jaringan telepon. Barang yang di pesan pun dapat dalam jumlah besar maupun kecil. Melalui jasa pos atau perusahaan jasa pengiriman lainnya, barang – barang dapat di didtribusikan secara cepat, baik lewat transportasi darat, air maupun udara.

Globalisasi sangat membutuhkan transportasi dalam proses perkembangannya. Seiring dengan kebutuhan akan alat transportasi, banyak pengusaha melakukan inovasi dalam penerapan transportasi tersebut. Mereka berusaha melakukan berbagai inovasi. Contohnya, penggunaan teknologi otomatis dalam mobil, penggunaan radar, pendeteksi kecepatan lalu lintas di depan sehingga mobil dapat mengurangi kecepatan dengan sendirinya, dsb. Inovasi dari angkutan public seperti kereta, bus, pesawat ataupunm kapal laut juga tidak kalah mengagumkan. Saat ini bus mempunyai inovasi yang sangat menarik bagi pemakainya, salah satunya bus dengan free wifi.

Globalisasi transportasi dapat kita contohkan di Negara Jepang. Di Jepang, alat transportasi seperti kereta api, Shinkansen, Subway, bus, komuter dan taksi merupakan sarana transportasi dari penduduknya. Bus di Jepang juga dilengkapi dengan teknologi modern yang membuat penumpangnya tidak akan tersesat. Untuk transportasi pesawat, Jepang menggunakan system navigasi agar pesawat tidak tersesat. Panel instrument navigasi pada kokpit pesawat memberikan berbagai informasi system navigasi, baik arah ataupun ketinggian.

Beberapa factor membuat globalisasi di bidang transportasi menjadi semakin berkembang, diantaranya :

a.       Manusia menginginkan perubahan, karena mereka menuntut hidup yang lebih mudah dan praktis.

b.      Perkembangan teknologi yang ditandai semakin majunya pendidikan.

c.       Perkembangan di bidang telekomunikasi yang membuat perkembangan alat transportasi diberitakan dengan cepat ke seluruh penjuru dunia.

2.      Dampak Globalisasi.

Globalisasi mempunyai banyak manfaat dan pengaruh bagi masyarakat di dunia. Namun di sisi lain, globalisasi juga membawa pengaruh atau dampak negative.

a.      Dampak Positif Globalisasi.

1.      Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat membawa perubahan yang cepat pula dalam bidang teknologi. Globalisasi membawa masyarakat melakukan penyesuaian terhadap perubahan social budaya. Hal ini dapat dilihat dari minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang semakin besar. Teknologi yang dihasilkan sebagai aplikasi dari ilmu pengetahuan, kemudian dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari oleh masyarakat. Pemanfaatan teknologi ini membawa banyak keuntungan bagi masyarakat seperti kemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan, hasil produksi menjadi lebih banyak, dsb.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang kehidupan membawa pengaruh positif dalam masyarakat. Dalam bidang pertanian misalnya, perkembangan teknologi yang diterapkan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian. Selain keuntungan terhadap hasil produksi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi.

2.      Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi.

Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi, sekarang ini telah memanfaatkan teknologi internet dalam penjualan tpesawat, kereta api, bis transportasi lain secara online. Pembayaran tiket dilakukan dengan transfer melalui ATM atau SMS Banking. Pembelian dengan cara semacam ini dianggap lebih efektif dan efisien. Dalam hitungan menit saja, tiket yang kita inginkan sudah ada di tangan.

Efektivitas dan efisiensi adalah kata kunci untuk menjelaskan pengaruh positif globalisasi. Efektivitas dapat diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah diinginkan. Apabila sesuatu telah berhasil dikerjakan dengan cara yang tepat dan sesuai dengan yang diinginkan disebut efektif. Misalnya, tugas A dapat selesai dengan pemilihan cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar dan efektif. Efisien dapat diartikan sebagai tepat, cermat, berdaya guna dan bertepat guna dalam melakukan sesuatu. Ketika cara A membutuhkan waktu 1 jam, sedangkan cara B membutuhkan waktu 2 jam, maka cara A lebih efisien dari cara B. dengan kata lain, efektif adalah melakukan tugas yang benar, sedangkan Efisien adalah melakukan tugas dengan tepat.

Berdasarkan pembahasan di atas, diketahui bahwa globalisasi memberikan manfaat yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Di antaranya adalah terjadi efektivitas dalam penggunaan pikiran, tenaga ataupun waktu. Hal ini tentunya membuat segala kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan lebih mudah.

3.      Perekonomian Suatu Negara Semakin Meningkat.

Waters dalam Kamato Sunarto (2004) berpandangan bahwa globalisasi berlangsung salah satunya pada bidang perekonomian. Globalisasi ekonomi tampak antara lain di bidang perdagangan, produksi, investasi, ideology organisasi, pasar modal dan pasar kerja. Globalisasi perekonomian ini mampu membawa banyak manfaat positif. Salah satu dampak positif kehadiran globalisasi ekonomi adalah semakin berkembang dan menggeliatnya perekonomian sebuah Negara. Hal ini salah satunya karena semakin banyak modal yang masuk ke sebuah Negara. Indonesia juga menjadi salah satu sasaran dunia internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi, terutama untuk sector pertambangan, pertanian dan industry.

4.      Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat.

Pengaruh positif dari globalisasi yang sebelumnya dibahas adalah meningkatkan perekonomian sebuah Negara. Meningkatnya perekonomian suatu Negara pada akhirnya dapat membuat peningkatan taraf hidup masyarakat. Keadaan seperti ini akan membuat Negara semakin aman, damai dan tentram karena bisa menurunkan tingkat kriminalitas di Negara tersebut seperti pencurian, pembunuhan, korupsi, dan lainnya. Dunia yang tanpa batas saat ini memungkinkan seseorang untuk berusaha meningkatkan taraf hidup dan keluarganya. Tidak sedikit warga Negara kita yang bekerja di luar negeri untuk membiayai kebutuhan keluarganya di dalam negeri.

5.      Komunikasi Semakin Cepat dan Mudah.

Dahulu, mungkin orangtua kita membutuhkan waktu lama untuk berkomunikasi dengan kerabat atau sahabat yang berada di wilayah atau di Negara lain. Media yang digunakan berkomunikasi saat itu melalui media surat – menyurat. Tetapi saat ini komunikasi sudah bergeser diantaranya dengan surat elektronik (email), internet, telepon, media jejaring social dan sebagainya. Saat ini media komunikasi tersebut lebih disukai masyarakat karena dianggap lebih cepat dan murah. Dalam hitungan detik, pesan kita sudah tersampaikan.

6.      Berkembangnya Dunia Pariwisata.

Globalisasi berdampak positif bagi perkembangan dunia pariwisata di suatu Negara, tak terkecuali di Indonesia. Tempat – tempat wisata di Indonesia semakin dikenal masyarakat dunia lewat berbagai teknologi seperti internet dan media social lainnya. Kesenjangan jarak tidak lagi menjadi masalah karena didukung dengan kemudahan sesame transportasi. Selain itu, penyebaran informasi melalui media internet atau aplikasi Smartphone menjadikan tempat – tempat wisata yang dikunjungi oleh wisatawan dengan mudah diketahui orang lain. Mereka kemudian tertarik untuk berkunjung pula di tempat tersebut.

7.      Perkembangan Alat Komunikasi dan Keterbukaan Informasi.

Apakah kamu pernah menyaksikan berita di televise, membaca artikel Koran secara online atau mengunduh berbagai informasi, gambar, video dari media internet ?. tentunya kamu dimudahkan oleh media internet. selain itu kamu juga mendapatkan informasi lebih bebas, terbuka dan mudah. keterbukaan dan kebebasan informasi sangatlah penting terutama di masa globalisasi seperti sekarang. saat ini informasi beredar secara global dan cepat. berita, kejadian atau hal – hal yang ada di bel;ahan dunia manapun, dalam hitungan menit setelah peristiwa terjadi dapat kita peroleh informasinya. Informasi yang masuk dan keluar tidak bisa dibendung. Akses informasi semakin terbuka lebar, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi dengan mudah dan cepat.

b.      Dampak Negatif Globalisasi.

Globalisasi selain sebagai peluang ternyata dapat menjadi ancaman. Sebagai contoh, perkembangan teknologi informasi melalui peralatan canggih telah menjadikan berbagai informasi antar bangsa dapat di akses tanpa pengawasan Negara. Hal ini menjadikan suatu bangsa tidak bisa menolak nilai – nilai yang masuk ke negaranya. Nilai budaya yang masuk dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa bisa mengubah pola piker dan tingklah laku masyarakat. Bahkan akibatnya bisa berbahaya bagi suatu Negara. Bahaya yang terjadi bisa tanpa peperangan, karena cukup dengan sebaran informasi nilai – nilai negative melalui jaringan komunikasi, suatu bangsa dapat hancur.

Selain dampak diatas, terjadi pergeseran pula dalam hal cara pemilihan barang. Prosedur luar negeri lebih banyak menawarkan produknya dengan harga lebih murah sehingga otomatis melemahkan kemampuan daya saing barang produksi local. Sementara mentalitas atau mengonsumsi produk yang bermerk luar negeri. Akibatnya perusahaan nasional terutama pengusaha kecil dan menengah pun mengalami kebangkrutan. Untuk mengetahui dampak negative globalisasi, mari kita ikuti pembahasan berikut

1.      Westernisasi.

Makin cepatnya arus informasi yang diperoleh pada era globalisasi menyebabkan berbagai macam pengaruh muncul dalam perubahan social – budaya. Arus informasi yang berkembang cukup cepat menyebabkan interaksi masyarakat dengan masyarakat lain makin intensif. Interaksi dengan dunia luar yang tidak disaring ataupun tidak terkendali dapat mempengaruhi perilaku masyarakat. Salah satunya adalah Westernisasi. Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan nasionalisme dengan meniru atau melakukan aktivitas kebarat – baratan. Westernisasi dilakukan diantaranya dengan cara meniru gaya hidup bangsa Barat seperti bangsa Eropa dan Amerika. Bangsa Eropa dan Amerika dianggap sebagai bangsa yang lebih modern sehingga banyak anggapan bahwa meniru mereka akan disebut modern. Padahal, kalau kita cermati, gaya hidup dan perilaku bangsa Barat belum tentu sesuai dengan budaya kita. Westernisasi dapat dilihat dari cara berpakaian, cara mengisi waktu luang, dan sebagainya.

Gaya hidup yang bermewah – mewahan, gaya rambut kepirang – pirangan, pergi ke klub malam, dugem adalah beberapa diantara contoh perilaku westernisasi. Westernisasi dapat terjadi karena masyarakat seringkali menyalahartikan antara westernisasi dan modernisasi. Padahal antara westernisasi, globalisasi dan modernisasi adalah hal yang berbeda. Globalisasi sebagai media penyebaran berbagai hal di dunia ini tidak hanya penyebaran hal – hal yang berasal dari barat, tetapi juga penyebaran unsur – unsur lain yang bersifat universal.

a.      Factor Penyebab Westernisasi.

1.      Kurang penguasaan dan berkembangnya iptek.

2.      Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang – barang luar negeri.

3.      Maraknya budaya Barat dan akulturasi (pencampuran) budaya.

4.      Kurangnya kesadaran masyarakat memilah budaya yang baik atau buruk.

5.      Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan, seperti Negara – Negara Barat.

6.      Meniru gaya berbusana, rambut, serta gaya hidup kebarat – baratan.

b.      Dampak Positif Westernisasi.

1.      Dapat menguasai iptek.

2.      Terjadi akulturasi (pencampuran) budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya karena masyarakat selalu menginginkan hal – hal yang baru.

3.      Penggunaan bahasa lain dalam komunikasi meningkatkan wawasan dan pengetahuan.

4.      Munculnya ide – ide baru yang dapat membantu kemajuan iptek.

c.       Dampak Negatif Westernisasi.

1.      Lunturnya jiwa nasionalis dan jati diri bangsa.

2.      Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri.

3.      Mencari segala sesuatu yang instan.

4.      Budaya Barat yang dikenal dengan konsep liberalism, mengakibatkan munculnya pornografi, pergaulan bebas dan sebagainya.

aaaaaa

2.      Demoralisasi.

Globalisasi yang terjadi, menjadikan paham – paham barat masuk secara leluasa ke Indonesia. Paham – paham tersebut belum tentu sesuai dengan nilai yang dimiliki bangsa Indonesia. Hal ini menyebabkan nilai – nilai social masyarakat memudar. Masyarakat mulai meninggalkan nilai dan norma social mereka. Memudarnya nilai dan norma social ini pada akhirnya dapat menyebabkan munculnya dekadensi moral atau demoralisasi. Dekadensi moral atau demoralisasi adalah menurunnya atau merosotnya akhlak atau moral seseorang. Ciri dari penurunan moral ini salah satunya ditunjukkan dari perilakunya yang bertentangan dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Demoralisasi yang banyak kita jumpai saat ini antara lain pembunuhan, pencurian, korupsi dan pergaulan bebas. Akibat selanjutnya dari demoralisasi adalah meningkatnya kriminalitas dalam masyarakat.

3.      Kesenjangan Sosial Ekonomi.

Tidak dimungkiri lagi bahwa kesenjangan social ekonomi saat ini terjadi di berbagai daerah. Kesenjangan social ekonomi yang terjadi salah satunya sebagai akibat dari globalisasi. Kesenjangan social ekonomi adalah perbedaan yang tajam antara satu kelompok dengan kelompok lain dalam bidang social dan ekonomi. Bentuk kesenjangan social ekonomi biasanya terdapat di kota besar. Kesenjangan social ekonomi dapat terjadi karena pembangunan dan modernisasi tidak dilaksanakan secara merata dan berimbang. Ketidakmerataan pembangunan menyebabkan hasil pembangunan yang diterima masyarakat belum merata. Hasil – hasil yang dicapai dalam pembvangunan dan globalisasi hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Ketidakmerataan dan ketidakseimbangan hasil – hasil pembangunan pada akhirnya bisa membahayakan kehidupan social diantaranya yaitu terjadinya kecemburuan social. Akibatnya, di satu pihak berkembang golongan masyarakat kaya dan serba – mewah, di sisi yang lain berkembang golongan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Angka kriminalitas yang tinggi, kemiskinan yang menyebar, kualitas kesehatan menurun adalah beberapa di antara dampak dari adanya kesenjangan social ekonomi. Menomorsatukan pendidikan, menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan system keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan terhadap mafia hokum adalah beberapa di antara upaya yang dapat diterapkan untuk menanggulangi kesenjangan social ekonomi tersebut.

4.      Kriminalitas.

Kriminalitas yang semakin merajalela adalah dampak lanjutan dari segala macam masalah social yang muncul di masyarakat. Dari hari ke hari, media massa, baik cetak, media online ataupun media elektronik didominasi oleh berita criminal mulai dari pembunuhan, mutilasi, pembuangan bayi, penculikan, penipuan, korupsi dan sebagainya.

Globalisasi ternyata juga dapat menciptakan kejahatan atau kriminalitas lintas Negara. Kejahatan lintas Negara dipandang sebagai salah satu ancaman serius dalam keamanan global. Selain kejahatan lintas Negara, kriminalitas juga terjadi sebagai akibat dari kehidupan pada era globalisasi. Kriminalitas dapat disebut juga sebagai segala bentuk tindakan yang melanggar norma hokum. Tindakan criminal yang dilakukan semakin bervariasi. Mulai dari cara sederhana sampai menggunakan teknologi canggih dapat kita temukan. Kriminalitas yang dilakukan saat ini seolah ikut memanfaatkan arus globalisasi. Bahkan, perkembangan media hiburan, media massa atau media social lain turut berperan dalam memicu terjadinya tindakan criminal di kalangan masyarakat. Lalu apakah yang menyebabkan terjadinya kriminalitas ?. Factor penyebab terjadinya kriminalitas adalah

a.       Pertentangan dan persaingan

b.      Perbedaan ideology politik

c.       Kepadatan dan komposisi penduduk

d.      Perbedaan kekayaan dan pendapatan

e.       Mentalitas yang labil.

Banyaknya kriminalitas yang terjadi mengakibatkan dampak yang tidak sedikit. Adapun akibat dari kriminalitas diantaranya :

a.       Merugikan pihak lain baik material maupun imaterial,

b.      Merugikan masyarakat secara keseluruhan,

c.       Merugikan Negara

d.      Mengganggu stabilitas keamanan masyarakat.

Kriminalitas yang amkin banyak terjadi dalam masyarakat mengharuskan berbagai pihak berfikir mencari cara pemecahan yang dianggap efektif. Adapun solusi yang dapat dilakukan seperti berikut :

a.       Menegakkan sanksi hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu.

b.      Mengaktifkan peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak.

c.       Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai budaya bangsa.

d.      Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai dan norma dalam masyarakat.

5.      Pencemaran Lingkungan.

Masuknya perusahaan asing dan pembangunan sebagai peroses dari globalisasi telah membawa perubahan pula dalam lingkungan alam. Berbagai kemudahan telah kita rasakan sebagai dampak dari globalisasi. Namun demikian proses globalisasi yang tidak dibarengi dengan analisis masalah dan dampak lingkungan (amdal) sering menimbulkan malapetaka, yakni berupa pencemaran lingkungan. Hal itu dapat diakibatkan oleh teknologi dan alat mesin yang digunakan oleh pabrik pengolahan ataupun industry.

Pencemaran merupakan perbuatan mencemari atau membuat lingkungan menjadi tercemar. Pencemaran dapat dikelompokkan menjadi :

a.       Pencemaran Udara.

b.      Pencemaran Tanah.

c.       Pencemaran Air

d.      Pencemaran Suara.

Pencemaran lingkungan ditandai dengan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Pencemaran lingkungan, baik lingkungan udara, air, suara, maupun tanah, akan berdampak bagi kesehatan tubuh manusia maupun makhluk hidup yang lainnya. Banyak wabah penyakit yang ditimbulkan dari pencemaran, seperti sesak napas, keracunan udara, kolera, asma dan TBC. Mengingat bahaya tersebut, berbagai usaha perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Usaha – usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan tidak dapat dilakukan hanya dalam skala local maupun nasional, melainkan harus dilaksanakan dalam skala global. Semua Negara bersama – sama menanggulangi terjadinya pencemaran. Penanggulangan pencemaran dapat berupa penanggulangan administrative, edukatif dan juga teknologis.

6.      Kenakalan Remaja.

Vandalism dan tawuran merupakan salah satu gejala kenakalan remaja yang banyak ditemukan di sekitar lingkungan. Dalam masyarakat sering terjadi aksi yang dilakukan oleh remaja seperti tawuran atau vandalism (mencoret – coret fasilitas umum). Hal ini sebagai bentuk dari makin memudarnya nilai budaya bangsa yang dimiliki oleh remaja. Aksi yang dilakukan oleh remaja itu dapat dikategorikan sebagai kenakalan remaja. Kenakalan remaja disebut juga dengan istilah Juvenille Deliquency. Kartini Kartono (1992) menjelaskan bahwa kenakalan remaja atau Juvenile Deliquency sebagai gejala patologis social pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian social. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai semua perbuatan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui masyarakat) yang ditujukan pada orang, binatang dan atau barang – barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain. Kenakalan remaja lebih banyak dipicu oleh sifat atau kepribadian jiwa remaja yang masih labil dan mencari jati diri.

Adapun salah satu factor penyebab kenakalan remaja adalah demonstration effect, yaitu pola hidup memperlihatkan penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya demi diperolehnya gengsi atau prestise. Dalam pola hidup semacam ini remaja berusaha menampilkan sikap dan pola hidup seolah – olah kaya, maju, modern dan sebagainya. Sikap ini, banyak mereka peroleh dari media massa sehingga remaja mempunyai kecenderungan untuk konsumtif atau agar dianggap up to date.

Banyak contoh dan gejala kenakalan remaja yang terjadi di sekitar kita. Bentuk – bentuk kenakalan remaja di antaranya sebagai berikut : 

a.       Kenakalan remaja yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, seperti perkelahian, perampokan, pembunuhan.  

b.      Kenakalan remaja yang menimbulkan korban materi, seperti perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan.  

c.       Kenakalan remaja yang tidak menimbulkan korban di pihak lain, seperti penyalahgunaan narkoba.  

d.      Kenakalan yang melawan status, sebagai pelajar dengan cara membolos, mengingkari status sebagai anak dengan cara pergi dari rumah atau membantah perintah orang tua.

e.       Kenakalan remaja non criminal adalah remaja yang cenderung tertarik pada kesenangan yang sifatnya menyendiri, apatis terhadap kegiatan masyarakat atau sekolah, melamun, mudah tersinggung, dan sebagainya.

f.       Perasaannya sangat peka dan mudah terluka, cepat tersinggung dan membesar – besarkan kekurangannya sendiri.

Gejala dari kenakalan remaja, bentuknya diantaranya sebagai berikut :

a.       Mengebut di jalan

b.      Membentuk kelompok – kelompok dengan aturan tidak etis, misalnya kelompok pergaulan bebas.  

c.       Membentuk kelompok yang cenderung membawa kea rah destruktif, seperti kelompok tawuran, pemerasan.

d.      Pengedaran gambar atau VCD porno di kalangan anak remaja.

e.       Memakai, mengedarkan dan memasuki jaringan pemakaian narkoba dan obat – obat terlarang.

f.       Tindakan indisipliner di sekolah, di rumah, di tempat umum, misalnya tidak masuk sekolah, membolos, tawuran, tidak patuh pada orang tua dan guru.

g.      Mencoret – coret dan merusak fasilitas umum. 

h.      Melakukan tindakan penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan nilai – nilai serta norma yang berlaku, misalnya pemerkosaan, pencabulan, kumpul kebo dan sebagainya.

i.        Melakukan tindakan criminal misalnya : mencuri, merampok, membunuh dan sebagainya.

Penyebab kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua factor, diantaranya :

a.      Factor Internal (Intern / Dalam).

Factor internal merupakan factor yang berasal dari dalam diri remaja tersebut seperti :

1.      Krisis Identitas.

Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Integrasi pertama, terbentuknya perasaan akan konsisten dalam kehidupannya. Integrasi kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

2.      Factor Kepribadian.

Masa remaja dikatakan sebagai masa yang sedang mencari jati diri. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak – anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini dirasakan sebagai suatu krisis identitas karena belum adanya pegangan. Kepribadian yang tidak dapat dibentuk dengan baik akan mengarahkan remaja untuk melakukan kenakalan dan tindakan menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku.

3.      Faktor Status dan peranannya dalam masyarakat.

Tindakan menyimpang terhadap hokum yang pernah dilakukan anak mendorong kembali si anak melakukan penyimpangan. Seorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hokum yang berlaku, seringkali pada saat kembali ke masyarakat, status atau sebutan “eks atau mantan atau bekas” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hokum karena merasa tertolak dan terasingkan.

b.      Factor Eksternal (Ekstern / Luar).

Factor Ekstern merupakan factor – factor penyebab yang berasal dari luar diri remaja, seperti :

1.      Kondisi Lingkungan Keluarga.

Kondisi orang tua di lingkungan keluarga dapat menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. Misalnya saja, orang tua yang disibukkan oleh karir dan pekerjaan, menjadi kurang perhatian dan memberikan kasih sayang kepada anak. Selain itu, kesibukan mereka mengakibatkan kurangnya proses dialogis dan komunikasi efektif antara orang tua dan anak. Penyebab kenakalan remaja pada anak dari keluarga mampu atau kaya bukan terletak pada materi, tetapi lebih pada kurangnya kasih sayang dan perhatian. Sementara pada keluarga yang kurang mampu, penyebab kenakalan remaja adalah kurangnya perhatian orang tua karena sibuk mencari nafkah, ketidakmampuan untuk rekreasi, kondisi perumahan yang tidak memenuhi syarat, ketidakmampuan orang tua menyekolahkan anak. Suatu pengaruh seseorang memiliki daya beli bukan karena factor kebutuhan, tetapi takut akan sebutan ketinggalan jaman dan hanya untuk memenuhi gaya hidup, dsb.

2.      Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik.

Apabila system pengawasan lembaga – lembaga social masyarakat terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Misalnya, mudah menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang dari hokum atau norma yang berlaku, seperti mabuk – mabukan yang dianggap hal yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa saja. Sikap kurang tegas dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini akan makin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di kalangan anak muda.

3.      Kondisi Geografis atau Kondisi Alam Fisik.

Kondisi geografis yang tidak subur, kering, tandus dapat juga menjadi penyebab seorang remaja melakukan tindakan menyimpang, terlebih pada individu yang bermental negative. Tindakan kenakalan remaja akibat dari kondisi ini, misalnya melakukan pencurian, mengganggu keamanan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, melakukan perusakan.

4.      Factor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik.

Kesenjangan yang nyata dan tampak antara orang kaya dan orang miskin menyebabkan kecemburuan social yang dapat diwujudkan dalam bentuk tindakan perusakan, pencurian dan perampokan. Disintegrasi politik (perang, konflik antar parpol, dsb) dapat mempengaruhi jiwa remaja yang kemudian bisa menimbulkan tindakan penyimpangan.

Kasus – kasus kenakalan remaja saat ini semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu, banyak pihak berusaha untuk mencari solusi atau pencegahan sebagai upaya mengurangi tingkat kenakalan dari remaja – remaja tersebut. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kenakalan remaja harus dilakukan oleh berbagai pihak terkait, termasuk dari keluarga, pemerintah, sekolah dan masyarakat. Adapun upaya tersebut sebagai berikut :

a.       Menguatkan sikap mental remaja agar mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

b.      Memberikan pendidikan tidak hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pendidikan mental, pribadi, agama dan budi pekerti.

c.       Menyediakan sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.

d.      Menyelenggarakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.  

e.       Mendirikan tempat latihan untuk menyalurkan kreativitas para remaja delijuensi dan non delikuen.

7.      Individualism Yang Semakin Tinggi.

Individualism bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang lain. Di kota besar, sikap individualism tampak jelas, bahkan dengan jarak tetangga yang berdekatan belum tentu saling mengenal. Hal tersebut terjadi karena sosialisasi yang dilakukan berdasarkan kepentingan semata. Kalangan generasi muda di desa juga mulai memiliki sikap individualis yang tinggi. Kepedulian terhadap sesame tampak mulai memudar sebagai salah satu gejala dari perilaku ini. Perilaku gotong – royong dan tolong – menolong yang dulu menjadi ciri khas masyarakat desa, perlahan juga mulai luntur seiring dengan kebersamaan yang mulai memudar.

Banyak sikap individualis yang berkembang di sekitar kita diantaranya adalah menggunakan Handphone tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya. Sikap individualis yang terjadi karena perkembangan teknologi ini terjadi karena mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Contoh sikap individualis lain ialah ketidakpedulian social terhadap sesame yang membutuhkan, seperti kaum miskin yang ada di sekitarnya.

3.      Upaya Menghadapi Globalisasi.

Globalisasi merupakan tantangan besar bagi setiap bangsa. Tidak mungkin bangsa – bangsa di dunia menutup diri di tengah ketergantungannya kepada bangsa lain. Oleh karena itu, Negara harus mempunyai kemampuan untuk menempatkan dirinya sebagai bangsa yang sama – sama mempunyai hak untuk menjadi subyek globalisasi. Oleh karena itu, Negara di kawasan selatan dan Negara di kawasan utara dapat kerja sama mengendalikan globalisasi dengan tetap mengetengahkan aspek kehormatan dan martabat bangsa.

Pada dasarnya Negara di kawasan utara yang merupakan Negara maju dan Negara industry sebenarnya memiliki ketergantungan pada Negara dunia ketiga di kawasan selatan. Ketergantungan tersebut di antaranya bahwa di Negara ketiga merupakan pemasok bahan baku industry dan tempat untuk memasarkan hasil produksinya. Ketika dunia ketiga menghentikan ekspor bahan mentah, tidak mau utang pada Negara industry maju, menutup diri terhadap barang – barang hasil produksi dari Negara maju, dsb, apakah mereka masih bisa di sebut Negara dengan superpower ?. Untuk itu, globalisasi yang sudah melanda di berbagai kawasan dunia harus diimbangi dengan terciptanya hokum internasional yang seimbang di antara Negara industry maju untuk tetap mau menempatkan potensi Negara dunia ketiga selayaknya menyiapkan potensi diri bangsanya. Bangsa dunia ketiga tetap harus menjungjung tinggi budayanya, semangat nasionalismenya dan jiwa patriotism mereka sehingga bangsa ini juga mampu memerankan dirinya sebagai bangsa yang kuat tangguh dan memiliki kapasitas daya saing dalam arus globalisasi. Globalisasi tetap dan akan terus berlangsung dan kita tidak bisa mencari cara untuk menghentikannya namun cara menyikapinya.  Upaya yang bisa dilakukan dalam menghadapi globalisasi, bukan saja upaya menghadapi hal negative dari globalisasi, namun juga upaya yang harus disiapkan secara positif menghadapi era globalisasi.  

a.      Upaya Menghadapi Globalisasi Budaya.

Dalam globalisasi yang merambah bidang budaya, masyarakat seharusnya selektif memilih budaya dari luar dengan mengambil kebudayaan – kebudayaan yang sesuai dengan kebudayaan local. Budaya local juga harus diangkat kembali agar tidak tergerus dan hilang akibat globalisasi. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya dengan mengadakan berbagai macam pameran, seminar, lomba kebudayaan dan masih banyak lagi. Kebudayaan yang diwariskan secara turun – temurun harus pula tetap dilestarikan agar tidak ada bagian yang tertinggal. Untuk mendukung hal tersebut dapat pula dilakukan dengan menjaga tempat bersejarah, wisata budaya, wisata alam dan berbagai hal yang berkaitan dengan adat istiadat daerah.

Apa saja cara yang mungkin dapat kita lakukan bersama agar globalisasi dalam bidang budaya di Indonesia tetap membawa pengaruh positif terhadap kebudayaan asli bangsa Indonesia ?. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi globalisasi di bidang budaya adalah

1.      Menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia untuk kemudian di adaptasi dan digunakan bersama – sama.

2.      Mempromosikan budaya asli Indonesia ke kancah internasional untuk menumbuhkan rasa cinta budaya Indonesia.

3.      Menyukai dan menggunakan produk – produk asli Indonesia.

4.      Memperkuat persatuan dan kesatuan antar warga Indonesia yang memiliki budaya beragam untuk bersatu melindungi budaya asli Indonesia agar tidak luntur terbawa arus globalisasi juga tidak hilang karena di klaim Negara lain.

5.      Mematenkan setiap budaya Indonesia serta mempublikasikannya agar tetap terjaga dan menjadikan masyarakat Indonesia bangga memilikinya.

6.      Berpegang teguh pada nilai religious, spiritual dan memupuk rasa kebhinekaan agar Indonesia tetap Berjaya dengan budayanya

7.      Meningkatkan kualitas nilai keimanan dan moralitas masyarakat.

b.      Upaya Menghadapi Globalisasi Iptek.

Upaya menghadapi globalisasi di bidang iptek di antaranya dapat ditempuh dengan menyaring informasi yang baik dan bermanfaat. Selain itu, diperlukan adanya pengawasan dari semua pihak agar informasi yang beredar di masyarakat tidak membawa dampak negative terutama untuk kalangan muda. Masyarakat juga harus berusaha mengikuti perkembangan iptek agar tidak tertinggal dari Negara lain serta tidak mudah terpengaruh informasi – informasi yang masuk dari luar. Sudah banyak contoh siswa Indonesia yang mampu berkompetisi di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di kancah internasional. Bahkan kemenangan mereka raih dalam kompetisi tersebut. Prestasi ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi di bidang iptek tidak kalah dengan Negara lain. Namun masih diperlukan banyak upaya untuk menghadapi globalisasi yang melanda bidang iptek. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya sebagai berikut :

1.      Berkompetisi dalam kemajuan iptek.

2.      Meningkatkan motif berprestasi

3.      Meningkatkan kualitas / mutu sumber daya manusia terutama di bidang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi agar kita mampu bersaing.

4.      Selalu berorientasi ke masa depan.

5.      Meningkatkan penguasaan kita terhadap teknologi modern di segala bidang sehingga tidak tertinggal dan bergantung pada bangsa lain.

c.       Upaya Menghadapi Globalisasi Ekonomi.

Pada dasarnya Negara – Negara di dunia terdapat dua kutub dalam menyikapi globalisasi ekonomi ini. Kutub yang pertama adalah Negara – Negara yang mendukung pelaksanaan globalisasi. Negara – Negara ini terdiri dari Negara – Negara maju dan Negara – Negara yang memiliki perekonomian yang kuat. Di kutub yang lain terdapat Negara – Negara yang menolak memberlakukan perdagangan bebas di dunia. Negara – Negara ini biasanya merupakan Negara – Negara yang memiliki sumber daya alam yang banyak, tetapi sumber daya manusia yang mengolahnya terbatas.

Indonesia memberanikan untuk berkecimpung dalam perdagangan bebas. Dengan ditandatanganinya AFTA berarti Indonesia telah siap ikut ambil bagian dalam perdagangan bebas. Beberapa upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi globalisasi dalam bidang ekonomi adalah

1.      Menyiapkan SDM yang kompeten, kompetitif dan memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi kompetisi globalisasi.

2.      Melaksanakan standarisasi dan sertifikasi bagi perusahaan dan lembaga pemerintah untuk citra, kesungguhan dan kualitas produk.

3.      Menghilangkan praktik – p[raktik korupsi, kolusi, nepotisme dan manipulasi.

4.      Mendorong pengusaha – pengusaha local khususnya pengusaha kecil dan menengah untuk berkompetisi secara sehat.

5.      Mendorong munculnya produk – produk kreatif dan inovatif dari masyarakat Indonesia.

d.      Upaya Menghadapi Globalisasi Komunikasi.

Komunikasi yang berkembang pada era globalisasi sangat besar manfaatnya dalam kehidupan masyarakat. Namun demikian, penggunaan alat komunikasi juga sebaiknya di lihat kebermanfaatannya. Upaya apa yang dilakukan dalam upaya globalisasi di bidang komunikasi ?.

1.      Memilih dan memanfaatkan alat komunikasi secara tepat dan sebaik – baiknya sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.

2.      Memanfaatkan alat komunikasi demi kemajuan masa depan dan tidak menyalahgunakannya.

3.      Memilih informasi dengan tepat dan bijaksana agar tidak mudah terpengaruh dan terhasut oleh informasi yang salah.

e.       Upaya Menghadapi Globalisasi Transportasi.

Globalisasi di bidang transportasi telah membawa pengaruh yang sangat besar dalam pemilihan alat transportasi. Alat transportasi yang modern dan cepat dalam membantu mobilitas manusia menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan alat transportasi. Sehingga alat transportasi local atau yang kurang modern menjadi tersisih. Untuk menjangkau tempat yang dekat saja terkadang mereka tetap memanfaatkan alat transportasi, padahal dapat dijangkau dengan jalan kaki. Lalu bagaimana cara menghadapi agar globalisasi di bidang transportasi lebih tepat dan efisien ?.

1.      Memanfaatkan alat transportasi sesuai dengan jarak dan waktunya.

2.      Menggunakan alat transportasi tidak berlebihan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.

3.      Menjaga keberadaan alat transportasi local sebagai salah satu khasanah budaya.

Upaya yang dilakukan dalam menghadapi globalisasi tersebut hanya bersifat mengantisiupasi agar tidak terpengaruh globalisasi yang negative. Globalisasi agar dimanfaatkan secara tepat dan bermanfaat. Melalui upaya dan sikap yang tepat diharapkan dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.

 

Comments

Popular posts from this blog

Soal dan Jawaban Pkn Kelas 7 Semester 2 – Halaman 150 dan 151

Soal dan Jawaban IPA Kelas VII Semester 2 – Halaman 81 - 82

6 Agama Di Indonesia disertai dengan Kitab Suci, Tempat Ibadah, Hari Besar Keagamaan