Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi – Globalisasi (Materi IPS Terpadu SMP / MTS Kelas IX – Halaman 115 s/d 146)
Perubahan Sosial Budaya dan
Globalisasi – Globalisasi (Materi IPS Terpadu SMP / MTS Kelas IX – Halaman 115
s/d 146)
Proses perubahan social
budaya di era modern berkaitan erat dengan globalisasi. Globalisasi menciptakan
masyarakat dunia saling bergantung dalam berbagai bidang kehidupan.
Ketergantungan antara satu Negara terhadap Negara lain, misalnya dalam hal
sumber pangan. Ada Negara yang mengalami kelebihan bahan pangan, namun ada juga
Negara yang kekurangan bahan pangan. Kenyataan ini mengakibatkan Negara yang
kekurangan membutuhkan pasokan bahan makanan dari Negara yang kelebihan bahan
pangan. Indonesia mengimpor beras dari Negara lain adalah salah satu contohnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Negara Indonesia masih membutuhkan Negara lain untuk
membantu memenuhi kebutuhan warganya.
Globalisasi diambil
dari kata Global (universal). Orang yang pertama kali menggunakan istilah
globalisasi adalah Theodore Levitte pada tahun 1985. Menurut Waters dalam
Kamanto Sunarto (2004), Globalisasi adalah suatu proses social yang didalamnya
kendala geografi terhadap pengaturan social dan budaya menjadi surut dan
manusia menjadi semakin sadar bahwa pengaturan tersebut menjadi semakin surut.
Globalisasi menjadikan seluruh bangsa dan Negara di dunia semakin terkait,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru dengan meniadakan batas geografis,
ekonomi, social dan budaya. Selain itu, globalisasi mengubah dunia menjadi satu
kesatuan yang terwujud dalam bentuk keterkaitan antar bangsa dan antar manusia.
Keterkaitan itu dapat melalui berbagai macam kontak seperti perdagangan,
komunikasi, investasi, perjalanan dan budaya.
Keadaan saling
bergantung dan membutuhkan itu tidak hanya terjadi di bidang industry saja,
melainkan hamper di semua bidang kehidupan baik iptek, komunikasi, ekonomi,
transportasi ataupun budaya. Untuk mengetahui bentuk globalisasi, dampak
positif dan negative globalisasi serta upaya dalam menghadapi globalisasi,
marilah kita ikuti pembahasan berikut ini.
1. Bentuk Globalisasi.
Globalisasi
telah melanda berbagai bidang kehidupan. Globalisasi ditandai dengan persamaan
dalam berbagai bidang kehidupan di semua Negara di dunia. Adapun bentuk –
bentuk globalisasi terjadi dalam bidang – bidang berikut :
a.
Globalisasi
Bidang Budaya.
Mencium tangan kedua orang tua adalah
salah satu tradisi khas yang dimiliki bangsa Indonesia. Tradisi semacam ini
ditemukan di hamper sebagian besar daerah di Indonesia. Tradisi ini belum tentu
dapat ditemukan di Negara atau wilayah lain di dunia. Di luar negeri kita akan
menemukan laki – laki mencium tangan perempuan sebagai bentuk penghormatan atau
tradisi mencium pipi kiri dan kanan ketika bertemu. Globalisasi dalam bidang
budaya memberikan manfaat misalnya memperkaya budaya bangsa. Namun di sisi
lai9n memberikan ancaman terhadap keberadaan budaya local bangsa.
Globalisasi budaya dalam hal bahasa
misalnya, bahasa Inggris merupakan salah satu contoh bahasa dunia. Semua orang
belajar bahasa Inggris undak dapat berkomunikasi dengan masyarakat dunia.
Dalam globalisasi budaya disebarkanlah
kesamaan semua kebudayaan di dunia. Di zaman sekarang budaya local dan
tradisional terkadang muncul dalam komunitas kecil saja, terpaku pada ruang dan
waktu serta biasanya diperagakan, diciptakan ulang secara tatap muka. Namun
budaya global sudah pasti akan melintasi ruang dan waktu melalui teknologi
komunikasi dan transportasi. Budaya global akan masuk ke Negara mana saja yang
mengikuti arus globalisasi. Dengan globalisasi budaya semacam ini pelan – pelan
budaya local dapat tergeser. Namun saat ini banyak yang sudah mulai
menggabungkan budaya local dan budaya global yang mereka sebut Glokalisasi.
Misalnya saja, di beberapa kafe berkelas saat ini ditemukan budaya – budaya
local khas setempat seperti becak, dokar kecil, sepeda ontel dan sebagainya.
b.
Globalisasi
Bidang Komunikasi.
Komunikasi merupakan proses penyampaian
pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lain. Globalisasi dalam bidang
komunikasi dapat dilihat dari kemajuan teknologi komunikasi. Awalnya masyarakat
Indonesia berkomunikasi dengan cara tradisional. Kemudian mulai mengalami
perkembangan dalam teknologi telepon, handphone, internet serta media social
yang ada sekarang ini.
Perkembangan teknologi komunikasi mampu
mendekatkan yang jauh. Interaksi antara satu orang dengan orang lain saat ini
tidak harus dilakukan secara tatap muka karena banyak media yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi. Selain untuk berkomunikasi media – media
tersebut dapat digunakan untuk mengakses informasi dengan cepat dan mudah
sehingga lebih efektif dan efisien.
c.
Globalisasi
Bidang Ekonomi.
Globalisasi di bidang ekonomi merupakan
suatu aktivitas ekonomi dan perdagangan secara global dan terbuka. Dalam
globalisasi ekonomi berbagai Negara di dunia menjadi pasar yang satu dan
semakin terintegrasi tanpa mengenal batasan territorial atau kewilayahan antar
Negara. Globalisasi ekonomi memang berkaitan erat dengan perdagangan bebas
(Free Trade). Perdagangan bebas adalah system perdagangan yang makin luas dan
menghilangkan hambatan – hambatan tidak lancarnya perdagangan internasional. Kerjasama
di bidang ekonomi antar Negara telah menyatukan Negara yang terlibat dalam
organisasi internasional. Di Eropa terdapat European Free trade association
(EFTA) dan European Community (EC). Di kalangan Negara – Negara pengekspor
minyak terdapat Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), sedangkan
Negara – Negara lain juga membentuk organisasi kerja sama ekonomi.
Selain dibentuknya organisasi
internasional yang menandai globalisasi ekonomi masih ada perusahaan berskala
internasional seperti Pepsi, Cola, McDonald, KFC, dsb. Semua itu merupakan
perusahaan tertentu di bidang ekonomi dunia. Pemasaran mereka tidak lagi di
satu Negara, tetapi di seluruh dunia. Seolah dunia telah menjadi satu pasar,
tidak ada lagi batas – batas yang menghambat operasi mereka. Adapun ciri – ciri yang menandai
globalisasi ekonomi sebagai berikut :
1. Beroperasinya
suatu perusahaan di lebih dari suatu Negara. Perusahaan ini memproduksi dan
menjual hasil produksinya secara internasional.
2. Perubahan
dalam mencari keuntungan yang kompetitif dan memaksimalkan laba dengan terus –
menerus mencari lokasi produksi paling efisien dan murah.
3. Memiliki
kemudahan jangkauan geografis yang membuat perusahaan dengan cepat memindahkan
berbagai sumber dan operasi di seluruh dunia.
4. Menguasai
tiga perempat perdagangan dan sekitar sepertiga dari seluruh output
perekonomian global.
5. Adanya
penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
6. Batas
suatu Negara akan menjadi kabur.
7. Keterkaitan
antara ekonomi nasional dan internasional semakin erat.
8. Membuka
peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara
kompetitif.
9. Membuka
peluang bagi masuknya produk global ke pasar domestic.
Globalisasi ekonomi diakui telah mampu
meningkatkan produksi global. Tidak dimungkiri suatu Negara akan mengalami
peningkatan kemakmuran. Perdagangan bebas memungkinkan masyarakat berbagai
Negara lebih banyak mengimpor barang dari luar negeri sehingga konsumen lebih
variatif dalam menikmati barang dengan harga yang lebih rendah dan lebih baik.
Namun begitu globalisasi ekonomi dapat menyebabkan sector keuangan semakin
tidak stabil dalam suatu Negara.
Tekanan dalam globalisasi ekonomi adalah
terletak pada pernyataan bahwa perekonomian nasional suatu Negara menjadi bagian
dari perekonomian global. Hal ini ditandai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Globalisasi dalam bidang ekonomi merupakan tanda utama dari gejala proses
terjadinya globalisasi. Perdagangan dan kegiatan ekonomi yang menandai
globalisasi dalam bidang ini diantaranya terlihat pada aspek produktif,
pembiayaan, tenaga kerja, jaringan informasi dan perdagangan.
d.
Globalisasi
Bidang IPTEK.
Mobil internet keliling yang
diperuntukkan bagi para pengguna internet tentu memberikan manfaat. Biasanya
anak – anak akan senang dengan kehadiran mobil internet keliling semacam ini.
Anak – anak sekarang sudah terampil dalam mengoperasikan berbagai teknologi.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong semakin cepatnya
globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan kekuatan utama
dalam meningkatkan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban suatu bangsa.
Apa yang dimaksud dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ?. Ilmu Pengetahuan
merupakan upaya mencari pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan serta
dilakukan secara sistematis menurut tahapan yang teratur dan berdasarkan
prinsip serta prosedur tertentu. Sementara teknologi merupakan seluruh
perangkat, ide, metode, teknik atau benda – benda material yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Pada dasarnya ilmu pengetahuan merupakan teori –
teori yang dirumuskan secara tetap, sementara teknologi adalah praktik atau
ilmu terapan dari teori yang berasal dari ilmu pengetahuan.
Jenis – jenis pekerjaan yang sebelumnya
menuntut kemampuan cukup besar, kini relative sudah tergantikan oleh perangkat
mesin. Kemajuan Iptek yang telah kita capai memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan manusia. Perkembangan Iptek tidak bisa dihindarkan
oleh sebagian besar lapisan masyarakat dunia. Penggunaan teknologi computer,
facsimile, handphone, siaran televise, serta satelit telah mempercepat aliran
informasi menembus batas dunia.
Tujuan utama perkembangan globalisasi
Iptek adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah,
murah, cepat dan aman. Dengan teknologi yang berkembang, kita dapat melakukan
segala sesuatu dalam waktu yang singkat secara cepat. Globalisasi Iptek sendiri
membawa pengaruh besar dalam berbagai bidang kehidupan. Kemajuan di bidang
Iptek menjadikan interaksi manusia dengan manusia seakan tidak dibatasi oleh
ruang dan waktu. Kapan dan dimana saja manusia dengan berbagai perangkat dan
pengetahuannya dapat dengan mudah menjalin hubungan, mendapatkan informasi
ataupun menyebarkan informasi ke orang lain. Iptek telah memberikan kemudahan
dalam pergaulan hidup manusia.
e.
Globalisasi
Bidang Transportasi.
Salah satu contoh globalisasi di bidang
transportasi adalah Kereta cepat di Jepang yang dikenal dengan nama Shinkansen.
Dengan kecepatan melaju hingga 300 km/jam, Shinkansen menjadi pilihan utama
warga Negara Jepang dalam menempuh perjalanan antar kota. Sebagai contoh,
perjalanan antar Tokyo – Kyoto yang berjarak lebih dari 700 km bisa ditempuh
dalam waktu 2,5 jam. Perkembangan alat transportasi merupakan salah satu ukuran
dari globalisasi. Transportasi adalah pemindahan barang atau manusia dari
tempat satu ke tempat yang lain. Peranan transportasi sangatlah penting dalam
suatu Negara. Produsen, distributor ataupun konsumen membutuhkan transportasi
dalam melakukan aktivitasnya.
Setelah berlangsungnya industrialisasi,
bermunculan berbagai penemuan baru, inovasi dan pembaharuan terhadap berbagai
alat transportasi. Batas – batas wilayah dunia semakin tidak tampak lagi dengan
kecanggihan alat transportasi. Mobilitas manusia juga semakin banyak karena
semakin beragamnya alat transportasi yang dapat digunakan. Kemajuan teknologi
menyebabkan perkembangan transportasi semakin canggih. Dengan teknologi yang
semakin canggih, manusia dapat mengangkut manusia atau barang dalam jumlah
besar dalam waktu singkat. Misalnya pada masa lalu, untuk menjual berbagai
hasil hutan dari Sumatra ke Jawa, masyarakat menggunakan kapal besar, kemudian
singgah di berbagai pelabuhan untuk beristirahat atau melakukan jual beli
dengan penduduk. Manusia memerlukan waktu berhari – hari bahkan berbulan –
bulan untuk memperoleh barang yang dibutuhkan dari daerah lain.
Pada masa sekarang, manusia dapat
memperoleh barang dan jasa dalam waktu yang singkat. Kebutuhan hasil kerajinan
seperti sepatu dari Bandung Jawa Barat, dapat di pesan langsung dari Sulawesi
melalui komunikasi internet dan jaringan telepon. Barang yang di pesan pun
dapat dalam jumlah besar maupun kecil. Melalui jasa pos atau perusahaan jasa
pengiriman lainnya, barang – barang dapat di didtribusikan secara cepat, baik
lewat transportasi darat, air maupun udara.
Globalisasi sangat membutuhkan
transportasi dalam proses perkembangannya. Seiring dengan kebutuhan akan alat
transportasi, banyak pengusaha melakukan inovasi dalam penerapan transportasi
tersebut. Mereka berusaha melakukan berbagai inovasi. Contohnya, penggunaan
teknologi otomatis dalam mobil, penggunaan radar, pendeteksi kecepatan lalu
lintas di depan sehingga mobil dapat mengurangi kecepatan dengan sendirinya,
dsb. Inovasi dari angkutan public seperti kereta, bus, pesawat ataupunm kapal
laut juga tidak kalah mengagumkan. Saat ini bus mempunyai inovasi yang sangat
menarik bagi pemakainya, salah satunya bus dengan free wifi.
Globalisasi transportasi dapat kita
contohkan di Negara Jepang. Di Jepang, alat transportasi seperti kereta api,
Shinkansen, Subway, bus, komuter dan taksi merupakan sarana transportasi dari
penduduknya. Bus di Jepang juga dilengkapi dengan teknologi modern yang membuat
penumpangnya tidak akan tersesat. Untuk transportasi pesawat, Jepang
menggunakan system navigasi agar pesawat tidak tersesat. Panel instrument
navigasi pada kokpit pesawat memberikan berbagai informasi system navigasi,
baik arah ataupun ketinggian.
Beberapa factor membuat globalisasi di
bidang transportasi menjadi semakin berkembang, diantaranya :
a. Manusia
menginginkan perubahan, karena mereka menuntut hidup yang lebih mudah dan
praktis.
b. Perkembangan
teknologi yang ditandai semakin majunya pendidikan.
c. Perkembangan
di bidang telekomunikasi yang membuat perkembangan alat transportasi
diberitakan dengan cepat ke seluruh penjuru dunia.
2. Dampak Globalisasi.
Globalisasi
mempunyai banyak manfaat dan pengaruh bagi masyarakat di dunia. Namun di sisi
lain, globalisasi juga membawa pengaruh atau dampak negative.
a.
Dampak
Positif Globalisasi.
1.
Berkembangnya
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat
membawa perubahan yang cepat pula dalam bidang teknologi. Globalisasi membawa
masyarakat melakukan penyesuaian terhadap perubahan social budaya. Hal ini
dapat dilihat dari minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang semakin
besar. Teknologi yang dihasilkan sebagai aplikasi dari ilmu pengetahuan,
kemudian dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari oleh masyarakat.
Pemanfaatan teknologi ini membawa banyak keuntungan bagi masyarakat seperti
kemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan, hasil produksi menjadi lebih
banyak, dsb.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di berbagai bidang kehidupan membawa pengaruh positif dalam
masyarakat. Dalam bidang pertanian misalnya, perkembangan teknologi yang
diterapkan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian. Selain keuntungan
terhadap hasil produksi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu
meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi.
2.
Meningkatnya
Efektivitas dan Efisiensi.
Untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi, sekarang ini telah memanfaatkan teknologi internet dalam penjualan
tpesawat, kereta api, bis transportasi lain secara online. Pembayaran tiket
dilakukan dengan transfer melalui ATM atau SMS Banking. Pembelian dengan cara
semacam ini dianggap lebih efektif dan efisien. Dalam hitungan menit saja,
tiket yang kita inginkan sudah ada di tangan.
Efektivitas dan efisiensi adalah kata
kunci untuk menjelaskan pengaruh positif globalisasi. Efektivitas dapat
diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah
diinginkan. Apabila sesuatu telah berhasil dikerjakan dengan cara yang tepat
dan sesuai dengan yang diinginkan disebut efektif. Misalnya, tugas A dapat
selesai dengan pemilihan cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah
benar dan efektif. Efisien dapat diartikan sebagai tepat, cermat, berdaya guna
dan bertepat guna dalam melakukan sesuatu. Ketika cara A membutuhkan waktu 1
jam, sedangkan cara B membutuhkan waktu 2 jam, maka cara A lebih efisien dari
cara B. dengan kata lain, efektif adalah melakukan tugas yang benar, sedangkan
Efisien adalah melakukan tugas dengan tepat.
Berdasarkan pembahasan di atas,
diketahui bahwa globalisasi memberikan manfaat yang sangat besar dalam
kehidupan manusia. Di antaranya adalah terjadi efektivitas dalam penggunaan
pikiran, tenaga ataupun waktu. Hal ini tentunya membuat segala kebutuhan
manusia dapat dipenuhi dengan lebih mudah.
3.
Perekonomian
Suatu Negara Semakin Meningkat.
Waters dalam Kamato Sunarto (2004)
berpandangan bahwa globalisasi berlangsung salah satunya pada bidang
perekonomian. Globalisasi ekonomi tampak antara lain di bidang perdagangan,
produksi, investasi, ideology organisasi, pasar modal dan pasar kerja.
Globalisasi perekonomian ini mampu membawa banyak manfaat positif. Salah satu
dampak positif kehadiran globalisasi ekonomi adalah semakin berkembang dan
menggeliatnya perekonomian sebuah Negara. Hal ini salah satunya karena semakin
banyak modal yang masuk ke sebuah Negara. Indonesia juga menjadi salah satu
sasaran dunia internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi, terutama
untuk sector pertambangan, pertanian dan industry.
4.
Meningkatnya
Taraf Hidup Masyarakat.
Pengaruh positif dari globalisasi yang
sebelumnya dibahas adalah meningkatkan perekonomian sebuah Negara. Meningkatnya
perekonomian suatu Negara pada akhirnya dapat membuat peningkatan taraf hidup
masyarakat. Keadaan seperti ini akan membuat Negara semakin aman, damai dan
tentram karena bisa menurunkan tingkat kriminalitas di Negara tersebut seperti
pencurian, pembunuhan, korupsi, dan lainnya. Dunia yang tanpa batas saat ini
memungkinkan seseorang untuk berusaha meningkatkan taraf hidup dan keluarganya.
Tidak sedikit warga Negara kita yang bekerja di luar negeri untuk membiayai
kebutuhan keluarganya di dalam negeri.
5.
Komunikasi
Semakin Cepat dan Mudah.
Dahulu, mungkin orangtua kita
membutuhkan waktu lama untuk berkomunikasi dengan kerabat atau sahabat yang
berada di wilayah atau di Negara lain. Media yang digunakan berkomunikasi saat
itu melalui media surat – menyurat. Tetapi saat ini komunikasi sudah bergeser
diantaranya dengan surat elektronik (email), internet, telepon, media jejaring
social dan sebagainya. Saat ini media komunikasi tersebut lebih disukai
masyarakat karena dianggap lebih cepat dan murah. Dalam hitungan detik, pesan
kita sudah tersampaikan.
6.
Berkembangnya
Dunia Pariwisata.
Globalisasi berdampak positif bagi
perkembangan dunia pariwisata di suatu Negara, tak terkecuali di Indonesia.
Tempat – tempat wisata di Indonesia semakin dikenal masyarakat dunia lewat
berbagai teknologi seperti internet dan media social lainnya. Kesenjangan jarak
tidak lagi menjadi masalah karena didukung dengan kemudahan sesame
transportasi. Selain itu, penyebaran informasi melalui media internet atau
aplikasi Smartphone menjadikan tempat – tempat wisata yang dikunjungi oleh
wisatawan dengan mudah diketahui orang lain. Mereka kemudian tertarik untuk
berkunjung pula di tempat tersebut.
7. Perkembangan Alat Komunikasi dan
Keterbukaan Informasi.
Apakah kamu pernah menyaksikan berita di
televise, membaca artikel Koran secara online atau mengunduh berbagai
informasi, gambar, video dari media internet ?. tentunya kamu dimudahkan oleh
media internet. selain itu kamu juga mendapatkan informasi lebih bebas, terbuka
dan mudah. keterbukaan dan kebebasan informasi sangatlah penting terutama di
masa globalisasi seperti sekarang. saat ini informasi beredar secara global dan
cepat. berita, kejadian atau hal – hal yang ada di bel;ahan dunia manapun,
dalam hitungan menit setelah peristiwa terjadi dapat kita peroleh informasinya.
Informasi yang masuk dan keluar tidak bisa dibendung. Akses informasi semakin
terbuka lebar, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi dengan mudah dan
cepat.
b.
Dampak
Negatif Globalisasi.
Globalisasi selain sebagai peluang
ternyata dapat menjadi ancaman. Sebagai contoh, perkembangan teknologi
informasi melalui peralatan canggih telah menjadikan berbagai informasi antar
bangsa dapat di akses tanpa pengawasan Negara. Hal ini menjadikan suatu bangsa
tidak bisa menolak nilai – nilai yang masuk ke negaranya. Nilai budaya yang
masuk dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa bisa mengubah pola piker dan
tingklah laku masyarakat. Bahkan akibatnya bisa berbahaya bagi suatu Negara.
Bahaya yang terjadi bisa tanpa peperangan, karena cukup dengan sebaran
informasi nilai – nilai negative melalui jaringan komunikasi, suatu bangsa
dapat hancur.
Selain dampak diatas, terjadi pergeseran
pula dalam hal cara pemilihan barang. Prosedur luar negeri lebih banyak menawarkan
produknya dengan harga lebih murah sehingga otomatis melemahkan kemampuan daya
saing barang produksi local. Sementara mentalitas atau mengonsumsi produk yang
bermerk luar negeri. Akibatnya perusahaan nasional terutama pengusaha kecil dan
menengah pun mengalami kebangkrutan. Untuk mengetahui dampak negative
globalisasi, mari kita ikuti pembahasan berikut
1.
Westernisasi.
Makin cepatnya arus informasi yang
diperoleh pada era globalisasi menyebabkan berbagai macam pengaruh muncul dalam
perubahan social – budaya. Arus informasi yang berkembang cukup cepat
menyebabkan interaksi masyarakat dengan masyarakat lain makin intensif.
Interaksi dengan dunia luar yang tidak disaring ataupun tidak terkendali dapat
mempengaruhi perilaku masyarakat. Salah satunya adalah Westernisasi.
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan
nasionalisme dengan meniru atau melakukan aktivitas kebarat – baratan.
Westernisasi dilakukan diantaranya dengan cara meniru gaya hidup bangsa Barat
seperti bangsa Eropa dan Amerika. Bangsa Eropa dan Amerika dianggap sebagai
bangsa yang lebih modern sehingga banyak anggapan bahwa meniru mereka akan
disebut modern. Padahal, kalau kita cermati, gaya hidup dan perilaku bangsa
Barat belum tentu sesuai dengan budaya kita. Westernisasi dapat dilihat dari
cara berpakaian, cara mengisi waktu luang, dan sebagainya.
Gaya hidup yang bermewah – mewahan, gaya
rambut kepirang – pirangan, pergi ke klub malam, dugem adalah beberapa diantara
contoh perilaku westernisasi. Westernisasi dapat terjadi karena masyarakat
seringkali menyalahartikan antara westernisasi dan modernisasi. Padahal antara
westernisasi, globalisasi dan modernisasi adalah hal yang berbeda. Globalisasi
sebagai media penyebaran berbagai hal di dunia ini tidak hanya penyebaran hal –
hal yang berasal dari barat, tetapi juga penyebaran unsur – unsur lain yang
bersifat universal.
a.
Factor
Penyebab Westernisasi.
1. Kurang
penguasaan dan berkembangnya iptek.
2. Masyarakat
yang bersifat konsumtif terhadap barang – barang luar negeri.
3. Maraknya
budaya Barat dan akulturasi (pencampuran) budaya.
4. Kurangnya
kesadaran masyarakat memilah budaya yang baik atau buruk.
5. Munculnya
keinginan untuk mencari kebebasan, seperti Negara – Negara Barat.
6. Meniru
gaya berbusana, rambut, serta gaya hidup kebarat – baratan.
b.
Dampak
Positif Westernisasi.
1. Dapat
menguasai iptek.
2. Terjadi
akulturasi (pencampuran) budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya
karena masyarakat selalu menginginkan hal – hal yang baru.
3. Penggunaan
bahasa lain dalam komunikasi meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
4. Munculnya
ide – ide baru yang dapat membantu kemajuan iptek.
c.
Dampak
Negatif Westernisasi.
1. Lunturnya
jiwa nasionalis dan jati diri bangsa.
2. Melunturkan
semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri.
3. Mencari
segala sesuatu yang instan.
4. Budaya
Barat yang dikenal dengan konsep liberalism, mengakibatkan munculnya
pornografi, pergaulan bebas dan sebagainya.
aaaaaa
2.
Demoralisasi.
Globalisasi yang terjadi, menjadikan
paham – paham barat masuk secara leluasa ke Indonesia. Paham – paham tersebut
belum tentu sesuai dengan nilai yang dimiliki bangsa Indonesia. Hal ini
menyebabkan nilai – nilai social masyarakat memudar. Masyarakat mulai
meninggalkan nilai dan norma social mereka. Memudarnya nilai dan norma social
ini pada akhirnya dapat menyebabkan munculnya dekadensi moral atau
demoralisasi. Dekadensi moral atau demoralisasi adalah menurunnya atau
merosotnya akhlak atau moral seseorang. Ciri dari penurunan moral ini salah
satunya ditunjukkan dari perilakunya yang bertentangan dengan nilai dan norma
dalam masyarakat. Demoralisasi yang banyak kita jumpai saat ini antara lain
pembunuhan, pencurian, korupsi dan pergaulan bebas. Akibat selanjutnya dari
demoralisasi adalah meningkatnya kriminalitas dalam masyarakat.
3.
Kesenjangan
Sosial Ekonomi.
Tidak dimungkiri lagi bahwa kesenjangan
social ekonomi saat ini terjadi di berbagai daerah. Kesenjangan social ekonomi
yang terjadi salah satunya sebagai akibat dari globalisasi. Kesenjangan social
ekonomi adalah perbedaan yang tajam antara satu kelompok dengan kelompok lain
dalam bidang social dan ekonomi. Bentuk kesenjangan social ekonomi biasanya
terdapat di kota besar. Kesenjangan social ekonomi dapat terjadi karena
pembangunan dan modernisasi tidak dilaksanakan secara merata dan berimbang.
Ketidakmerataan pembangunan menyebabkan hasil pembangunan yang diterima
masyarakat belum merata. Hasil – hasil yang dicapai dalam pembvangunan dan
globalisasi hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. Ketidakmerataan dan
ketidakseimbangan hasil – hasil pembangunan pada akhirnya bisa membahayakan
kehidupan social diantaranya yaitu terjadinya kecemburuan social. Akibatnya, di
satu pihak berkembang golongan masyarakat kaya dan serba – mewah, di sisi yang
lain berkembang golongan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Angka kriminalitas yang tinggi,
kemiskinan yang menyebar, kualitas kesehatan menurun adalah beberapa di antara
dampak dari adanya kesenjangan social ekonomi. Menomorsatukan pendidikan,
menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan system keadilan di Indonesia
serta melakukan pengawasan terhadap mafia hokum adalah beberapa di antara upaya
yang dapat diterapkan untuk menanggulangi kesenjangan social ekonomi tersebut.
4.
Kriminalitas.
Kriminalitas yang semakin merajalela
adalah dampak lanjutan dari segala macam masalah social yang muncul di
masyarakat. Dari hari ke hari, media massa, baik cetak, media online ataupun
media elektronik didominasi oleh berita criminal mulai dari pembunuhan,
mutilasi, pembuangan bayi, penculikan, penipuan, korupsi dan sebagainya.
Globalisasi ternyata juga dapat
menciptakan kejahatan atau kriminalitas lintas Negara. Kejahatan lintas Negara
dipandang sebagai salah satu ancaman serius dalam keamanan global. Selain
kejahatan lintas Negara, kriminalitas juga terjadi sebagai akibat dari
kehidupan pada era globalisasi. Kriminalitas dapat disebut juga sebagai segala
bentuk tindakan yang melanggar norma hokum. Tindakan criminal yang dilakukan
semakin bervariasi. Mulai dari cara sederhana sampai menggunakan teknologi
canggih dapat kita temukan. Kriminalitas yang dilakukan saat ini seolah ikut
memanfaatkan arus globalisasi. Bahkan, perkembangan media hiburan, media massa
atau media social lain turut berperan dalam memicu terjadinya tindakan criminal
di kalangan masyarakat. Lalu apakah yang menyebabkan terjadinya kriminalitas ?.
Factor penyebab terjadinya kriminalitas adalah
a. Pertentangan
dan persaingan
b. Perbedaan
ideology politik
c. Kepadatan
dan komposisi penduduk
d. Perbedaan
kekayaan dan pendapatan
e. Mentalitas
yang labil.
Banyaknya kriminalitas yang terjadi
mengakibatkan dampak yang tidak sedikit. Adapun akibat dari kriminalitas
diantaranya :
a. Merugikan
pihak lain baik material maupun imaterial,
b. Merugikan
masyarakat secara keseluruhan,
c. Merugikan
Negara
d. Mengganggu
stabilitas keamanan masyarakat.
Kriminalitas yang amkin banyak terjadi
dalam masyarakat mengharuskan berbagai pihak berfikir mencari cara pemecahan
yang dianggap efektif. Adapun solusi yang dapat dilakukan seperti berikut :
a. Menegakkan
sanksi hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu.
b. Mengaktifkan
peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak.
c. Selektif
terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai budaya bangsa.
d. Menjaga
kelestarian dan kelangsungan nilai dan norma dalam masyarakat.
5.
Pencemaran
Lingkungan.
Masuknya perusahaan asing dan
pembangunan sebagai peroses dari globalisasi telah membawa perubahan pula dalam
lingkungan alam. Berbagai kemudahan telah kita rasakan sebagai dampak dari globalisasi.
Namun demikian proses globalisasi yang tidak dibarengi dengan analisis masalah
dan dampak lingkungan (amdal) sering menimbulkan malapetaka, yakni berupa
pencemaran lingkungan. Hal itu dapat diakibatkan oleh teknologi dan alat mesin
yang digunakan oleh pabrik pengolahan ataupun industry.
Pencemaran merupakan perbuatan mencemari
atau membuat lingkungan menjadi tercemar. Pencemaran dapat dikelompokkan
menjadi :
a. Pencemaran
Udara.
b. Pencemaran
Tanah.
c. Pencemaran
Air
d. Pencemaran
Suara.
Pencemaran lingkungan ditandai dengan
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran lingkungan, baik lingkungan
udara, air, suara, maupun tanah, akan berdampak bagi kesehatan tubuh manusia
maupun makhluk hidup yang lainnya. Banyak wabah penyakit yang ditimbulkan dari
pencemaran, seperti sesak napas, keracunan udara, kolera, asma dan TBC.
Mengingat bahaya tersebut, berbagai usaha perlu dilakukan untuk menjaga
kelestarian lingkungan. Usaha – usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan
tidak dapat dilakukan hanya dalam skala local maupun nasional, melainkan harus
dilaksanakan dalam skala global. Semua Negara bersama – sama menanggulangi
terjadinya pencemaran. Penanggulangan pencemaran dapat berupa penanggulangan
administrative, edukatif dan juga teknologis.
6.
Kenakalan
Remaja.
Vandalism dan tawuran merupakan salah
satu gejala kenakalan remaja yang banyak ditemukan di sekitar lingkungan. Dalam
masyarakat sering terjadi aksi yang dilakukan oleh remaja seperti tawuran atau
vandalism (mencoret – coret fasilitas umum). Hal ini sebagai bentuk dari makin
memudarnya nilai budaya bangsa yang dimiliki oleh remaja. Aksi yang dilakukan
oleh remaja itu dapat dikategorikan sebagai kenakalan remaja. Kenakalan remaja
disebut juga dengan istilah Juvenille Deliquency. Kartini Kartono (1992)
menjelaskan bahwa kenakalan remaja atau Juvenile Deliquency sebagai gejala
patologis social pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian
social. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai semua perbuatan anak remaja (usia
belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang
diakui masyarakat) yang ditujukan pada orang, binatang dan atau barang – barang
yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain. Kenakalan remaja
lebih banyak dipicu oleh sifat atau kepribadian jiwa remaja yang masih labil
dan mencari jati diri.
Adapun salah satu factor penyebab
kenakalan remaja adalah demonstration effect, yaitu pola hidup memperlihatkan
penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya demi diperolehnya
gengsi atau prestise. Dalam pola hidup semacam ini remaja berusaha menampilkan
sikap dan pola hidup seolah – olah kaya, maju, modern dan sebagainya. Sikap
ini, banyak mereka peroleh dari media massa sehingga remaja mempunyai
kecenderungan untuk konsumtif atau agar dianggap up to date.
Banyak contoh dan gejala kenakalan
remaja yang terjadi di sekitar kita. Bentuk
– bentuk kenakalan remaja di antaranya sebagai berikut :
a. Kenakalan
remaja yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, seperti perkelahian,
perampokan, pembunuhan.
b. Kenakalan
remaja yang menimbulkan korban materi, seperti perusakan, pencurian,
pencopetan, pemerasan.
c. Kenakalan
remaja yang tidak menimbulkan korban di pihak lain, seperti penyalahgunaan
narkoba.
d. Kenakalan
yang melawan status, sebagai pelajar dengan cara membolos, mengingkari status
sebagai anak dengan cara pergi dari rumah atau membantah perintah orang tua.
e. Kenakalan
remaja non criminal adalah remaja yang cenderung tertarik pada kesenangan yang
sifatnya menyendiri, apatis terhadap kegiatan masyarakat atau sekolah, melamun,
mudah tersinggung, dan sebagainya.
f. Perasaannya
sangat peka dan mudah terluka, cepat tersinggung dan membesar – besarkan
kekurangannya sendiri.
Gejala
dari kenakalan remaja, bentuknya diantaranya sebagai berikut :
a. Mengebut
di jalan
b. Membentuk
kelompok – kelompok dengan aturan tidak etis, misalnya kelompok pergaulan
bebas.
c. Membentuk
kelompok yang cenderung membawa kea rah destruktif, seperti kelompok tawuran,
pemerasan.
d. Pengedaran
gambar atau VCD porno di kalangan anak remaja.
e. Memakai,
mengedarkan dan memasuki jaringan pemakaian narkoba dan obat – obat terlarang.
f. Tindakan
indisipliner di sekolah, di rumah, di tempat umum, misalnya tidak masuk
sekolah, membolos, tawuran, tidak patuh pada orang tua dan guru.
g. Mencoret
– coret dan merusak fasilitas umum.
h. Melakukan
tindakan penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan nilai – nilai serta
norma yang berlaku, misalnya pemerkosaan, pencabulan, kumpul kebo dan
sebagainya.
i.
Melakukan tindakan criminal misalnya :
mencuri, merampok, membunuh dan sebagainya.
Penyebab
kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua factor,
diantaranya :
a.
Factor
Internal (Intern / Dalam).
Factor internal merupakan factor yang
berasal dari dalam diri remaja tersebut seperti :
1.
Krisis
Identitas.
Perubahan biologis dan sosiologis pada
diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Integrasi pertama,
terbentuknya perasaan akan konsisten dalam kehidupannya. Integrasi kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua.
2.
Factor
Kepribadian.
Masa remaja dikatakan sebagai masa yang
sedang mencari jati diri. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak –
anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini dirasakan sebagai suatu krisis identitas
karena belum adanya pegangan. Kepribadian yang tidak dapat dibentuk dengan baik
akan mengarahkan remaja untuk melakukan kenakalan dan tindakan menyimpang dari
nilai dan norma yang berlaku.
3.
Faktor
Status dan peranannya dalam masyarakat.
Tindakan menyimpang terhadap hokum yang
pernah dilakukan anak mendorong kembali si anak melakukan penyimpangan. Seorang
anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hokum yang berlaku, seringkali
pada saat kembali ke masyarakat, status atau sebutan “eks atau mantan atau bekas”
yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali
melakukan tindakan penyimpangan hokum karena merasa tertolak dan terasingkan.
b.
Factor
Eksternal (Ekstern / Luar).
Factor Ekstern merupakan factor – factor
penyebab yang berasal dari luar diri remaja, seperti :
1.
Kondisi
Lingkungan Keluarga.
Kondisi orang tua di lingkungan keluarga
dapat menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. Misalnya saja, orang tua yang
disibukkan oleh karir dan pekerjaan, menjadi kurang perhatian dan memberikan
kasih sayang kepada anak. Selain itu, kesibukan mereka mengakibatkan kurangnya
proses dialogis dan komunikasi efektif antara orang tua dan anak. Penyebab
kenakalan remaja pada anak dari keluarga mampu atau kaya bukan terletak pada
materi, tetapi lebih pada kurangnya kasih sayang dan perhatian. Sementara pada
keluarga yang kurang mampu, penyebab kenakalan remaja adalah kurangnya
perhatian orang tua karena sibuk mencari nafkah, ketidakmampuan untuk rekreasi,
kondisi perumahan yang tidak memenuhi syarat, ketidakmampuan orang tua
menyekolahkan anak. Suatu pengaruh seseorang memiliki daya beli bukan karena
factor kebutuhan, tetapi takut akan sebutan ketinggalan jaman dan hanya untuk
memenuhi gaya hidup, dsb.
2.
Kontak
Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik.
Apabila system pengawasan lembaga –
lembaga social masyarakat terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang
berjalan dengan baik, akan memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan
norma yang berlaku. Misalnya, mudah menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang
dari hokum atau norma yang berlaku, seperti mabuk – mabukan yang dianggap hal
yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa saja.
Sikap kurang tegas dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini akan
makin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di kalangan anak
muda.
3.
Kondisi
Geografis atau Kondisi Alam Fisik.
Kondisi geografis yang tidak subur,
kering, tandus dapat juga menjadi penyebab seorang remaja melakukan tindakan
menyimpang, terlebih pada individu yang bermental negative. Tindakan kenakalan
remaja akibat dari kondisi ini, misalnya melakukan pencurian, mengganggu
keamanan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, melakukan perusakan.
4.
Factor
Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik.
Kesenjangan yang nyata dan tampak antara
orang kaya dan orang miskin menyebabkan kecemburuan social yang dapat
diwujudkan dalam bentuk tindakan perusakan, pencurian dan perampokan. Disintegrasi
politik (perang, konflik antar parpol, dsb) dapat mempengaruhi jiwa remaja yang
kemudian bisa menimbulkan tindakan penyimpangan.
Kasus – kasus kenakalan remaja saat ini
semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu, banyak pihak berusaha untuk mencari
solusi atau pencegahan sebagai upaya mengurangi tingkat kenakalan dari remaja –
remaja tersebut. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
kenakalan remaja harus dilakukan oleh berbagai pihak terkait, termasuk dari
keluarga, pemerintah, sekolah dan masyarakat. Adapun upaya tersebut sebagai
berikut :
a. Menguatkan
sikap mental remaja agar mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
b. Memberikan
pendidikan tidak hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan, tetapi
juga pendidikan mental, pribadi, agama dan budi pekerti.
c. Menyediakan
sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang
wajar.
d. Menyelenggarakan
kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan
pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
e. Mendirikan
tempat latihan untuk menyalurkan kreativitas para remaja delijuensi dan non
delikuen.
7.
Individualism
Yang Semakin Tinggi.
Individualism bisa disebut sebagai
perilaku yang mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu urusan atau
kepentingan orang lain. Di kota besar, sikap individualism tampak jelas, bahkan
dengan jarak tetangga yang berdekatan belum tentu saling mengenal. Hal tersebut
terjadi karena sosialisasi yang dilakukan berdasarkan kepentingan semata.
Kalangan generasi muda di desa juga mulai memiliki sikap individualis yang
tinggi. Kepedulian terhadap sesame tampak mulai memudar sebagai salah satu
gejala dari perilaku ini. Perilaku gotong – royong dan tolong – menolong yang
dulu menjadi ciri khas masyarakat desa, perlahan juga mulai luntur seiring
dengan kebersamaan yang mulai memudar.
Banyak sikap individualis yang
berkembang di sekitar kita diantaranya adalah menggunakan Handphone tanpa
memperhatikan keadaan di sekitarnya. Sikap individualis yang terjadi karena
perkembangan teknologi ini terjadi karena mereka merasa tidak lagi membutuhkan
orang lain dalam beraktivitas. Contoh sikap individualis lain ialah
ketidakpedulian social terhadap sesame yang membutuhkan, seperti kaum miskin
yang ada di sekitarnya.
3. Upaya Menghadapi Globalisasi.
Globalisasi
merupakan tantangan besar bagi setiap bangsa. Tidak mungkin bangsa – bangsa di
dunia menutup diri di tengah ketergantungannya kepada bangsa lain. Oleh karena
itu, Negara harus mempunyai kemampuan untuk menempatkan dirinya sebagai bangsa
yang sama – sama mempunyai hak untuk menjadi subyek globalisasi. Oleh karena
itu, Negara di kawasan selatan dan Negara di kawasan utara dapat kerja sama
mengendalikan globalisasi dengan tetap mengetengahkan aspek kehormatan dan
martabat bangsa.
Pada
dasarnya Negara di kawasan utara yang merupakan Negara maju dan Negara industry
sebenarnya memiliki ketergantungan pada Negara dunia ketiga di kawasan selatan.
Ketergantungan tersebut di antaranya bahwa di Negara ketiga merupakan pemasok
bahan baku industry dan tempat untuk memasarkan hasil produksinya. Ketika dunia
ketiga menghentikan ekspor bahan mentah, tidak mau utang pada Negara industry
maju, menutup diri terhadap barang – barang hasil produksi dari Negara maju,
dsb, apakah mereka masih bisa di sebut Negara dengan superpower ?. Untuk itu,
globalisasi yang sudah melanda di berbagai kawasan dunia harus diimbangi dengan
terciptanya hokum internasional yang seimbang di antara Negara industry maju
untuk tetap mau menempatkan potensi Negara dunia ketiga selayaknya menyiapkan
potensi diri bangsanya. Bangsa dunia ketiga tetap harus menjungjung tinggi
budayanya, semangat nasionalismenya dan jiwa patriotism mereka sehingga bangsa
ini juga mampu memerankan dirinya sebagai bangsa yang kuat tangguh dan memiliki
kapasitas daya saing dalam arus globalisasi. Globalisasi tetap dan akan terus
berlangsung dan kita tidak bisa mencari cara untuk menghentikannya namun cara
menyikapinya. Upaya yang bisa dilakukan
dalam menghadapi globalisasi, bukan saja upaya menghadapi hal negative dari
globalisasi, namun juga upaya yang harus disiapkan secara positif menghadapi
era globalisasi.
a.
Upaya
Menghadapi Globalisasi Budaya.
Dalam globalisasi yang merambah bidang
budaya, masyarakat seharusnya selektif memilih budaya dari luar dengan
mengambil kebudayaan – kebudayaan yang sesuai dengan kebudayaan local. Budaya
local juga harus diangkat kembali agar tidak tergerus dan hilang akibat
globalisasi. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya dengan mengadakan berbagai
macam pameran, seminar, lomba kebudayaan dan masih banyak lagi. Kebudayaan yang
diwariskan secara turun – temurun harus pula tetap dilestarikan agar tidak ada
bagian yang tertinggal. Untuk mendukung hal tersebut dapat pula dilakukan
dengan menjaga tempat bersejarah, wisata budaya, wisata alam dan berbagai hal
yang berkaitan dengan adat istiadat daerah.
Apa saja cara yang mungkin dapat kita
lakukan bersama agar globalisasi dalam bidang budaya di Indonesia tetap membawa
pengaruh positif terhadap kebudayaan asli bangsa Indonesia ?. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk
menghadapi globalisasi di bidang budaya adalah
1. Menyaring
setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia untuk kemudian di adaptasi dan
digunakan bersama – sama.
2. Mempromosikan
budaya asli Indonesia ke kancah internasional untuk menumbuhkan rasa cinta
budaya Indonesia.
3. Menyukai
dan menggunakan produk – produk asli Indonesia.
4. Memperkuat
persatuan dan kesatuan antar warga Indonesia yang memiliki budaya beragam untuk
bersatu melindungi budaya asli Indonesia agar tidak luntur terbawa arus
globalisasi juga tidak hilang karena di klaim Negara lain.
5. Mematenkan
setiap budaya Indonesia serta mempublikasikannya agar tetap terjaga dan
menjadikan masyarakat Indonesia bangga memilikinya.
6. Berpegang
teguh pada nilai religious, spiritual dan memupuk rasa kebhinekaan agar
Indonesia tetap Berjaya dengan budayanya
7. Meningkatkan
kualitas nilai keimanan dan moralitas masyarakat.
b.
Upaya
Menghadapi Globalisasi Iptek.
Upaya menghadapi globalisasi di bidang
iptek di antaranya dapat ditempuh dengan menyaring informasi yang baik dan
bermanfaat. Selain itu, diperlukan adanya pengawasan dari semua pihak agar
informasi yang beredar di masyarakat tidak membawa dampak negative terutama
untuk kalangan muda. Masyarakat juga harus berusaha mengikuti perkembangan
iptek agar tidak tertinggal dari Negara lain serta tidak mudah terpengaruh
informasi – informasi yang masuk dari luar. Sudah banyak contoh siswa Indonesia
yang mampu berkompetisi di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di
kancah internasional. Bahkan kemenangan mereka raih dalam kompetisi tersebut.
Prestasi ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi di
bidang iptek tidak kalah dengan Negara lain. Namun masih diperlukan banyak
upaya untuk menghadapi globalisasi yang melanda bidang iptek. Upaya yang dapat
dilakukan diantaranya sebagai berikut :
1. Berkompetisi
dalam kemajuan iptek.
2. Meningkatkan
motif berprestasi
3. Meningkatkan
kualitas / mutu sumber daya manusia terutama di bidang penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi agar kita mampu bersaing.
4. Selalu
berorientasi ke masa depan.
5. Meningkatkan
penguasaan kita terhadap teknologi modern di segala bidang sehingga tidak
tertinggal dan bergantung pada bangsa lain.
c.
Upaya
Menghadapi Globalisasi Ekonomi.
Pada dasarnya Negara – Negara di dunia
terdapat dua kutub dalam menyikapi globalisasi ekonomi ini. Kutub yang pertama
adalah Negara – Negara yang mendukung pelaksanaan globalisasi. Negara – Negara
ini terdiri dari Negara – Negara maju dan Negara – Negara yang memiliki
perekonomian yang kuat. Di kutub yang lain terdapat Negara – Negara yang
menolak memberlakukan perdagangan bebas di dunia. Negara – Negara ini biasanya
merupakan Negara – Negara yang memiliki sumber daya alam yang banyak, tetapi
sumber daya manusia yang mengolahnya terbatas.
Indonesia memberanikan untuk
berkecimpung dalam perdagangan bebas. Dengan ditandatanganinya AFTA berarti
Indonesia telah siap ikut ambil bagian dalam perdagangan bebas. Beberapa upaya
yang harus dilakukan dalam menghadapi globalisasi dalam bidang ekonomi adalah
1. Menyiapkan
SDM yang kompeten, kompetitif dan memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi
kompetisi globalisasi.
2. Melaksanakan
standarisasi dan sertifikasi bagi perusahaan dan lembaga pemerintah untuk
citra, kesungguhan dan kualitas produk.
3. Menghilangkan
praktik – p[raktik korupsi, kolusi, nepotisme dan manipulasi.
4. Mendorong
pengusaha – pengusaha local khususnya pengusaha kecil dan menengah untuk
berkompetisi secara sehat.
5. Mendorong
munculnya produk – produk kreatif dan inovatif dari masyarakat Indonesia.
d.
Upaya
Menghadapi Globalisasi Komunikasi.
Komunikasi yang berkembang pada era globalisasi
sangat besar manfaatnya dalam kehidupan masyarakat. Namun demikian, penggunaan
alat komunikasi juga sebaiknya di lihat kebermanfaatannya. Upaya apa yang
dilakukan dalam upaya globalisasi di bidang komunikasi ?.
1. Memilih
dan memanfaatkan alat komunikasi secara tepat dan sebaik – baiknya sesuai
dengan fungsi dan kebutuhan.
2. Memanfaatkan
alat komunikasi demi kemajuan masa depan dan tidak menyalahgunakannya.
3. Memilih
informasi dengan tepat dan bijaksana agar tidak mudah terpengaruh dan terhasut
oleh informasi yang salah.
e.
Upaya
Menghadapi Globalisasi Transportasi.
Globalisasi di bidang transportasi telah
membawa pengaruh yang sangat besar dalam pemilihan alat transportasi. Alat
transportasi yang modern dan cepat dalam membantu mobilitas manusia menjadi
salah satu pertimbangan dalam pemilihan alat transportasi. Sehingga alat
transportasi local atau yang kurang modern menjadi tersisih. Untuk menjangkau
tempat yang dekat saja terkadang mereka tetap memanfaatkan alat transportasi,
padahal dapat dijangkau dengan jalan kaki. Lalu bagaimana cara menghadapi agar
globalisasi di bidang transportasi lebih tepat dan efisien ?.
1. Memanfaatkan
alat transportasi sesuai dengan jarak dan waktunya.
2. Menggunakan
alat transportasi tidak berlebihan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.
3. Menjaga
keberadaan alat transportasi local sebagai salah satu khasanah budaya.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi globalisasi
tersebut hanya bersifat mengantisiupasi agar tidak terpengaruh globalisasi yang
negative. Globalisasi agar dimanfaatkan secara tepat dan bermanfaat. Melalui
upaya dan sikap yang tepat diharapkan dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan
bangsa.
Comments
Post a Comment